Klasifikasi Retinopati Hipertensif Komplikasi Hipertensi
2.1.8.7. Hubungan Kontrol Tekanan Darah dengan Tanda Mikrovaskular Retinopati Hipertensif
Definisi pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol adalah pasien hipertensi yang tekanan darahnya tetap meningkat walaupun telah diberikan obat
antihipertensi.
9
Berdasarkan studi oleh Thomas J. Wang, definisi kontrol tekanan darah bervariasi sesuai guideline yang digunakan,
22
seperti yang tertera pada tabel berikut :
Tabel 2.4. Definisi Kontrol Tekanan Darah
22
Tahun Tanpa Diabetes mmHg
Dengan diabetes mmHg
JNC 6 1997
14090 13085
JNC 7 2003
14090 13080
HEDIS 2000-2004
≤14090 ≤14090
ADANKF 2003
…. 13080
ESHESC 2003
14090 13085
ADA = American Diabetes Association
NKF = National Kidney Foundation
ESH = European Society of Hypertension, ESC = European Society of Cardiology
Studi Beaver Dam Eye menunjukan subjek tanpa diabetes yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol meskipun telah mendapatkan terapi antihipertensi,
lebih banyak mengalami penyempitan arteriolar fokal dan persilangan arteri-vena daripada pasien yang memiliki tekanan darah terkontrol.
10
Hipertensi sistemik yang tidak terkontrol menyebabkan tanda-tanda mikrovaskular pada mata semakin memburuk.
23
Gambaran fundus retinopati hipertensif itu sendiri ditentukan oleh derajat peningkatan tekanan darah. Sirkulasi
retina berubah sebagai respon terhadap peningkatan tekanan darah, diawali dengan vasokonstriksi arteriolar retina, kemudian peningkatan tekanan darah
secara persisten menyebabkan penebalan intima, hiperplasia dinding media dan selanjutnya terjadi persilangan arteri-vena serta pembengkakan diskus optikus
dapat terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang parah.
24
2.1.8.8. Hubungan Retinopati Hipertesif dengan Penyakit Kardiovaskular Lain Beberapa penelitian menunjukan hubungan retinopati hipertensif dengan
penyakit kardiovaskular lain, yaitu stroke dan penyakit jantung koroner. Pada Studi the Cardiovascular Health, setelah peningkatan tekanan darah dan faktor
resiko dikontrol, menunjukan bahwa pasien dengan tanda-tanda retinopati seperti perdarahan retina, mikroaneurisma, dan cotton-wool spots memiliki riwayat stroke
dua kali lebih banyak daripada individu yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut.
9
Studi The Atherosclerosis Risk in Communities menunjukkan beberapa tanda retinopati seperti perdarahan retina, mikroaneurisma, dan cotton-wool spots
berhubungan dengan resiko stroke yang baru didiagnosis. Studi ini juga menunjukan bahwa tanda-tanda retinopati berhubungan dengan penurunan fungsi
kognitif.
25
Berdasarkan penelitian Duncan BB et al pada 560 pria dengan hipertensi dan hiperlipidemia, adanya retinopati hipertensif memprediksikan meningkatnya
resiko penyakit jantung koroner.
26
2.1.8.9. Pengobatan Retinopati Hipertensif Penanganan retinopati meliputi terapi hipertensi yang tepat.
27
Beberapa studi eksperimental dan clinical trials juga menunjukkan tanda-tanda retinopati
hipertensif berkurang dengan pengontrolan tekanan darah.
28
Terapi antihipertensi spesifik yang dapat digunakan untuk menghasilkan efek secara langsung pada struktur mikrovaskular masih belum jelas, namun
beberapa penelitian telah menunjukkan enapril atau hidroklorotiazid dapat mengurangi arteriolar-wall opacification setelah 26 minggu setelah pemberian
enapril. Selain itu, fungsi endotel dari pembuluh darah retina pasien hipertensif membaik setelah pemberian angiotensin II receptor blocker.
28
Penanganan retinopati hipertensif dilakukan berdasarkan derajat retinopati hipertensif sesuai
disajikan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Penanganan Retinopati Hipertensif berdasarkan Derajat Retinopati Hipertensif
28
Derajat Hubungan dengan Sistemik
Penanganan
Ringan Derajat I dan II
Hubungan yang lemah sampai sedang dengan
stroke, penyakit
jantung iskemik dan mortalitas kardiovaskular
Penanganan rutin Pemantauan tekanan darah.
Sedang Derajat III
Hubungan kuat
dengan stroke
gangguan kognitif, gagal jantung kongestif,
disfungsi renal,
dan mortalitas kardiovaskular.
Penanganan oleh tim medis Diabetes exclude
Indikasi terapi hipertensi dan faktor-faktor resiko lain.
Berat Derajat IV
Berhubungan dengan mortalitas Terapi hipertensi urgensi