BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Data penelitian ini diambil dari Bagian Rekam Medis Pusat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan melihat data rekam medis pasien retinopati
hipertensif yang berobat pada tahun 2010 sampai 2013 dan memenuhi kriteria. Jumlah total sampel yang diambil yakni sebanyak 57 sampel dengan metode
pengambilan sampel consecutive sampling.
4.1. Analisis Univariat
Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat untuk melihat gambaran distribusi frekuensi pada variabel-variabel yang diteliti. Adapun hasil analisis
univariat pada penelitian ini akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini.
4.1.1. Karakteristik Umum Subjek Penelitian Tabel 4.1. Karakteristik Umum Subjek Penelitian
Karakteristik Frekuensi
Persentase Interval
Rerata tahun
Usia
60 tahun 61-69 tahun
70-79 tahun
≥80 tahun
33 16
7 1
57.9 28.1
12.3 1.8
21-86 55.05
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki
23 34
40.4 59.6
Kontrol Tekanan Darah
Terkontrol Tidak terkontrol
21 36
36.8 63.2
Derajat Retinopati Hipertensif
Derajat I Derajat II
Derajat III Derajat IV
21 16
15 5
36.8 28.1
26.3 8.8
Kebiasaan Merokok
Merokok Tidak Merokok
15 42
26.3 73.7
Pada penelitian ini usia pasien retinopati hipertensif berkisar antara 21 tahun sampai 86 tahun, dengan rerata usia 55,05 tahun. Hasil ini sesuai dengan
penelitian Besharati et al yang menunjukan pasien retinopati hipertensif memiliki rentang usia antara 25 sampai 85 tahun.
5
Hasil rerata usia pada penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dikutip oleh Wong, yaitu
tanda-tanda perubahan mikrovaskular pada retinopati hipertensif umumnya tampak pada usia 40 tahun atau lebih.
21
Hal ini berhubungan dengan persentase orang dewasa yang menderita hipertensi meningkat pada usia diatas 40 tahun.
32
Pasien paling banyak pada kelompok usia 60 tahun yaitu sebesar 57,9 dan jumlahnya menurun sejalan dengan bertambahnya usia, serta paling sedikit
pada kelompok usia ≥80 tahun dengan persentase 1,8. Hasil ini berbeda dengan penelitian Liew et al dan Wang et al yang menunjukan pasien dengan tanda
mikrovaskular retina paling banyak pada usia ≥80 tahun, dan jumlahnya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
33,34
Perbedaan hasil penelitian ini
dan penelitian sebelumnya disebabkan oleh perbedaan gambaran prevalensi hipertensi di Indonesia dengan di negara lain. Kejadian hipertensi di Indonesia
meningkat antara usia 35 sampai 55 tahun dan mengalami penurunan pada usia lebih dari 64 tahun.
35
Penurunan jumlah pasien yang berusia lanjut berkaitan dengan angka harapan hidup di Indonesia, yaitu sekitar 67,8 tahun.
36
Pasien retinopati hipertensif pada penelitian ini lebih banyak laki-laki daripada perempuan, yaitu 59,6 pasien laki-laki dan 40,4 pasien perempuan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Chao et al yang menunjukan retinopati hipertensif lebih banyak terjadi pada laki-laki dan terdapat hubungan antara jenis
kelamin laki-laki dengan retinopati hipertensif.
37
Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh TY Wong et al yang menunjukan retinopati
hipertensif lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, yaitu sebanyak 60.
11
Banyaknya retinopati hipertensif pada pasien laki-laki berhubungan dengan tingginya rata-rata tekanan darah laki-laki dibandingkan
perempuan akibat perempuan dapat mentoleransi peningkatan tekanan darah lebih baik.
14
Gambaran kontrol tekanan darah pada pasien menunjukan pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol lebih banyak daripada yang
terkontrol, yaitu 73,7 tidak terkontrol dan 26,3 terkontrol. Hasil ini sesuai dengan penelitian Wang et al yang menunjukan pasien yang mengalami tanda