Managemen Data METODOLOGI PENELITIAN
penelitian Besharati et al yang menunjukan pasien retinopati hipertensif memiliki rentang usia antara 25 sampai 85 tahun.
5
Hasil rerata usia pada penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dikutip oleh Wong, yaitu
tanda-tanda perubahan mikrovaskular pada retinopati hipertensif umumnya tampak pada usia 40 tahun atau lebih.
21
Hal ini berhubungan dengan persentase orang dewasa yang menderita hipertensi meningkat pada usia diatas 40 tahun.
32
Pasien paling banyak pada kelompok usia 60 tahun yaitu sebesar 57,9 dan jumlahnya menurun sejalan dengan bertambahnya usia, serta paling sedikit
pada kelompok usia ≥80 tahun dengan persentase 1,8. Hasil ini berbeda dengan penelitian Liew et al dan Wang et al yang menunjukan pasien dengan tanda
mikrovaskular retina paling banyak pada usia ≥80 tahun, dan jumlahnya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
33,34
Perbedaan hasil penelitian ini
dan penelitian sebelumnya disebabkan oleh perbedaan gambaran prevalensi hipertensi di Indonesia dengan di negara lain. Kejadian hipertensi di Indonesia
meningkat antara usia 35 sampai 55 tahun dan mengalami penurunan pada usia lebih dari 64 tahun.
35
Penurunan jumlah pasien yang berusia lanjut berkaitan dengan angka harapan hidup di Indonesia, yaitu sekitar 67,8 tahun.
36
Pasien retinopati hipertensif pada penelitian ini lebih banyak laki-laki daripada perempuan, yaitu 59,6 pasien laki-laki dan 40,4 pasien perempuan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Chao et al yang menunjukan retinopati hipertensif lebih banyak terjadi pada laki-laki dan terdapat hubungan antara jenis
kelamin laki-laki dengan retinopati hipertensif.
37
Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh TY Wong et al yang menunjukan retinopati
hipertensif lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, yaitu sebanyak 60.
11
Banyaknya retinopati hipertensif pada pasien laki-laki berhubungan dengan tingginya rata-rata tekanan darah laki-laki dibandingkan
perempuan akibat perempuan dapat mentoleransi peningkatan tekanan darah lebih baik.
14
Gambaran kontrol tekanan darah pada pasien menunjukan pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol lebih banyak daripada yang
terkontrol, yaitu 73,7 tidak terkontrol dan 26,3 terkontrol. Hasil ini sesuai dengan penelitian Wang et al yang menunjukan pasien yang mengalami tanda
mikrovaskular retina lebih banyak memiliki tekanan darah tidak terkontrol daripada yang terkontrol.
34
Hipertensi tidak terkontrol memilki resiko tinggi mengalami tanda-tanda abnormalitas mikrovaskular retina.
23
Gambaran derajat retinopati hipertensif pada penelitian ini yaitu 36,8 pasien menderita retinopati hipertensif derajat I, 28,1 menderita retinopati
hipertensif derajat II, 26,3 menderita retinopati hipertensif derajat III, dan 8,8 menderita retinopati hipertensif derajat IV. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Besharati et al yang menunjukan pasien retinopati hipertensif paling banyak berada derajat I yaitu sebesar 42,4, kemudian retinopati hipertensif derajat II
35,3, retinopati hipertensif derajat III 20 dan retinopati hipertensif derajat IV sebesar 2,3.
5
Selain itu, gambaran kebiasaan merokok sebagai faktor resiko terjadinya retinopati hipertensif
37
menunjukan 26,3 pasien retinopati hipertensif memiliki kebiasaan merokok dan 73,7 pasien tidak memiliki kebiasaan merokok. Hasil
ini sejalan dengan penelitian Susie Setyowati, yang menunjukan pasien retinopati hipertensif dengan kebiasaan merokok 15,6 lebih sedikit daripada pasien yang
tidak merokok 84,4.
7
4.1.2. Gambaran Kelompok Usia dengan Derajat Retinopati Hipertensif
Tabel 4.2. Gambaran Kelompok
Usia Berdasarkan
Derajat Retinopati
Hipertensif
Kelompok usia tahun Retinopati Hipertensif
Derajat I Derajat II
Derajat III Derajat IV
n n
n n
60 11
52.4 8
50.0 9
60.0 5
100 61-69
5 23.8
6 37.5
5 33.3
70-79 4
19.0 2
12.5 1
6.7 ≥80
1 4.8
Peneliti menentukan kelompok usia berdasarkan penelitian Liew et al dan Wang et al.
33,34
Tabel di atas menunjukan pasien retinopati hipertensif derajat I dan II paling banyak berada pada kelompok usia 60 tahun 52,4 pada derajat I
dan 50 pada derajat II, serta jumlah pasien menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Hasil ini berbeda dengan penelitian Liew et al dan Wang et al
yang menunjukan penyempitan arteriolar retina dan persilangan arteri-vena ringan tanda mikrovaskular retina pada derajat I dan II semakin banyak terjadi sejalan
dengan bertambahnya usia.
33,34
Hasil tersebut didukung oleh penelitian Leung et al yang menunjukan diameter pembuluh darah retina mangalami penurunan
seiring bertambahnya usia.
38
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat dihubungkan dengan angka harapan hidup di Indonesia yaitu
67,8 tahun, sehingga jumlah pasien pada usia lanjut menjadi semakin kecil. Pada pasien retinopati hipertensif derajat III paling banyak pada kelompok
usia 60 tahun 60 dan paling sedikit pada usia 70-79 tahun 3.3, sedangkan pasien retinopati hipertensif derajat IV hanya terdapat pada kelompok usia 60
tahun. Hasil ini sejalan dengan penelitian Henderson et al yang menunjukan pasien dengan retinopati hipertensi derajat III atau IV memilki interval usia 21-62
tahun atau lebih muda dibandingkan dengan pasien tanpa retinopati hipertensif derajat III atau IV. Banyaknya pasien retinopati IV yang berusia muda dikaitkan
dengan tingginya mortalitas pada derajat tersebut.
39
Grafik 4.1. Gambaran Derajat Retinopati Hipertensif Berdasarkan Kelompok
Usia Grafik 4.1 memperlihatkan pada kelompok usia 60 tahun masih terdapat
derajat retinopati hipertensif derajat I sampai IV, sedangkan pada kelompok usia
Kelompok usia jumlah