Analisis Bivariat HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Keterbatasan penelitian

1. Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional yang hanya menggambarkan variabel independen dan dependen yang diteliti pada waktu yang sama sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab-akibat yang idealnya dilakukan dengan menggunakan desain kohort. 2. Penentuan kontrol tekanan darah tidak dapat dilakukan dengan pengukuran langsung tekanan darah dari awal didiagnosis hipertensi, tetapi hanya berdasarkan kesimpulan dokter di rekam medis. 3. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah pasien hipertensi yang mendapatkan terapi antihipertensi tetapi penelitian ini tidak menganalisis jenis terapi hipertensi yang digunakan. 4. Pada penellitian ini penentuan derajat retinopati hipertensif hanya berdasarkan diagnosis dokter pemeriksa pada rekam medis, sedangkan penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan dengan melihat gambaran tanda-tanda mikrovaskular retina menggunakan oftalmoskop. 5. Pada penelitian ini, dalam penentuan kontrol tekanan darah tidak membedakan antara hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. 6. Faktor-faktor perancu yang berhubungan dengan derajat retinopati hipertensif seperti usia, jenis kelamin, dan merokok tidak dapat dikontrol karena keterbatasan jumlah sampel, serta dislipidemia dan IMT hanya terdapat pada sebagian rekam medis sampel.

BAB 5 PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pasien retinopati hipertensif terbanyak berada pada kelompok usia 60 tahun 57,9, rerata usia pasien 55,05 tahun, jumlah pasien laki-laki lebih banyak dari pasien perempuan 59,6, tekanan darah tidak terkontrol lebih banyak daripada yang terkontrol 63,2, dan pasien dengan kebiasaan merokok lebih sedikit daripada yang tidak merokok 26,3. b. Pasien retinopati hipertensif derajat I 36,8, retinopati hipertensif derajat II 28,1, retinopati hipertensif derajat III 26,3 dan retinopati hipertensif derajat IV 8.8. c. Jumlah pasien pada setiap derajat retinopati hipertensif menurun sejalan dengan bertambahnya usia, hanya derajat I yang ada di semua kelompok usia, dan derajat IV hanya terdapat pada kelompok usia 60 tahun. d. Pasien retinopati hipertensif derajat I dan II lebih banyak laki-laki 76,2 dan 56,2, sedangkan pada derajat III dan IV lebih banyak perempuan 53,3 dan 60. e. Pada retinopati hipertensif derajat I lebih banyak pasien hipertensi terkontrol 66,7, sedangkan pada derajat lainnya lebih banyak tidak terkontrol 68,8 dan 86,7, dan 100, dan pasien hipertensi terkontrol paling banyak mengalami derajat I, sedangkan tidak terkontrol paling banyak mengalami derajat III. f. Pada retinopati hipertensif derajat I, II, III, dan IV, pasien yang merokok lebih sedikit daripada yang tidak merokok 33,3, 18,8, 26,7, dan 20 g. Kontrol tekanan darah berhubungan dengan derajat retinopati hipertensif p=0,005, dan hipertensi tidak terkontrol merupakan faktor resiko menderita retinopati hipertensif derajat sedang-berat. RP 5,25 IK 95 1,9-46,9.

5.2. Saran

5.2.1. Saran untuk Masyarakat Umum Bagi pasien retinopati hipertensif disarankan untuk melakukan pengontrolan hipertensi, baik dengan dengan menjalankan pengobatan hipertensi secara teratur, menghindari faktor resiko hipertensi, maupun dengan melakukan kontrol tekanan darah secara rutin, sehingga progresivitas retinopati hipertensif dapat mencegah. 5.2.2. Saran untuk Rumah sakit Pengontrolan tekanan darah pada pasien retinopati hipertensif baik dengan hipertensi esensial maupun sekunder sangat penting dilakukan. Oleh karena itu pemeriksaan tekanan darah secara rutin perlu dilakukan pada semua pasien retinopati hipertensif, disertai pemantauan terapi dan faktor resiko agar tekanan darah pasien senantiasa terkontrol. Selain itu, pemeriksaan oftalmoskop bagi pasien hipertensi perlu dilakukan agar dapat mendeteksi retinopati hipertensi secara dini dan mencegah progresivitas lebih lanjut. 5.2.3. Saran untuk Peneliti Selanjutnya Penelitian mengenai hubungan kontrol tekanan darah dengan retinopati hipertensif idealnya menggunakan desain penelitian kohort atau kasus kontrol. Desain kohort merupakan metode yang paling baik dalam meneliti hubungan antara faktor resiko dengan suatu penyakit. Selain itu, penentuan kontrol tekanan darah dan derajat retinopati hipertensif sebaiknya dengan menggunakan pemeriksaan langsung kepada pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. World Health Organization. Raised blood pressure : Situation and trends [Internet]. 2013 [updated 2013 May 9; cited 2013 May 9]. Available from: http:www.who.intghoncdrisk_factorsblood_pressure_prevalence_texten. 2. Kearney PM, Whelton M, Reynolds K, Muntner P, Whelton PK, He Jiang. Global burden of hypertension: analysis of worldwide data. Lancet. 2005 Jan;365:217 –23. 3. World Health Organization. World Health Statistics 2008. France: WHO Library Cataloguing-in-Publication Data; 2008. 104 p [cited 2013 May 13]. Available from: http:www.who.intghopublicationsworld_health_statistics EN_WHS08_Full.pdf. 4. The National Institute of Health Research and Development Ministry of Health Republic of Indonesia. Report of Result National Basic Reasearch RISKESDA 2007. Jakarta: Ministry of Health Republic of Indonesia; December 2008. 283 p 5. Besharati MR, Rasegar A, Shoja MR, Maybodi ME. Prevalemce of retinopathy in hypertensive patients. Saudi Med J. 2006;2711:1725-1728. 6. Wong TY, Mitchel P. The Eye in Hypertension. Lancet [Internet]. 2007 Feb [cited 2013 May 10];369:425 –35. Available from: http:www.ncbi. nlm.nih.govpubmed17276782. 7. Setyowati S. Faktor-faktor yang Berperan Terhadap Kejadian Retinopati Hipertensif pada Pasien Hipertensi Esensial Non Diabetik thesis. Semarang : Universitas Diponegoro; 2005. 8. Sharp PS, Chaturvedi N, Wormald R, McKeigue PM, Marmot MG, Young SM. Hypertensive retinopathy in Afro-Caribbeans and Europeans. Prevalence and risk factor relationships. Hypertension [Internet]. 1995 Jun [cited 2013 May 10]; 256:1322-5. Available from: http:www.ncbi.nlm.nih.govpubmed 7768581. 9. Wong TY, McIntosh R. Hypertensive retinopathy signs as risk indicators of cardiovascular morbidity and mortality. British Medical Bulletin [Internet].