Berdasarkan Tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, semua kecamatan mengusahakan ubi kayu.
Kecamatan Pegajahan dipilih menjadi lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa desa ini memiliki luas lahan dan produktivitas ubi kayu di atas rata-rata
produktivitas ubi kayu Kabupaten Serdang Bedagai.
3.2. Metode Penentuan dan Penarikan Sampel
Sampel merupakan petani di Desa Pegajahan, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.yang penghasilan utamanya adalah membudidayakan ubi kayu.
Untuk menentukan jumlah petani yang akan dijadikan sampel maka metode penentuan besar sampel menggunakan metode accidental sampling. Alasan
menggunakan metode accidental sampling dikarenakan tidak ada data jumlah populasi petani ubi kayu di daerah penelitian. Responden adalah petani di daerah
penelitian yang benar-benar berusahatani ubi kayu sebagai tumpuan biaya hidup. Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi. Penentuannya pada saat penelitian adalah petani yang bersedia diwawancarai dan pengambilan sampel dilakukan di daerah peneltian. Jumlah
responden yang bersedia untuk diwawancarai dalam penelitian ini berjumlah 22 orang.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan
menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang dibuat terlebih dahulu.
Sedangkan
data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait dengan penelitian. Spesifikasi pengumpulan data dapat disajikan
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Spesifikasi Pengumpulan Data
No Jenis Data
Sumber Metode
Wawancara Observasi
Data Primer 1
Penggunaan faktor Produksi Petani
2
Pendapatan Petani
3
Harga Jual Produksi Petani
4
Biaya Produksi Petani
5
Jumlah Produksi Petani
Data Sekunder
1 Luas Lahan Ubi Kayu
Petani
2 PDRB Serdang Bedagai
BPS Sergei
Sumber : Diolah 2015
3.4. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis identifikasi masalah 1 digunakan analisis sederhana, yaitu dengan rumus:
Pd = TR – TC Dimana:
Pd = Pendapatan RpHathn
TR = Total penerimaan RpHathn
TC = Total biaya RpHathn
TR = Y x Py Dimana
TR = Penerimaan total RpHathn
Y = Produksi yang diperoleh RpHathn
Py = Harga jual Rp
Kriteria pengujian:
Jika Y ≥ UMK Serdang Bedagai maka H
diterima dan H
1
ditolak Y UMK Serdang Bedagai maka H
ditolak dan H
1
diterima Jika H
diterima artinya pendapatan petani Ubi Kayu di daerah penelitian tinggi Jika H
1
dterima artinya pendapatan petani Ubi Kayu di daerah penelitian rendah
Untuk menganalisis identifikasi masalah 2, digunakan rumus berikut ini : I
≥ K + C Dimana :
I = Pendapatan C = Biaya
K = Modal Perhitungan untuk memperoleh kondisi viabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perhitungan manfaat biaya perhitungan laba-rugi. Apabila pendapatan Income lebih besar sama dengan biaya Cost dan modal Kapital
maka dikatakan viabilitas. Apabila pendapatan lebih kecil dari biaya Cost dan modal Kapital maka dikatakan tidak viabilitas.
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian
ini, maka perlu dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut: 3.5.1. Defenisi
1. Ubi Kayu adalah ubi kayu yang tumbuh di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya produksi
usahatani Rpkgthn. 3.
Produksi adalah jumlah tanaman ubi kayu yang sudah dipanen yang diperoleh dari ubi kayu yang sudah menghasilkan tontahun.
4. Harga jual adalah harga jual ubi kayu di tingkat petani yang berlaku di daerah
penelitian Rpkg 5.
Biaya produksi adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi Rpkgthn.
6. Modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk memproduksi
kembali atau barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pendapatan Rpthn.
7. Penerimaan adalah jumlah yang diperoleh dari penjualan output Rpkgthn.
8. Viabilitas finansial adalah kemampuan penyedia keuangan mikro untuk
menutupi seluruh biaya yang diperlukan.
3.5.2. Batasan Operasional
1. Daerah penelitian adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Responden adalah petani yang membudidayakan ubi kayu sebagai sumber
usahatani utama.
3.
Waktu penelitian dilakukan pada awal tahun 2015.
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Pegajahan, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Berikut deskripsi daerah penelitian Desa Pegajahan:
4.1.1. Luas dan Letak Geografis
Desa Pegajahan berada di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah sebesar 798 Ha. Jarak Desa
Pegajahan dengan Pusat Pemerintah Kecamatan berjarak 1,5 km. Jarak Desa Pegajahan dengan Ibukota Kabupaten Serdang Bedagai adalah 32 km dan jarak ke
Ibukota Propinsi Sumatera Utara Medan adalah 90 km. Secara administrasi Desa Pegajahan mempunyai batas – batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lestari Dadi • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sukasari
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bingkat • Sebelah Timur berbatasan dengan Sei Sialang
4.1.2. Keadaan Penduduk a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Penduduk di Desa Pegajahan berjumlah 4274 orang dengan rumah tangga yang tersebar di setiap dusun. Berdasarkan golongan umur sampel penduduk Desa
Pegajahan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Pegajahan Tahun 2013
Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah
Persentase
Laki-Laki Perempuan
2215 2059
51.82 48.17
Total 4274
100.00 Sumber: Kantor Kepala Desa Pegajahan, 2014
Dari Tabel 4.1 penduduk di Desa Pegajahan pada tahun 2014 berjumlah 4274 jiwa. Terdiri dari berbagai suku yaitu suku Jawa, Batak, Banjar, Melayu, Karo dan
lainnya. Sementara jumlah suku yang terbanyak adalah suku Batak. Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk penduduk laki-laki berjumlah 2215 jiwa 51.82
dan perempuan sebanyak 2059 jiwa 48,17 dari total penduduk sebanyak 4274 jiwa.
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Dilihat dari kelompok umur ternyata kelompok umur usia poduktif di Desa Pegajahan cukup besar. Berikut gambaran jumlah penduduk menurut kelompok
umur di Desa Pegajahan:
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tenaga Kerja di Desa Pegajahan Tahun 2013
Kelompok Umur Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
10-14
409 13
15-19
377 12
20-26
569 19
27-40
76 16
41-56
790 26
57
421 14
Total
3.042 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Pegajahan, 2014
Dari Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur yang mempunyai jumlah paling besar adalah kelompok umur 41-56 tahun ke atas yaitu 790 26
dari total 3042 jiwa penduduk usia kerja. Dan jumlah yang paling sedikit berada pada kelompok umur 15-19 tahun yaitu sebesar 409 jiwa 12.
c. Jumlah Penduduk Menurut Agama