Gambaran Konstruksi Sumur Gali

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Konstruksi Sumur Gali

Hasil observasi di lapangan dapat dilihat bahwa keseluruhan sumur gali tidak memenuhi syarat konstruksi secara lengkap. Peneliti berasumsi bahwa konstruksi sumur yang tidak memenuhi syarat karena beberapa faktor, diantaranya penduduk yang tidak mengetahui tentang sumur yang memenuhi syarat kesehatan dan dampaknya bagi kesehatan jika syarat tersebut tidak terpenuhi, khususnya syarat jarak sumur dengan sumber pencemaran yaitu septic tank. Sumur gali ada yang memakai pompa dan yang tidak memakai pompa. Syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa meliputi dinding sumur, bibir sumur, lantai sumur, serta jarak dengan sumber pencemar. Sumur gali sehat harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Entjang, 2000. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap cincin sumur yang memenuhi syarat konstruksi sebanyak 28 sumur 93,30. Terdapat beberapa sumur yang dinding sumurnya dibuat dari riol sumur yang setiap riolnya berukuran 1 meter. Jarak antara satu riol dengan riol lainnya tidak disemen, sehingga memungkinkan kuman atau bakteri dapat masuk melalui sela-sela dinding tersebut. Menurut Entjang 2000 bahwa dinding sumur gali memiliki jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding harus terbuat dari tembok yang kedap air disemen. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi perembesan airpencemaran oleh bakteri dengan karakteristik habitat hidup pada jarak tersebut. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu bata tanpa semen sebagai bidang perembesan dan penguat dinding sumur. Dilihat dari konstruksi sumur gali yaitu bibir sumur, terdapat 26 sumur 86,70 yang memenuhi syarat yaitu 80cm dan bahan kedap air. Pada umumnya bibir sumur gali telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Masih ada penduduk yang menggunakan timba untuk mengambil air secara langsung, dapat diasumsikan walaupun bibir sumur telah memenuhi syarat namun air sumur dapat tercemar dari timba bila diletakkan di sembarang tempat. Menurut Chandra 2007, bibir sumur gali merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur. Bibir sumur harus dibuat setinggi ≥ 70 cm dari permukaan tanah. Tujuannya agar air sumur gali terlindung dari kontaminasi air kotor dari luar sumur dan tidak membahayakan seseorang yang akan mengambil air sumur gali. Terutama anak-anak yang dikhawatirkan dapat terjatuh kedalam sumur. Menurut Entjang 2000 keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi. Misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik bila tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur. Lantai sumur merupakan syarat konstruksi yang harus dipenuhi. Berdasarkan hasil obsevasi bahwa keseluruhan lantai sumur memenuhi syarat yaitu lebar lantai sumur 1m atau lebih dan kedap air. Menurut Chandra 2007, lantai harus terbuat dari semen dan lebarnya lebih kurang satu meter ke seluruh arah melingkari sumur dengan Universitas Sumatera Utara kemiringan sekitar sepuluh derajat ke arah tempat pembuangan air. Tujuannya agar air limbah dari hasil kegiatan di sumur tidak merembes kembali ke sumur. Tutup sumur juga merupakan hal yang harus dipenuhi untuk menghindari pencemaran air sumur. Untuk mencegah pengotoran dan pencemaran maupun kecelakaan pada saat sumur gali tidak digunakan maka sumur gali perlu memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat Pusdiklat Pegawai Departemen Kesehatan RI, 1986. Berdasarkan pada hasil observasi, terdapat 4 sumur 13,30 yang memiliki tutup sumur. Tutup sumur gali terbuat dari papankayu yang digunakan pada malam hari saja. Sebagian besar penduduk belum menyadari bahwa tutup sumur dapat mencegah terjadinya pencemaran pada air sumurnya. Saluran pembuangan air limbah SPAL juga hal yang harus diperhatikan dan dipenuhi. SPAL yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan limbah hasil kegiatan di sekitar sumur dapat kembali meresap ke dalam sumur. Menurut Entjang 2000 saluran pembuangan air limbah sumur dibuat dari tembok yang kedap air dan panjangnya sekurang-kurangnya 10 m. Dari 30 sumur, terdapat 14 sumur 46,70 yang saluran pembuangan air limbah yang 10 m dan kedap air. Berdasarkan pada hasil wawancara, jika terjadi hujan lebat secara terus-menerus maka air sumur dapat menjadi seperti bau parit karena masuknya air limbah parit ke dalam sumur melalui saluran pembuangan air limbah. Hal yang harus diperhatikan juga adalah jarak sumur dengan sumber pencemaran. Jika dilihat dari syarat lokasi atau jarak terhadap sumber pencemaran yaitu septic tank, keseluruhan sumur gali tidak memenuhi syarat kesehatan karena Universitas Sumatera Utara jarak sumur dengan septic tank 10 m. Hal ini dapat diasumsikan bahwa air sumur gali beresiko tercemar oleh mikrobiologi dari sumber pencemaran tersebut. Menurut Entjang 2000 sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah. Oleh karena itu, sumur gali sangat mudah terkontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia dan hewan juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keseluruhan sumur yang diobservasi tidak ada yang memenuhi semua syarat konstruksi. Hal ini dapat diasumsikan bahwa sumur yang digunakan rentan terhadap pencemaran. Sejalan dengan penelitian Marsono 2009 di Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kandungan bakteriologis air sumur dengan konstruksi bangunan sumur.

5.2. Kualitas Fisik Air Sumur Gali

Dokumen yang terkait

Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah terhadap Kualitas Air Tambak Ikan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan

7 90 87

Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Kecamatan Medan Marelan

1 74 97

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2008

0 42 10

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 3 112

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 15

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 6

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 26

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 3

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 24