2.10.6. Pencegahan Diare
Menurut Kementerian Kesehatan 2011, cara melakukan pencegahan diare yang benar dan efektif adalah :
a. Perilaku Sehat
Pencegahan pada Bayi
Perilaku yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya diare pada bayi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun,
ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi. ASI bersifat steril
sehingga menghindarkan anak dari bahaya dan bakteri lain yang akan menyebabkan diare. ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik
dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI turut memberikan perlindungan terhadap diare.
2. Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur, makanan tambahan
yang bergizi dan bersih, dimulai ketika anak berumur 4-6 bulan. 3.
Memberikan imunisasi campak, anak yang sakit campak sering disertai diare, sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Oleh
karena itu berilah imunisasi campak segera setelah bayi berumur 9 bulan.
Pencegahan pada Anak-Anak dan Orang Dewasa
1. Mencuci tangan, kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan
yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci
tangan dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 47.
Universitas Sumatera Utara
2. Menggunakan jamban, keluarga harus buang air besar di jamban. Yang harus
diperhatikan oleh keluarga yaitu, keluarga harus mempunyai jamban yang berfungsi baik dan dapat dipakai oleh seluruh anggota keluarga, bersihkan
jamban secara teratur, dan gunakan alas kaki bila akan buang air besar.
b. Penyehatan Lingkungan
Selain berperilaku yang sehat, kejadian diare juga dapat dicegah dengan menjaga lingkungan agar selalu bersih dan sehat, sebagai berikut:
a. Penyediaan air bersih, penyediaan air bersih baik secara kuantitas dan kualitas
mutlak diperlukan dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari termasuk untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sumber air juga harus dijaga dari
pencemaran oleh hewan dan sumber air terletak 10m dari septic tank. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penyakit yang dapat ditularkan melalui
air antara lain adalah diare, kolera, disentri, dan lainnya.
b. Pengelolaan sampah, pengelolaan sampah sangat penting untuk mencegah
penularan penyakit yang penularannya melalui vektor penyakit seperti lalat, tikus, dan lainnya
.
Oleh karena itu, tempat sampah harus disediakan, sampah harus dikumpulkan setiap hari dan dibuang ke tempat penampungan sementara.
Bila tidak terjangkau oleh pelayanan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dilakukan pemusnahan sampah dengan cara ditimbun
atau dibakar
.
c. Sarana pembuangan air limbah, Air limbah baik limbah pabrik atau limbah
rumah tangga harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi sumber penularan
Universitas Sumatera Utara
penyakit. Sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan bau, mengganggu estetika dan dapat menjadi tempat perindukan
nyamuk dan bersarangnya tikus. 2.11.
Landasan Teori
Landasan teori pada penelitian ini mengacu pada teori simpul yang menjelaskan bahwa kejadian penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh empat
simpul, yaitu Achmadi, 2008 :
a. Simpul 1, Sumber penyakit