a. Sanitary landfill
Pembuangan sampah dengan cara menimbun dengan tanah lapis demi lapis, sehingga sampah tidak berada di alam terbuka, jadi tidak sampai menimbulkan
bau serta tidak menjadi tempat bersarangnya vektor penyakit.
b. Composting
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman pembusuk, menjadi pupuk. Kompos dapat dibuat untuk
meminimalisasi efek negatif yang ditimbulkan sampah dengan membuatnya menjadi lebih bermanfaat secara ekologis.
c. Hot feeding
Sampah yang dapat digunakan untuk makanan ternak adalah sampah organik, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan sisa makanan. Sampah tersebut harus
diolah dimasak atau direbus untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trchionosis ke hewan ternak. Metode pemusnahan sampah jenis ini umumnya
dilakukan pada lingkup rumah tangga.
d. Dumping
Cara Pembuangannya dengan diletakkan begitu saja di tanah. Cara ini banyak dilakukan di negara-negara yang masih berkembang. Hal ini tentu saja banyak segi
negatifnya.
e. Dumping in Water
Cara pembuangannya sama dengan dumping tetapi dibuang ke dalam air sungai atau laut. Hal ini akan menimbulkan banyak kerugian, misalnya dapat mengotori
permukaan air, memudahkan berjangkitnya penyakit, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
f. Individual inceneration
Pembakaran sampah yang dilakukan perorangan di rumah tangga.
g. Recycling
Pengolahan sampah dengan cara ini bertujuan memakai kembali sampah yang masih bisa dipakai, misalnya kaleng, kaca, dan sebagainya.
2.9. Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan
Pengelolaan sampah mempunyai pengaruh terhadap masyarakat dan lingkungan, yaitu sebagai berikut Mukono, 2006:
2.9.1. Pengaruh Positif
Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang positif, sebagai berikut Chandra, 2007 :
a. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan
dataran rendah. b.
Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk. c.
Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menjalani proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pengaruh buruk
sampah terhadap ternak. d.
Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk berkembang biak serangga atau binatang pengerat.
e. Menurunkan insidensi kasus penyakit menular yang erat hubungannya dengan
sampah.
Universitas Sumatera Utara
2.9.2. Pengaruh Negatif
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial masyarakat, sebagai
berikut :
a. Pengaruh terhadap kesehatan
1. Sampah dapat menjadi tempat tinggal bagi vektor penyakit seperti lalat yang
dapat menyebabkan kejadian diare. 2.
Insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vektor penyakit hidup berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas
yang berisi air hujan.
b. Pengaruh terhadap lingkungan
1. Estetika lingkungan
2. Penurunan kualitas udara
3. Pembuangan sampah ke badan air akan menyebabkan pencemaran air
c. Pengaruh terhadap Sosial Masyarakat
1. Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan sosial budaya
masyarakat setempat. 2.
Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok akan menurunkan minat dan hasrat orang lain turis untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.10. Diare