L per menit, pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.
2.1.3 Diet Penyakit Kardiovaskular
Terapi gizi untuk penyakit kardiovaskular menganjurkan penggunaan lemak yang sehat, mengganti lemak trans dengan lemak tak jenuh tunggal serta
menganjurkan penggunaan asam lemak omega-3 dan konsumsi sayuran dan buah untuk meningkatkan asupan serat. Selain itu, kalori harus berada pada tingkat yang
bertujuan untuk mempertahankan atau mencapai berat badan yang ideal. Perubahan gaya hidup sangat penting dan kadang kala penggunaan obat juga
dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan arteri dan mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut,. Tujuannya adalah mempertahankan darah agar tetap mengalir
dengan bebas disepanjang arteri. Theurapetic Lifestyle Changes TLC yang dianjurkan oleh National Program Cholesterol Educational Program NCEP Adult
Treatment Panel III ATP III tahun 2001 dalam Herbold 2007 adalah sebagai berikut :
1. Konsumsi kurang dari 7 kalori dari lemak jenuh perhari dan hindari lemak
trans 2.
Konsumsi kurang dari 200 mg kolesterol perhari 3.
Konsumsi 25-35 energi dari lemak dengan 20 asam lemah tak jenuh tunggal, 10 asam lemak tak jenuh ganda termasuk omega-3
4. Konsumsi 50-60 energi dari karbohidrat dan 15 dari protein
5. Pertimbangkan untuk meningkatkan konsumsi serat hingga 10-25 gr perhari
6. Asupan energi harus mempertahankan berat badan ideal
Universitas Sumatera Utara
7. Lakukan latihan fisik yang sedang untuk mengeluarkan energi minimal
200kkal 8.
Konsumsi natrium dibatasi maksimal 2400 mg untuk hipertensi dan mencegah edema
a. Dislipidemia Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kenaikan Low Density Lipoprotein
kolesterol LDL-C, kenaikan kadar trigliserida dan penurunan kadar High Density Lipoprotein kolesterol HDL-C.
Kolesterol disintesis dalam hati dari hasil metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Penyebab peningkatan kadar kolesterol dalam darah adalah faktor genetik
dan asupan lemak jenuh yang tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan faktor kegemukan yang berhubungan dengan faktor risiko terjadinya atherosklerosis. LDL-
kolesterol membawa kolesterol dari hati dan melepaskanya pada dinding pembuluh darah. Keadaan ini bisa menyebabkan pembentukan plak atau timbunan kolesterol
pada dinding dalam pembuluh darah yang dibut atheroma. Atheroma menyebabkan penyempitan dan pengerasan dinding pembuluh darah atau atherosklerosis. HDL-
kolesterol mengangkut kolesterol yang tercecer pada dinding dalam pembuluh darah dan kembali membawanya ke hati. HDL-kolesterol mencegah terjadinya
pembentukan atheroma karena membersihkan dinding pembuluh darah. Trigliserida berasal dari lemak makanan atau hasil perubahan energi yang
berlebihan. Trigliserida diangkut oleh very low density lipoprotein cholesterol
Universitas Sumatera Utara
VLDL-C atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai energi atau ke jaringan lemak untuk disimpan. Penyebab peningkatan terigliserida adalah faktor genetik, konsumsi
alkohol, estrogen, asupan karbohidrat sederhana yang berlebihan Sizer dan Whitney, 2006. Kategori kadar lipid dalam darah adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kategori Lipid dalam Darah
Kategori TC mgdl
LDL-C mgdl HDL-C mgdl
TG mgdl Normal
170 100
≥ 60 150
Borderline 200-239
130-159 59-40
151-199 High
240 160-189
40 200-499
Sumber : Fieldman dan Cooper, 2007
Tujuan terapi gizi untuk penderita dislipidemia adalah menurunkan berat badan jika gemuk, mengubah jenis dan asupan lemak makanan, meurunkan kadar kolesterol
dan meningkatkan asupan karbohidrat kompleks Hartono,2006. Rekomendasi kebutuhan harian penderita dislipidemia adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Rekomendasi Kebutuhan Harian Penderita Dislipidemia
Zat Gizi Rekomendasi
Energi 50-60 Kebutuhan Total
Protein 10-20 Kebutuhan total
Lemak 30 Kebutuhan Total
Serat 50-100 gr
Kolesterol 200 mg
b. Hipertensi Hipertensi merupakan istilah yang digunakan untuk mejelaskan semua
peningktan persisten pada tekanan darah arteri dari batas normal. Hipertensi didefenisikan sebagai kenaikan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik diatas 90 mmHg. Tekanan darah adalah kuatnya darah menekan dinding pembuluh darah saat dipompa dari jantung menuju seluruh tubuh. Fungsi
Universitas Sumatera Utara
tekanan darah adalah mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang tinggi meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, stroke, infark miokard dan gagal ginjal.
Hipertensi terjadi akibat peningkatan volume darah, kecepatan denyut jantung dan resistensi pembuluh darah tepi Gray, 2005. Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa
18 tahun keatas dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3
Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa Kategori
Sistolik Diastolik
Normal 130
85 Normal Tinggi
130-139 85-89
Hipertensi Tk.1
140-159 90-99
Tk.2 160-179
100-109 Tk.3
≥ 180 ≥ 110
Sumber : Price, 2005
Tujuan terapi gizi pada penderita hipertensi adalah membantu menghilangkan retensi garam dan air pada jaringan tubuh serta membantu menurunkan tekanan
darah. Diet yang paling dikenal adalah diet DASH Dietary Approach to Stop Hypertension yang merupakan diet sayuran dan buah yang banyak mengandung
serat serta mineral tertentu dan asupan garam yang dibatasi Hartono, 2006. Rekomendasi kebutuhan gizi harian untuk penderita hipertensi adalah sebagai
berikut:
Tabel
2.4 Rekomendasi kebutuhan gizi harian untuk penderita hipertensi
Zat Gizi Rekomendasi
Energi 50-60 Kebutuhan Total
Protein 10-20 Kebutuhan Total
Lemak 30 Kebutuhan Total
Natrium 2300 mg
Magnesium 400-1000 mg
Kalium 2000-5000 mg
Universitas Sumatera Utara
c. Gagal Jantung Kongestif Gagal jantung kongestif dekompensasi jantung merupakan sindroma yang
dicirikan oleh ketidakmampuan jantung dalam mempertahankan aliran darah yang memadai ke sistem sirkulasi sehingga terjadi penurunan aliran darah ke ginjal, retensi
cairan dan natrium yang berlebihan, edema perifer, akhirnya jantung keletihan dan terjadi pembengkakan.Walaupan awalnya hanya efisiensi kerja jantung dan sirkulasi
yang terganggu, tetapi pada akhirnya keseluruhan sirkulasi ikut terganggu. Penyebab gagal jantung yang paling umum adalah hipertensi arterial, disfungsi sistolik
ventrikularis, dan penyakit arteri koroner Price dan Wilson, 2005. Pada anak-anak yang menderita gagal jantung kongestif sering terjadi
gangguan tumbuh kembang dan berat badan susah naik. Keadaan ini disebabkan karena serangan sesak, gangguan absorpsi makanan karena penurunan perfusi darah
ke usus dan infeksi yang menyertai penyakit ini. Pasien gagal jantung kongestif yang lanjut dapat menderita kaheksia cardiac cahexia berat dan penurunan massa lemak
dan otot. Etiologi kaheksia jantung mencakup anoreksia, hipermetabolisme yang berhubungan dengan kardiomegali dan kehilangan zat gizi yang berhubungan dengan
hipoksi atau malabsorpsi. Terapi kaheksia jantung memerlukan dukungan gizi yang agresif, umumnya mencakup enteral feeding yang membantu asupan oral. Formula
enteralnya terdiri dari unsur gizi elemental seperti peptida, maltodekstrin dan minyak rantai sedang MCT agar kalori yang cukup dapat diberikan tanpa memboroskan
energi untuk menyerap unsur tersebut Krummel, 2006. Terapi gizi pada pasien gagal jantung kongestif bertujuan untuk memberikan
makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung dan berfokus pada
Universitas Sumatera Utara
keseimbangan status cairan dan elektrolit. Rekomendasi kebutuhan harian untuk penderita gagal jantung kongestif adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5 Rekomendasi kebutuhan harian untuk penderita gagal jantung kongestif
Zat Gizi Rekomendasi
Energi 50-60 Kebutuhan Total
Protein 0,8 gkg BB
Lemak 20-30 Kebutuhan Total
Cairan 1,5 - 2 Liter
Natrium 1200 mg
Vitamin Sesuai AKG
d. Penyakit Jantung Koroner Penyakit jantung koroner terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein,
kolesterol,, debris jaringan, dan kolesterol terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh
yang memperdarahi jantung. Plak tersebut terbungkus oleh jaringan ikat yang disebut fibrous cap. Jika jaringan ikatnya tipis dan pecah, maka timbunan tersebut akan
terlepas dalam aliran darah. Karena eritrosit tidak bisa dikurangi kecepatannya maka saat melewati pembuluh darah akan menimbulkan turbulensi yang meyebabkan
eritrosit saling berbenturan. Eritrosit yang pecah akibat benturan akan membentuk bekuan darah embolus yang ikut mengalir dalam aliran darah. Timbunan yang
terlepas bersama bekuan darah akan menyumbat pembuluh darah distal yang kemudian menyebabkan iskemia Sizar dan Whitney, 2006.
Penyakit jantung koroner biasanya dipicu oleh diet tinggi lemak jenuh dan karbohidrat sederhana, aktivitas sedentari, kegemukan dan hipertensi. Diabetes
mellitus akan memperarah keadaan karena radikal bebas seperti AGE Advanced Glycation end Product, merupakan ikatan glukosa dengan dinding pembuluh darah
Universitas Sumatera Utara
seperti kolagen dan elastin akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah, sementara kadar gula yang tinggi akan menyebabkan sembab dinding pembuluh
darah karena mengaktifkan lintasan poliol Hartono, 2006. Untuk mencegah atau menjaga agar kondisi penderita tidak semakin
memburuk dapat dilakukan dengan mempertahankan kadar kolesterol total dibawah 200 mgdl atau rasio kolesterol total HDL-C 60 mgdl dan LDL-C 100 mgdl,
mempertahankan IMT normal, mengurangi asupan lemak jenuh dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh, meningkatkan konsumsi sayuran dan buah serta olahraga
Krumel, 2006. Rekomendasi kebutuhan harian untuk penderita penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 Rekomendasi kebutuhan harian untuk penderita penyakit jantung koroner
Zat Gizi Rekomendasi
Energi 50-60 Kebutuhan Total
Protein 10-25 Kebutuhan Total
Lemak 20 Kebutuhan Total
Kolesterol 300 mg
Vitamin C 500 mg
Vitamin E 200 IU
Serat 30 g
e. Stroke Stroke merupakan serangan mendadak gangguan pembuluh darah otak yang
dapat berupa stroke iskemik atau stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah otak akibat thrombus atau embolus, sedangkan stroke
hemoragik atau pendarahan apopleksia serebri terjadi akibat pecahnya pembuluh darah dalam otak. Keadaan ini ditandai dengan kelumpuhan separuh tubuh
hemiplegia, gangguan menelan disfagia, disartria, gamgguan komunikasi afasia.
Universitas Sumatera Utara
Kejadian stroke didahului oleh sejumlah faktor resiko seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia.
Tujuan terapi gizi pada penderita stroke adalah memenuhi kebutuhan gizi dengan mempertahankan keadaan dan komplikasi penyakit, memperbaiki keadaan
stroke serta mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Hartono, 2006. Rekomendasi kebutuhan harian untuk penderita stroke adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7 Rekomendasi kebutuhan harian untuk penderita stroke
Zat Gizi Rekomendasi
Energi 25-45 kkalkgBB
Protein 0,8 - 1,0 gkgBB
Lemak 20-25 Kebutuhan Total
Kolesterol 300 mg
Natrium 1200 mg
Vitamin Sesuai AKG
Cairan ± 2 Liter
2.2 Kecukupan, Kebutuhan dan Konsumsi Zat Gizi