Jam kerja Instalasi Gizi RSUP H. Adam Malik memiliki kebijakan tersendiri dalam pembagian waktu kerja. Jam kerja instalasi gizi RSUP H. Adam Malik terbagi
menjadi dua yaitu shift dan non shift. Jam kerja non shift dimulai dari pukul 08:00 –
15:00 dengan jumlah jam kerja selama tujuh jam. Jam kerja shift dibagi menjadi shift bagian pengolahan dan pramusaji. Bagian pengolahan mempunyai 3 waktu shift
yaitu shift subuh dari pukul 05:00-11:00, shift pagi dari pukul 08:00-14.00, dan shift sore dari pukul 14:00-20:00. Pramusaji memiliki dua waktu shift yaitu shift pagi yang
dimulai pukul 06:00 hingga pukul 14:00 dan shift sore dimulai pukul 14:00 hingga pukul 20:00.
4.1.2 Kegiatan Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit
Sistem penyelenggaraan makanan yang diterapkan di Instalasi Gizi RSUP H. Adam Malik adalah sistem swakelola. Pada sistem ini, unit pelaksana gizi atau
instalasi gizi bertanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan makanan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sistem penyelenggaraan
makanan disesuaikan dengan Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit yang tercantum dalam pedoman Penyelenggaraan Gizi Rumah Sakit PGRS Kementerian
Kesehatan RI. Mekanisme kerja kegiatan penyelenggaraan makanan di RSUP H. Adam Malik meliputi :
1. Perencanaan Anggaran Belanja Makanan
Perencanaan anggaran belanja dibuat oleh instalasi gizi atas persetujuan pihak rumah sakit. Perencanaan anggaran berlaku dan ditetapkan dalam satu tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Perencanaan Menu
Perencanaan menu di Instalasi Gizi di RSUP H. Adam Malik dibedakan menjadi perencanaan menu untuk makanan biasa, makanan lunak, dan
makanan berdiet. Instalasi Gizi RSUP H. Adam Malik menggunakan siklus menu 10 hari, apabila satu bulan terdiri dari 31 hari, maka digunakan menu
hari ke-11. Menu Sweet Room, Super VIP, VIP, Kelas I, II dan III menggunakan menu bersama yang membedakan hanya buah dan snack.
Penanggung jawab produksi dan distribusi makanan bertugas merencanakan menu dan membuat pedoman menu secara periodik.
3. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
Pemesanan dan pembelian bahan makanan meliputi bahan makanan segar dan bahan makanan kering. Bahan makanan segar seperti ikan, daging, sayuran,
buah, tahu dan tempe dipesan setiap hari, telur dipesan setiap lima hari sekali, dan bahan makanan kering seperti beras, bumbu, gula, minyak dan susu
dipesan setiap sepuluh hari sekali. Pemesanan bahan makanan dilakukan oleh ahli gizi dengan membuat rekapan jumlah pasien yang diberi makan
kemudian menentukan jumlah bahan untuk esok hari dengan cara mengalikan standar porsi dengan jumlah pasien. Form pemesanan diberikan kepada
leveransir. Bagian gudang menyiapkan bahan makanan sesuai permintaan dan kemudian bagian pengolahan mengambil bahan makanan yang dipesan.
4. Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan dilakukan oleh tim penerimaan bahan makanan yang salah satu anggotanya adalah ahli gizi yang ditunjuk. Apabila terdapat
Universitas Sumatera Utara
kesalahan oleh pihak leveransir, maka barang tersebut dikembalikan dan diganti dengan bahan makanan yang sesuai pesanan.
5. Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan merupakan proses pemasukan, penyimpanan dan penyaluran bahan makanan. Bahan makanan basah yang diterima oleh
bagian logistik dari rekanan langsung disalurkan ke bagian produksi. Bahan makanan kering yang telah diterima langsung disimpan ke gudang
penyimpanan bahan makanan kering. 6.
Pengolahan Bahan Makanan Pengolahan bahan makanan dibagi menjadi pengolahan makanan bersama,
makanan lunak, makanan saring dan snack VIP. Pengolahan makanan disesuaikan dengan bahan makanan yang diterima dari gudang. Bahan
makanan untuk makan pagi dan siang dipersiapkan pada hari sebelumnya, sedangkan bahan makanan untuk makan sore dipersiapkan pada hari yang
sama. Kegiatan pengolahan bahan makanan meliputi persiapan, pengolahan dan pemasakan serta distribusi makanan dan penyajian makanan.
a. Persiapan
Persiapan meliputi persiapan alat, bahan makanan, bumbu, termasuk mengupas, memotong dan meracik.
b. Pengolahan dan Pemasakan
Pengolahan makanan dimulai dari bahan makanan diambil dari gudang gizi untuk bahan makanan segar dan harian, serta dari gudang bahan
Universitas Sumatera Utara
makanan kering untuk bumbu dan beras, yang kemudian dimasak oleh tenaga pemasak sesuai shift.
c. Distribusi dan Penyajian Makanan
Sistem distribusi makanan di Instalasi Gizi RSUP H. Adam Malik adalah sistem sentralisasi karena semua hidangan disajikan langsung kepada
pasien. Hidangan yang disajikan kepada pasien kelas II dan kelas III menggunakan alat makanan berupa plato alumunium, kelas I dan VIP
menggunakan alat makan yang terbuat dari melamin, sedangkan kelas Super VIP dan Sweet Room menggunakan alat makan yang terbuat dari
porselen. Pemorsian makanan dilakukan setengah jam sebelum jadwal makan dan dilakukan oleh pramusaji dan tenaga pengolah. Setelah
hidangan diperiksa, makanan didistribusikan menggunakan troli makanan. Jenis makanan yang didistribusikan terdiri dari makanan pokok dan
selingan. Pendistribusian makan pagi dilakukan pada pukul 07:00, makan siang pada pukul 12:00, dan makan sore pada pukul 17:00. Selingan
diberikan dua kali yaitu pada pukul 10:00 dan 15:00.
4.2 Karakteristik dan Riwayat Pasien Rawat Inap Penyakit Kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan
4.2.1 Karakteristik Pasien Rawat Inap Penyakit Kardiovaskular RSUP H. Adam
Malik Medan
Karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, usia dan status gizi. Data distribusi frekuensi pasien berdasarkan karakteristik pasien disajikan dalam tabel 4.2.
Total responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 32 pasien. Tidak ada perbedaan antara jumlah pasien laki-laki dan jumlah pasien perempuan. Usia pasien
Universitas Sumatera Utara
paling banyak terdapat pada kelompok usia 60-69 tahun sebesar 31,3 dan kelompok usia 50-59 tahun sebesar 28,1.
Tabel 4.2 Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Status Gizi
Karakteristik Pasien Jumlah
n Jenis Kelamin
1. Laki-Laki
16 50,0
2. Perempuan
16 50,0
Total 32
100,0 Usia
1. 20-29 Tahun
1 3,1
2. 30-39 Tahun
3 9,4
3. 40-49 Tahun
6 18,8
4. 50-59 Tahun
9 28,1
5. 60-69 Tahun
10 31,3
6. ≥70 Tahun
3 9,4
Total 32
100,0 Status Gizi
1. Gizi Kurang
3 9,4
2. Normal
7 21,8
3. Obesitas Ringan
12 37,5
4. Obesitas Sedang
9 28,1
5. Obesitas Berat
1 3,1
Total 32
100,0
Status gizi pasien diperoleh dengan menghitung indeks massa tubuh IMT dan dikelompokkan dalam lima kategori yaitu berat kurang, berat normal, obesitas
ringan, obesitas sedang, dan obesitas berat Hartono, 2012. Hampir sebagian pasien 37,5 berada pada tingkat obesitas ringan dan sebanyak 9 pasien 28,1 berada
pada tingkat obesitas sedang. Pasien dengan status gizi normal sebanyak 7 pasien 21,8.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Riwayat Penyakit Pasien Rawat Inap Penyakit Kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan