Non Performing Finance NPF Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO

27 ROA menurut Ravika Fauziah 2011 adalah rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan dalam periode tertentu. Jika ROA suatu perusahana naik dari tahun ke tahun, maka bisa dikatakan perusahaan semakin efisien dalam mengelola bisnisnya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset Dendawijaya, 2009:118. Profitabilitas dari bank tidak hanya penting bagi pemiliknya, tetapi juga bagi golongan-golongan lain di dalam masyarakat. Bila bank berhasil mengumpulkan cadangan dengan memperbesar modal, akan meminjamkan yang lebih besar karena tingkat kepercayaan atau kridibilitas meningkat Simoragkir, 2004:153. Untuk menghitung ROA dapat digunakan rumus sebagai berikut:

10. Non Performing Finance NPF

NPF adalah jumlah kredit yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih. Semakin besar nilai NPF maka semakin buruk kinerja bank tersebut Stiawan, 2009:7. NPF mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank 28 syariah. Tingkat kesehatan pembiayaan NPF ikut mempengaruhi pencapaian laba bank. Bertambahnya NPF akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba dan berpengaruh buruk pada ROA Wibowo, 2013:4. Untuk mennghitung NPF dapat menggunakan rumus: Pengaruh NPF terhadap ROA Secara teori NPF mencerminkan risiko pembiayaan bank syariah, semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Dan Tingkat kesehatan pembiayaan NPF ikut mempengaruhi pencapaian laba bank. Adanya pembiayaan bermasalah yang besar dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba dan berpengaruh buruk pada ROA. Dengan demikian semakin besar NPF akan mengakibatkan menurunnya ROA. Begitu pula sebaliknya, jika NPF turun, maka ROA akan meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adi Stiawan 2009 dan Budi Ponco 2008 yang menunjukkan hasil bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA.

11. Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur 29 kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional Ponco 2008:22. Rasio BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama kredit, dimana sampai saat ini pendapatan bank- bank di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan bunga kredit. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1 Wibowo, 2013:4. Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawah 90, karena jika rasio BOPO melebihi 90 hingga mendekati angka 100 maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya Ponco, 2008:23.Untuk menghitung BOPO dapat menggunakan rumus: Pengaruh BOPO terhadap ROA Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Jika rasio yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat 30 menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya. Sehingga semakin kecil rasio efisiensi, maka akan semakin meningkatkan profitabilitas bank. Setiap peningkatan biaya operasional bank yang tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak, yang pada akhirnya akan menurunkan ROA Stiawan, 2009:7. Dari uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

12. Inflasi