merintis bisnisnya sejak awal sampai sekarang sukses dan dapat membantu anak didiknya dalam mengembangkan profesionalisme dan jiwa bisnis.
3 Maksud Yakni melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan
secara secara eksplisit dan jelas. Hampir selaras dengan detil, maksud wawancara tersebut adalah adanya
penjelasan secara jelas akan adanya pihak-pihak yang tidak setuju akan langkah yang diambil oleh Aa Gym, khususnya kaum ibu.
Bahkan dijelaskan juga adanya sidang di istana yang yang membahas masalah poligami, dan hendak dibuatkan UU yang lebih ketat bagi pelaku poligami.
b. Sintaksis
Adalah bagaimana kalimat bentuk, susunan yang dipilih. Adapun elemen yang diamati adalah :
1 Koherensi Adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah
kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi
berhubungan.. Ada koherensi yang ditemukan dalam naskah yaitu dua buah fakta, yang
sebenarnya tidak berkaitan menjadi sebuah fakta yang berhubungan.
Fakta Aa Gym seorang idola yang sering muncul di media dengan fakta Aa Gym menikah kembali atau poligami kemudian menjadi Aa Gym yang tidak
menjadi idola lagi.
2 Pengingkaran Adalah bentuk praktek wacana yang menggambarkan bagaimana penulis
menyembunyikan apa yang ingin diekspresikan secara implisit. Pengingkaran merupakan bentuk strategi wacana di mana penulis tidak secara tegas dan eksplisit
menyampaikan pendapat dan gagasannya kepada khalayak. Adanya pengingkaran ditemukan dalam sebuah pertanyaan yang diberikan
oleh host, yakni adanya pihak yang marah akan poligami yang dilakukan Aa, tetapi ada juga yang menyetujuinya. Adapun dialognya yaitu :
“ Andy : Nama Abdullah Gymnast iar at au biasa lebih akrab dipanggil
Aa Gym, menj adi pembicaraan ket ika dia memut uskan unt uk menikah lagi. Banyak pengagumnya yang merasa kecewa, bahkan marah,
t et api banyak pula yang bisa memahami langkah yang dit empuhnya” .
3 Bentuk Kalimat Adalah yang berhubungan dengan cara berpikir logis. Dari setiap pertayaan
host bentuk kalimat lebih terarah kepada pembicaraan non-formal dan dengan bahasa dan tutur yang santai. Tidak ada prinsip kalimat aktif-pasif, menerangkan
atau diterangkan. Tapi yang pasti, host dalam wawancaranya menggunakan kalimat induktif,
yakni bentuk penulisan di mana inti kalimat ditempatkan di akhir setelah keterangan tambahan, jadi inti kalimat ditempatkan tersamar atau tersembunyi.
Karena memang hal itulah yang hendak ditanyakan kepada narasumber.
4 Kata Ganti Adalah elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu
komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.
Dalam wawancara tersebut, kata ganti “kita” lebih banyak digunakan oleh host untuk mewakili pertanyaan, ataupun opini dari orang-orang dibalik pertanyaan
itu. Pemakaian “kita” yang digunakan host ini berimplikasi agar menumbuhkan kebersamaan, solidaritas, aliansi, perhatian publik, serta mengurangi kritik dan
oposisi kepada diri sendiri. Jadi adanya rasa kebersamaan, dan tidak ada batas antara penulis atau penanya dengan khalayak.
Tapi di salah satu dialog, ada kata ganti “mereka” yang digunakan host yaitu pada bagian :
“ Andy : Tapi, bagi pengagum anda yang mengikut i t erus dakwah- dakwah anda, mereka mengat akan dalam beberapa kesempat an Aa
Gym mengat akan yang paling ut ama adal ah keluarga, j angan sakit i hat i anak dan ist ri” .
Dalam kalimat itu, host menciptakan jarak dengan khalayak, atau tepatnya dengan orang-orang yang mengagumi Aa Gym dan yang selalu mengikuti dakwah
Aa Gym. Host di sana memposisikan dirinya sebagai orang yang tidak mengagumi Aa dan tidak mengikuti dakwah Aa Gym.
Mungkin ini adalah ungkapan jujur seorang host yang tidak pernah mengikuti dakwah Aa, dan juga mewakili sebagian khalayak yang tidak sependapat dengan
hal itu.
c. Stalistik