memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan informasi baik untuk tujuan menghibur, mendidik maupun mempengaruhi.
Meskipun begitu, sudah sekian lama sejak hadirnya televisi, televisi dicurigai sebagai agen budaya yang membawa kepentingan pasar. Semua acara di televisi
yang dihadirkan di masyarakat tak lebih dari perpanjangan budaya pasar dengan kapitalisme yang bergerak di belakangnya. Hal inilah yang perlu dikhawatirkan
pada setiap konstruksi program televisi. Dengan begitu banyaknya konsep acara televisi, maka sebuah industri
televisi, dipaksa harus mampu menyajikan acara-acara yang tidak biasa antar stasiun televisi lainnya. Stasiun televisi harus mampu menghadapi persaingan pasar
dan konsumen, dan rutinitas media. Tak ubahnya perusahaan yang berusaha menjual produk dan jasa, stasiun televisi harus menjual produ-produk yang dapat
dijual melebihi biaya produksi untuk mendapatkan keuntungan.
44
H. Analisis Wacana
1. Konsep Analisis Wacana
Analisa adalah cara mengkaji soal dengan mencari unsur-unsur dasar yang terkandung dalam persoalan tersebut dan kemudian menggali hubungan antara
unsur-unsur itu, proses pemecahan kasus secara teratur, terorganisasi, sistematis, dan langkah menguraikan satu keseluruhan ke dalam bagian-bagian.
44
Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. dan Dr. Solatun, M.Si. Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007, h. 344.
Sedangkan analisis adalah memecahkan, menguraikan, melepaskan, dan membuat terurai.
45
Pengertian wacana sendiri ditemukan berbagai definisi. Wacana dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa Inggris discourse. Kata discourse
sendiri berasal dari bahasa latin discursus yang berari lari kian-kemari yang diturunkan dari dis-’dari, dalam arah yang berbeda’, dan currere ’lari’, 1.
komunikasi pikiran dengan kata-kata; ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan; konversasi atau percakapan. 2. komunikasi secara umum, terutama sebagai
suatu subjek studi atau pokok telaah. 3. risalat tulis; disertasi formal; kuliah; ceramah; khotbah.
46
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, wacana adalah Ucapan; perkataan; tutur, keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan, satuan
bahasa terlengkap, dan realisasiya tampak pada bentuk karangan yang utuh.
47
Pengertian wacana dalam lapangan sosiologi yaitu, wacana menunjuk pada hubungan antara konteks sosial dari pemakaian bahasa. Sedangkan dalam
pengertian linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat, baik disampaikan secara lisan atau tulisan. Wacana adalah rangkaian kalimat
yang serasi, yang menghubungkan proposisi satu dengan proposisi lain, kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan.
48
Mengutip Eriyanto dalam bukunya Analisis Wacana, Pengantar Teks Media, menyatakan bahwa :
45
Save M. Dagun, Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara LPKN, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Jakarta: Percetakan Golo Riwu, 1997, h. 44.
46
Drs. Alex Sobur, M.Si., Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisia Semiotik, dan Analisis Framing Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 9.
47
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 1005.
48
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LKiS, 2001, h. 3.
“Pengertian satu kalimat dihubungkan dengan kalimat lain dan tidak ditafsirkan satu persatu kalimat saja. Kesatuan.bahasa itu bisa panjang bisa
pendek. Sebagai sebuah teks, wacana bukan urutan kalimat yang tidak mempunyai ikatan sesamanya, bukan kalimat-kalimat yang dideretkan
begitu saja. Ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu menjadu sebuah teks, dan yang menyebabkan pendengar atau pembaca mengetahui
bahwa ia berhadapan dengan sebuah teks atau wacana dan sebuah kumpulan kalimat melulu yang dideretkan begitu saja. Studi wacana
dalam linguistic, merupakan reaksi terhadap studi linguistic yang hanya meneliti aspek kebahasaan dari kata atau kalimat saja. Kata atau kalimat
itu dipelajari secara independen, tidak dihubungkan dengan kalimat- kalimat lain. Di sini, studi hanya dilekatkan pada frase atau kalimat
belaka, tidak dihubungkan dengan relasi antarkalimat sebagai satu kesatuan utuh.”
49
Mengutip pengertian Wacana menurut beberapa ahli antara lain, menurut Ismail Marahimin mengartikan ”wacana sebagai kemampuan untuk maju
dalam pembahasan menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya, dan komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur.”
Menurut Henry Guntur Tarigan, ”istilah wacana dipergunakan untuk mencakup bukan hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di
muka umum, tulisan, serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon”.
Menurut Samsuri, ”wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang
mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain”. Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan, dan tulisan.
Menurut Alex Sobur, ”wacana sebagai ragkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal subjek yang disajikan secara teratur,
49
Ibid., h. 3.
sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.”
50
Berdasarkan rumusan pendapat mengenai pengertian wacana tersebut, maka dapat dirangkum pengertian wacana itu adalah ”sebuah cara
mengkomunikasikan pikiran dalam bentuk lisan maupun tulisan yang teratur dan sistematis dalam kesatuan bahasa yang besar, dengan tema-tema dan topik-
topik yang disajikan kepada khalayak”.
2. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk