Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.” 50 Berdasarkan rumusan pendapat mengenai pengertian wacana tersebut, maka dapat dirangkum pengertian wacana itu adalah ”sebuah cara mengkomunikasikan pikiran dalam bentuk lisan maupun tulisan yang teratur dan sistematis dalam kesatuan bahasa yang besar, dengan tema-tema dan topik- topik yang disajikan kepada khalayak”.

2. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Terdapat beberapa model dalam komunikasi, diantaranya menurut Dedy Mulyana yang menitikberatkan bahwa komunikasi itu adalah suatu proses yang telah diterima secara luas. 51 Sedangkan model dalam penelitian merupakan gambaran suatu penelitian. Model memperjelas apa yang akan diteliti, mengidentifikasikan variabel- variabel, dan menunjukkan kemungkinan hubungan di antara variabel- variabel. 52 Dengan adanya model penelitian, maka dapat mempermudah pemikiran agar sistematis dan logis, dan membantu agar berpikiri rasional. Guna mempermudah penelitian, adapun model yang digunakan adalah dengan mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis yaitu metode yang diperkenalkan oleh Teun A. Van Dijk dengan model “Kognisi Sosial”. Penelitian atas wacana tidak hanya 50 Alex Sobur, Analisis Teks Media, hal. 9 51 Drs Jumroni, M.Si dan Drs. Suhaimi, M.Si, Metode-metode Penelitian Komunikasi UIN Jakarta Press Jakarta, 2006, cet-1, hal. 49. 52 Ibid, hal. 49. didasarkan pada analisis atas teks semata, tetapi dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi. Selain itu, van Dijk juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisipikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Dengan menggabungkan definisi bahasa berdasarkan setidaknya tiga pandangan, yaitu positivisme empiris, konstruktivisme, dan pandangan kritis. Wacana model van Dijk merangkum model analisis wacananya dengan mengkategorikannya ke dalam tiga dimensi wacana yang digabungkan ke dalam satu kesatuan analisis. Tiga dimensi yang ditekankan pada analisis wacana van Dijk yaitu : Pertama, Teks. Yaitu menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarjinalkan suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu. Yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Serta membagi teks ke dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Adapun elemen wacananya adalah : Tabel 2 Eleman Teks Teun. A. Van Dijk Kedua, Kognisi Sosial. Yaitu mempelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu atau kesadaran mental dari wartawanpenulis dalam membentuk teks. Hal ini difokuskan pada efek kognitif atau efek media massa terhadap pengetahuan. Sebuah media tidak hanya dapat mengubah sikap, tetapi juga mengubah pengetahuan seseorang akan suatu hal. STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN Struktur Makro Tematik : Tematopik yang dikedepankan dalam suatu berita Topik Superstruktur Skematik : Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh Skema Struktur Mikro Semantik : Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Latar, detil, maksud, praanggapan, nominalisasi Struktur Mikro Sintaksis : Bagaimana kalimat bentuk, susunan yang dipilih Bentuk, kalimat, koherensi, kata ganti Struktur Mikro Stalistik : Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita Leksikan Struktur Mikro Retoris : Bagaimana dan dengan dengan cara penekanan dilakukan Grafis, metafora, ekspresi Kognisi sosial menjadi bagian yang penting dan tidak terpisahkan untuk memahami teks media. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. Adapun cara pencarian data adalah dengan melakukan proses wawancara kepada narasumber yang berkaitan. Dan Ketiga adalah Konteks Sosial. Yaitu mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah, dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi pustaka, dan penelusuran sejarah. Dengan mengacu pada tiga dimensi analisis wacana van Dijk, maka bukan hanya kulit luar atau konteks sosial yang berkembang di masyarakat saja yanga menajdi penelitian, tetapi juga kognisi individu atau sejauh mana pengetahuan si penulis dalam menyusun berita. Dan juga struktur teks yang digunakan sebuah media.

BAB III GAMBARAN UMUM METRO TV dan ACARA KICK ANDY

A. Profil Metro TV

53

1. Sejarah Singkat

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari Media Group yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian Prioritas, yang dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu vocal. Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 60 berita news, yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 40 infotainment maupun entertainment yang bertsifat edukatif. 53 Company Profile Metro TV