C. Keadaan Sosiologis Desa Pulau Legundi
Dilihat dari keadan sosiologis Desa Pulau Legundi ada beberapa bidang yang perlu diketahui di antaranya:
1. Bidang Pendidikan
Secara umum keadaan sosiologis Desa Pulau Legundi sama seperti masyarakat lainnya, terutama masalah pendidikan.
Mereka sangat ingin sekali meneruskan pendidikan yang yang lebih tinggi, tingkat kecerdasan dan kepribadiannya sangat mendukung hanya saja
terbentur masalah biaya yang mana penghasilan masyarakat Desa Pulau Legundi sebagian besar nelayan dan tani, dan juga masalah jarak yang sangat
jauh karena harus menyeberangi lautan sehingga mayoritas penduduk Desa Pulau Legundi hanya sampai SD dan masih sedikit yang tamat SLTP dan
SLTA apalgi Perguruan Tinggi, sedangkan untuk pendidikan agama hanya ada Madrasah Ibtidaiyah, tetapi mereka juga mengharuskan anak-anaknya
untuk mengaji di guru ngaji masing-masing, setiap selesai shalat Magrib sampai sebelum shalat Isya.
2. Bidang keagamaan
Kehidupan beragama di Desa Pulau Legundi sangat religius, karena sudah terbentuk dari dahulu dan semua penduduknya beragama Islam. Untuk
membangun spirit keagamaan masyarakat Desa Pulau Legundi sering mengadakan kegiatan-kegiatan majlis ta’lim di setiap RT, dan mengadakan
perayaan hari besar Islam, dalam merayakan perayaan hari besar Islam
46
Masyarakat Desa Pulau Legundi mengadakannya dengan berbagai cara, ada yang cukup mengadakan hanya dengan do’a saja yang dilakukan di masjid-
masjid atau musholla dan adapula yang mengadakannya dengan mengisi ceramah dengan mengundang Kiayi atau Ustad dari luar Desa.
Keberadaan sarana ibadah mutlak dibutuhkan di tengah masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Islam, termasuk di dalamnya masyarakat Desa
Pulau Legundi. Bangunan sarana peribatan baik Masjid, Musholla maupun Majlis ta’lim sudah cukup memadai untuk menampung masyarakat yang akan menjalankan
aktifitas keagamaannya seperti Shalat lima waktu, pengajian dan bentuk peribatan lainnya.
Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa pada umumnya masyarakat Desa Pulau Legundi tidak buta dalam memahami ajaran agama Islam. Terbukti dengan adanya
kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat Desa Pulau Legundi.
47
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PROSESI ARAK PENGANTIN