Tujuan dan Hikmah Walimatul ‘Urs Hukum Menghadiri Walimatul ‘Urs

kita Nabi Muhammad Saw. Memang saat ini sangat jarang kita jumpai resepsi pernikahan seperti di atas, bahkan umat islam masih menganggap aneh. ﺮ ر ﷲا ﻬ ﺎ ا ﻰ ﷲا ﻰ و لﺎ : إ ن ا ﻹ م ﺪأ ﺮ ﺎ و ﻮ د ﺮ ﺎ آ ﺎ ﺪأ و ه ﻮ ﺄ ر ز ا ﺪ آ ﺎ ﺄ ر ز ا ﺔ ﺮ ه ﺎ ور Artinya : “Dari Ibnu Umar r.a mengatakan bahwa Nabi SAW, bersabda, “Sesungguhnya Islam muncul pertama kali sebagai sesuatu yang asing dan akan kembali terasing sebagaimana pertama kali muncul. Islam akan berkumpul berlindung di antara dua masjid sebagaimana ular berlindung ke dalam liangnya”. H.R. Muslim. 29

D. Tujuan dan Hikmah Walimatul ‘Urs

Tujuan pelaksanaan walimatul ‘urs dalam pernikahan sangat besar manfaatnya, dilihat dari satu segi, upacara walimatul ‘urs bertujuan untuk memberitahukan atau mengumumkan kepada masyarakat bahwa telah dilangsungkan pernikahan antara seorang pria dan wanita secara resmi dan sah dari anggota masyarakat dalam keluarga tertentu. Sehingga bagi keduanya yang telah menikah tidak menimbulkan fitnah pada masyarakat setempat. Walimatul ‘Urs juga dapat mempererat hubungan silaturahmi antara sesama famili, kaum kerabat, sesama masyarakat, serta keluarga masing-masing pihak yaitu antara pihak suami dan istri. Adanya saling mengundang antara pihak suami dengan pihak istri dapat mempererat hubungan persaudaran dan dapat mengenal lebih jauh saudara-saudara dekat dan saudara-saudara dari masing-masing pihak. 29 Ibid., h. 37 35 Selanjutnya walimah juga dapat memupuk dan mengembangkan rasa kerja sama yang harmonis, membina rasa gotong royong dan persaudaraan sesame anggota masyarakat. Hikmah yang terpenting dalam pelaksanaan walimatul ’urs ini adalah pernyatakan rasa syukur kepada Allah SWT atas berlangsungnya pernikahan. Menurut Sayyid Sabiq tujuan dan hikmah walimatul ‘urs adalah agar terhindar dari nikah sirri yang terlarang dan untuk menyatakan rasa gembira yang dihalalkan oleh Allah SWT dalam menikmati kebaikan. Karena perkawinan perbuatan yang haq untuk dipopulerkan agar dapat diketahui orang banyak. 30 Walimah juga menyiarkan kepada khalayak ramai baik itu yang dekat maupun yang jauh dari mereka. Berfungsi juga mempengaruhi orang-orang yang lebih suka membujang dan tidak berkeinginan untuk kawin. 31

E. Hukum Menghadiri Walimatul ‘Urs

Adapun dalam hal menghadiri undangan walimah, para ulama berbeda pendapat mengenai kewajiban menghadirinya. Sebagian mereka berpendapat bahwa menghadiri undangan walimah merupakan suatu hal yang sunah. Sedangkan ulama lainnya mewajibkan sampai pada batas jika seseorang tidak menghadiri tanpa alasan yng tidak dibenarkan. 32 Hal ini berdasarkan hadist dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: 30 Sayid Sabiq, Fiqh as-Sunah, Penerjemah Moh Tholib, h. 177. 31 Muhammad Thalib, Perkawinan Menurut Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993, h. 17. 32 M. Abdul Ghaffar, Fiqih Keluarga terj, h. 99 36 أ ه ﺮ ﺮ ة ر ﷲا . أ ن ا ﷲا ﻰ و لﺎ : ﺮ ا مﺎ , مﺎ ﻮ ا ﺔ ﻬ ﺎ ﺄ ﻬ و ﺎ ﺪ ا ﻰ ﻬ ﺎ ﺄ هﺎ و ﺎ ﺪ ا ﻮ ة ﺪ ﷲا ﻰ و ر ﻮ ور Artinya : Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi SAW bersabda: ”Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah, karena orang-orang yang layak diundang dan tidak diundang orang miskin dan orang-orang yang seharusnya tidak diundang malah diundang orang kaya. Barang siapa yang tidak memenuhi undangan tanpa uzur, maka ia telah durhaka kepada Allah da rasul-Nya”. HR. Muslim. Kemudian hadist lain menyatakan : لﺎ ﺮ ا : و ﷲا ﻰ ﷲا لﻮ ر لﺎ : آﺪ أ ﻰ د اذا ﺎﻬ ﺄ ﺎ ﺔ ﻮ ا ﻰ إ ور Artinya: Dari Ibnu Umar ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW: ”Apabila diundang salah satu di antara kamu kepada walimah, maka hendaklah mendatanginya”. HR. Muslim. ﺎ أ ن ا ﺮ ر ﷲا ﻬ آ ﺎ نﺎ ﻮ ل ا ﷲا ﻰ و : إذ د ا أ ﺎ ﺪ آ أ ﺎ ﺮ آ ﺎ نﺎ أ و ﻮ ور Artinya : Nafi’ meriwayatkan bahwa Ibnu Umar r.a menuturkan sabda Nabi SAW, “Apabila salah seorang dari kamu mengundang saudaranya, maka datangilah undangan itu, baik undangan pernikahan maupun sejenisnya”. H.R. Muslim. 33 Pada kesempatan lain Rasulullah SAW, juga pernah bersabda: “Apabila kalian diundang, maka penuhilah undangan tersebut dan setelah selesai makan, maka keluarlah pulang. 34 33 M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, h. 388. 34 Mahmud Mahdi al-Istanbuli, Kado Perkawinan, Jakarta: Pustaka Azzam, 1999, h. 236. 37 Beliau juga bersabda: إذ ا د أ ﺪ آ إ ﻰ مﺎ ﺈ ن آ نﺎ ﺮ ا و إ ن آ نﺎ ﺋﺎ ﺎ ﺪ أو ور Artinya: “Apabila salah seorang di antara kamu diundang untuk memenuhi sebuah walimah, maka datanglah. Jika pada saat itu sedang tidak berpuasa, maka makanlah dari hidangan yang disediakan dan jika sedang berpuasa, maka hendaknya ia endoakan.” H.R. Muslim dan Ahmad didalam musnadnya. m Adapun uzur yang menjadi penghalang untuk menghadiri walimah menurut jumhur ulama, adalah apabila di dalam walimah tersebut terdapat hal-hal yang mungkar, seperti ada minuma keras dan tari-tarian yang berbau seks. Apabila orang yang diundang ini mampu melarang disediakannya minuman keras dan tarian yang berbau seks itu, maka ia wajib hadir dan bertindak untuk mengeluarkan hal-hal yang mungkar itu. Akan tetapi apabila ia merasa dirinya tidak mampu mencegah kemungkaran tersebut, maka ia tidak perlu hadir. 35 Dari ‘Aisyah r.a, ia berkata 36 : ﺎ ﺎ ﺪ ﻮ ت ر ﻮ ل ﷲا ﷲا ﻰ و ا ىأﺮ ءﺎ ﺮ ﺮ وﺎ . Artinya: “Aku membuat makanan dan mengundang Rasulullah SAW, maka beliau pun mendatangi undangan yang aku haturkan. Tatkala beliau melihat gambar- gambar yang menempel di dinding rumahku, maka beliaupun pulang kembali. 35 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, h. 1919. 36 Mahmud Mahdi al-Istanbuli, Kado Perkawinan, h. 239. 38 Jumhur ulama Syafi’iyah dan jumhur ulama Hanabilah memandangnya fardhu,. Imam Malik juga menegaskan kefardhuan kita untuk menghadiri walimatul ‘urs, akan tetapi sebagian ulama Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat amat disukai dan menurut mereka nukilan kitab al-bahr bahwa asy-Syafi’i juga berpendapat begini. 37 Imam al-Baghawi menyebutkan, yang wajib dan ditekankan dalam pemenuhan undangan ini adalah menghadiri undangan, sedangkan memakan hidangan yang disediakan bukan merupakan suatu yang diwajibkan, tetapi hanya sebatas disunnahkan jika sedang tidak berpuasa. 38 Sayyid Sabiq juga mengungkapkan dalam kitabnya Fiqih Sunah. Menurutnya menghadiri undangan walimah adalah wajib bagi yang diundang, karena untuk menunjukkan perhatian, memeriahkan, menggembirakan serta mendoakan kedua mempelai agar dapat hidup rukun. Ulama Syafi’iyah, Hanabilah dan Malikiyah menyatakan bahwa menghadiri undangan walimah adalah sunnah, bukan wajib. 39 Tujuan menghadiri walimah adalah mengucapkan selamat dan do’a kepada kedua mempelai bukan mencicipi hidangan yang disediakan. Inti dari menghadiri walimah itu menyenangkan hati orang yang mengundang hingga merasa terhormat 37 M. Hasbi as-Shidieqy, Hukum-hukum Fiqih Islam; Tinjauan Antar Mazhab, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001, h. 167. 38 Djaman Nur, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1993, h. 95 39 Ibid., h. 94 39 dengan kehadiran dan dihargai karena telah ikut berpartisipasi dalam kegembiraannya. Memenuhi undangan walimah dihukumi wajib atau mustahab apabila terdapat syarat-syarat sebagai berikut: 1 Undangan disampaikan kepada kaum keluarga, para tetangga, kenalan yang kaya dan miskin, dengan tidak mengutamakan salah satu pihak dan meninggalkan yang lain. 2 Undangan disampaikan langsung sendiri oleh si pengundang atau seseorang utusannya. 3 Tidak ada kemungkaran dalam pesta walimah tersebut. 4 Undangan disampaikan untuk hadir pada hari pertama pernikahan. 5 Yang memberi undangan orang Islam. 40 Jika undangan bersifat umum, tidak tertuju kepada orang tertentu maka ridak wajib untuk menghadirinya dan tidak pula sunnah. Sedangkan menghadiri undangan selain undangan walimah, menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkad. 41 40 Sayid Sabiq, Fiqh as-Sunah, Penerjemah Moh Tholib, h. 212. 41 Ibid., 40

BAB III KONDISI OBJEKTIF DESA PULAU LEGUNDI KECAMATAN PUNDUH

PEDADA KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG

A. Letak Geografis Desa Pulau Legundi

Desa Pulau Legundi merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Punduh Pedada, yang mana letaknya terpisah dari Pulau Sumatera tepatnya berada di perairan teluk Lampung dan dikelilingi oleh beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya, Berdasarkan data Monografis Desa Pulau Legundi jarak antara Desa Pulau Legundi Ke Kecamatan 12 Mil, ke Kabupaten 25 Mil, dan ke Ibukota Provinsi 21 Mil. Desa Pulau Legundi memiliki luas tanah 1800 Ha dengan perincian sebagai berikut: Tabel I Luas Tanah Tanah Milik Pemukiman 80 Ha Tanah Milik Pertanian 25 Ha Tanah Milik Pemakaman 4 Ha Tanah Milik Negara dan Hutan 1.691 Ha Jumlah 1800 Ha Sumber data: Monografi Desa Pulau Legundi 2008 Batas- batas wilayah: 41

Dokumen yang terkait

PROGRAM BAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 201

0 6 40

Studi Ekologi Tempat Perindukan Vektor Malaria Di Desa Sukamaju Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung

1 12 34

SPESIES-SPESIES DAN KEPADATAN NYAMUK VEKTOR MALARIA DI DESA SUKAMAJU KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN PROPINSI LAMPUNG

0 25 34

PERILAKU MENGGIGIT NYAMUK Anopheles sp. DI DESA SUKAMAJU KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

6 47 33

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD BAGI HASIL MUZARA’AH Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Bagi Hasil Muzara’ah (Studi Kasus di Desa Dalangan, Kabupaten Klaten).

0 0 17

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SELAMATAN DI BUYUT POTROH SEBELUM PROSESI AKAD NIKAH : STUDI KASUS DI DESA BLIMBING KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG.

0 4 95

PERILAKU MASYARAKAT DAN KEJADIAN MALARIA DI DESA PULAU LEGUNDI KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN WALIMAH AL ‘URS SEBELUM TERJADINYA AKAD NIKAH (Studi Kasus di Desa Margorejo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran) - Raden Intan Repository

0 0 12

BAB IV ANALISA DATA A. Pelaksanaan Walīmah Al-‘Urs Di Desa Margorejo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran - ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN WALIMAH AL ‘URS SEBELUM TERJADINYA AKAD NIKAH (Studi Kasus di Desa Margorejo Kecamatan Tegineneng Kab

0 0 11

Tradisi Massorong Wai dalam Prosesi Akad Nikah di Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang Perspektif Hukum Islam - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 90