2. Hijab
Hijab berarti “tirai” atau pembatas atau penyekat. Istilah hijab ini digunakan untuk tirai penyekat yang membatasi antara laki-laki dan wanita yang bukan
muhrimnya, seperti ayat berikut :
æóÅöÐóÇ ÓóÃóáúÊõãõæåõäøó ãóÊóÇÚðÇ ÝóÓúÆóáõæåõäøó ãöä æóÑóÂÁö ÍöÌóÇÈò
Artinya :“Apabila kamu laki-laki bukan muhrim meminta sesuatu keperluan kepada mereka isteri-isteri Nabi, maka mintalah dari belakang tabir tirai.” QS.
Al-Ahzab : 53.
Islam menyuruh kita menahan sebagian pandangan, maka untuk membantu terlaksananya itu diperlukan hijab tirai yang membatasi pandangan antara pria dan
wanita. Hal ini dicontohkan dalam riwayat perkawinan Rosulullah Saw dengan Zainab yang merupakan sebab turunnya surat Al-Ahzab : 53 di atas.
3. Menghindari berjabat tangan yang bukan muhrimnya
Telah menjadi kebiasaan dalam masyarakat kita bahwa tamu pria menjabat tangan mempelai wanita, begitu pula sebaliknya. Padahal ini dimurkai oleh Allah
Úä ÃÈí åÑíÑÉ ÑÖì Çááå Úäå ÞÇá: ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã , Åöäøó Çááåó ßóÊóÈó Úóáóì
ÇÈúäö ÂÏóãó äóÕöíúÈóåõ ãöäó ÇáÒøóäóì ãõÏúÑößñ Ðóáößó áÇó ãóÍóÇáóÉó ÝóÇáúÚóíúäóÇäö
ÒóäóÇåõãóÇ ÇáäøóÙóÑõ æóÇáúÃõÐóäóÇäö
31
ÒöäóÇåõãóÇ ÇáúÅöÓúÊöãóÇÚõ æóÇááøöÓóÇäõ ÒöäóÇåõ ÇáúßóáÇóãõ æóÇáúíóÏõ ÒöäóÇåóÇ
ÇáúÈóØúÔõ æóÇáÑøöÌúáõ ÒöäóÇåóÇ ÇáúÎõØóÇ æóÇáúÞóáúÈõ íóåúæóì æóíóÊóãóäøóì æóíõÕóÏøöÞõ
Ðóáößó ÇáúÝóÑúÌõ æóíõßóÐøöÈõåõ Ñæå ÈÎÇÑì æ ãÓáã
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal
tersebut secara pasti. Mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah
memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakan”.
HR. Bukhari dan Muslim
4. Menghindari syirik dan khurafat
Oleh karena walimah merupakan ibadah, maka kita harus menghindari perbuatan – perbuatan yang mengarah pada syirik dan khurafat. Dalam masyarakat
kita, terdapat banyak kebiasaan dan adat istiadat yang dilandasi oleh kepercayaan terhadap selain Allah seperti percaya kepada dukun, atau peramal, sabda Nabi SAW:
ﺎ ﺔ
ه أ
ﺪ أ
ز و
جا ا
ﷲا ﻰ و
ا ﷲا ﻰ
و لﺎ
: أ
ﻰ ﺮ
ﺎ ا ﺄ
ء ة
أ ر
ﺔ ور
Artinya: Dari Shafiyah Putri Abi ‘Ubaid, dari salah seorang istri Nabi SAW, bahwa nabi SAW, bersabda: “Barangsiapa mendatang juru ramal kemudian
32
bertanya sesuatu yang akan terjadi, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari 40 malam.
H.R. Muslim.
28
Begitu pula seorang muslim selayaknya tidak percaya kepada perhitungan hari baik dan hari buruk
5. Syiar Islam