Definisi SDLC Tahapan-tahapan System Development Life Cycle SDLC

31 yang diwawancarai interview. Seperti halnya teknik pengumpulan data yang lain wawancara bukanlah teknik yang terbaik untuk semua situasi Jogianto, 2005. 2. Studi Literatur Sejenis Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut diperoleh melalui peninjauan literatur yang relevan Gulo, 2002.

2.6 System Development Life Cycle SDLC

2.6.1 Definisi SDLC

SDLC adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SDLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SDLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun waterfall approach bagi pengembang dan penggunaan sistem. Suatu SDLC tradisional terdiri dari empat fase pokok yaitu perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan Mc.Leod, 2004. SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu Ladjamudin, 2005: 1. Analysis 2. Design 32 3. Implementation

2.6.2 Tahapan-tahapan

System Development Life Cycle SDLC System Development Life Cycle SDLC, yang memiliki tahapan–tahapan sebagai berikut Ladjamudin, 2005: A. Analysis Tahap analisis digunakan oleh sistem analis untuk membuat keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya, perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya dengan professional. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan analisis ini adalah sebagai berikut Ladjamudin, 2005: 1. Deteksi masalah Problem Detection Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain sebagai berikut: a. Waktu overtime b. Lingkungan sistem yang berubah c. Perubahan prosedur operasional 33 2. Penelitianinvestigasi awal Initial Investigation Investigasi perlu dilakukan dengan taktik tertentu agar seorang desainer dapat menemukan seluruh masalah yang terjadi dan mengetahui penyebab munculnya masalah, juga mampu menentukan solusi yang tepat untuk setiap masalah agar seluruh elemen di dalam sistem dapat menerima penawaran solusi yang akan diajukan tanpa mengganggu aktivitas. Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan atau menunjukkan masalah yang sebenarnya yang terjadi disamping menjadi salah satu cara seorang analis untuk mengerti sistemnya secara mendalam Ladjamudin, 2005. 3. Analisa kebutuhan sistem Requirement Analysis Dalam melakukan tahap ini akan dicapai empat tujuan, yaitu menjelaskan sistem saat ini secara lengkap menggambarkan sistem informasi yang ideal, membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala sumber daya, memeberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan sistem Ladjamudin, 2005. 4. Mensortir kebutuhan sistem Generation of System Alternatives a. Pilihan strategi Manajemen tingkat atas membuat pilihan strategi dengan memperhatikan semua kendala. Adapun pilihan strategi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: 34 1. Distributed Versus Centralized Processing 2. Integrated Versus Dispersed Databases Sistem Basis Data Tersebar 3. Surround Strategy of System Development b. Pilihan Taktik Manajemen memutuskan sekarang atau nanti, mengganti lawan modifikasi, dan konfigurasi SDLC. Pemilihan ini dilakukan sebelum pilihan operasional. c. Pilihan Perancangan Operasional Pilihan perancangan dikelompokkan ke dalam input, processing, dan output. 5. Memilih sistem yang baik Selectionof Proper System Dalam tahap ini SDLC, sejumlah alternatif yang telah dibuat perlu untuk dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu sistem yang terbaik. Masing-masing alternatif sistem yang sudah tetap dibandingkan dengan kondisi saat ini. B. Perancangan Design Tahapan perancangan design memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan perancangan ini meliputi perancangan output, input, dan file. 35 1. Perancangan Keluaran Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar, dan juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan. 2. Perancangan Masukan Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan, yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data masukan tersebut dapat berupa formulir-formulir, faktur, dan lain- lain yang berfungsi memberikan data masukan bagi pemrosesan sistem. Pada tahapan ini perlu juga ditentukan format data masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem. 3. Perancangan File Perancangan file masukan dalam bahagian perancangan basis data, yang diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas bisa dengan menggunakan ERD. Setelah itu melakukan uji normalisasi dari 1-NF sampai ke 5-NF, minimal sampai ke bentuk normalisasi ke-3 3-NF. Seluruh file yang telah lulus uji normalisasi yang harus dibuatkan spesifikasi datanya. C. Penerapan Implementation Tahapan implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya 36 dari sistem informasi yang akan dibangunya atau dikembangkannya, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemprograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

2.7 Model Pencocokan Profil