19
Gambar 2.2 Fase Proses Pengambilan Keputusan Suryadi, 1998
2.2.4.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan SPK
Menurut O’Brien 2005, secara garis besar SPK dibangun oleh tiga komponen utama, yaitu database, model base, software sistem. Sistem database
berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar master file. Isi database
digunakan oleh software sistem. Basis model model base merupakan komponen software yang terdiri dari model-model yang digunakan dalam rutinitas
komputasional dan analitis yang secara matematis menyatakan hubungan antarvariabel.
INTELLIGENCE
PENELUSURAN LINGKUP MASALAH
DESIGN
PERANCANGAN PENYELESAIAN MASALAH
CHOICE
PEMILIHAN TINDAKAN
IMPLEMENTATION
PELAKSANAAN TINDAKAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENPENGOLAHAN DATA
ELEKTRONIK
ILMU MANAJEMENOPERATION RESEARCH
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
20 Komponen ketiga yaitu software sistem yang merupakan gabungan dari
database dan model base untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu. Software sistem yang dihasilkan dapat berupa perangkat lunak
penulisan laporan, model matematika, dan GDSS Group Decision Support System. Perangkat lunak penulisan laporan dapat digunakan untuk membuat
laporan secara periodik maupun laporan khusus. Laporan yang dihasilkan dapat berupa laporan terinci, laporan ringkas,
ataupun laporan pengecualian. Model matematika menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai hasil simulasi yang melibatkan satu atau beberapa
komponen dari sistem fisik perusahaan. GDSS memungkinkan para pemecah masalah dapat bekerja sama sebagai satu group atau kelompok untuk mencapai
solusi yang memiliki relasi yang kuat dalam kelompok tersebut Mulyanto, 2009. Menurut Suryadi 1998 Sistem Pendukung Keputusan memiliki tiga
subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis Sistem Pendukung Keputusan tersebut, yaitu subsistem manajemen basis data, subsistem manajemen
basis model, dan subsistem perangka lunak penyelenggara dialog Suryadi, 1998. 1.
Subsistem Manajemen Basis Data Data Base Management Subsystem Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen database, yaitu:
a. Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data
melalui pengambilan dan ekstrasi data. b.
Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah.
21 c.
Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa
yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan.
d. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga
pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil. e.
Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data. 2.
Subsistem Manajemen Basis Model Model Base Management Subsystem Salah satu keunggulan Sistem Pendukung Keputusan ialah kemampuan
untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam
sistem informasi yang menggunakan database sebagai mekanisme integrasi
dan komunikasi
diantara model-model.
Karakteristik ini
menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan data dari PDE dan pengembangan disiplin manajemen.
Salah satu persoalan yang berkaitan dengan model adalah bahwa penyusunan
model seringkali
terkait pada
struktur model
yang mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat.
Sementara itu, model cenderung tidak mencukupi karena adanya kesulitan dalam mengembangkan model yang terintegrasi untuk menangani
sekumpulan keputusan yang saling bergantungan. Cara untuk menangani persoalan ini dengan menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah,
dimana setiap model digunakan unutk menangani bagian yang berbeda
22 dari masalah yang sedang dihadapi. Komunikasi antara berbagai model
digunakan untuk menangani bagian yang berbeda dari masalah tersebut. Komunikasi antara berbagai model yang saling berhubungan diserahkan
kepada pengambil keputusan sebagai proses intelektual dan manual. Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model meliputi:
a. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat
dan mudah. b.
Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan.
c. Kemampuan
untuk mengelola
bais model
dengan fungsi
manajemen yang analog dan manajemen database seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan,
dan mengakses model. 3.
Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog Dialog Generation and Management Software
Fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan subsistem dialog.
Bennet mendefinisikan pemakai, terminal, dan sistem perangkat lunak sebagai komponen-komponen dari sistem dialog. Bennet membagi
subsistem menjadi tiga bagian, yaitu: 1
Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-
23 pemilihan seperti papan ketik key board, panel-panel sentuh,
joystick, perintah suara dan sebagainya. 2
Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti
printer, layer tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara, dan sebagainya.
3 Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh
pemakai agar pemakai sistem bisa efektif. Basis pengethuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk,
dalam buku manual, dan sebagainya.
Gambar 2.3 Subsistem Penyelenggaraan Dialog Suryadi, 1998
Kombinasi dari kemampuan-kemampuan di atas terdiri dari apa yang disebut gaya dialog, misalnya yang meliputi pendekatan tanya dan jawab,
bahasa perintah, menu-menu, dan mengisi tempat kosong.
24 Kemampuan yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung dialog
pemakai sistem meliputi: a.
Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog, bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya
dialog sesuai dengan pilihan pemakai. b.
Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan.
c. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi
format dan peralatan keluaran. d.
Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai.
2.2.4.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan