Definisi Sistem Pendukung Keputusan SPK

14 Morgan dan Cerullo 1984 mendefinisikan keputusan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan Salusu, 2008.

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan SPK

2.2.4.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan SPK

Definisi awal Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur. Sistem Pendukung Keputusan dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma Turban, Aronson dan Liang , 2005. Definisi awal mengimplikasikan tidak menyatakan secara spesifik bahwa sistem akan berbasis komputer, akan beroperasi online interaktif, dan kemungkinan akan memiliki kapabilitas output grafis. Definisi awal terbuka terhadap beberapa interpretasi. Dengan cepat muncullah definisi lainnya yang menimbulkan ketidaksepakatan mengenai apa sesungguhnya SPK itu. Little 1970 mendefinisikan SPK sebagai “sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengambil keputusan.” Little menyatakan bahwa untuk sukses, sistem tersebut haruslah sederhana, cepat, dan mudah berkomunikasi. 15 Bonczek 1980 mendefinisikan SPK sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen SPK lain, sistem pengetahuan repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada SPK entah sebagai data atau prosedur, dan sistem pemrosesan masalah hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengmabilan keputusan. Konsep-konsep yang diberikan oleh definisi tersebut sangat penting untuk memahami hubungan antara SPK dan pengetahuan. Keen 1980 menerapkan istilah SPK “untuk situasi dimana sistem ‘final’ dapat dikembangkan hanya melalui suatu proses pembelajaran dan evolusi yang adaptif.” Jadi, Keen mendefinisikan SPK sebagai suatu produk dari proses pengembangan dimana pengguna SPK, pembangun SPK, dan SPK itu sendiri mampu mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi sistem dan pola-pola penggunaan. Definisi-definisi tersebut diperbandingkan dan dikontraskan dengan memeriksa berbagai konsep yang digunakan untuk mendefinisikan SPK. Tampaknya basis untuk mendefinisikan SPK dikembangkan dari persepsi tentang apa yang dilakukan oleh SPK misal dukungan pengambilan keputusan pada masalah tak terstruktur dan dari ide-ide mengenai bagaimana tujuan SPK dapat dicapai misal komponen yang diperlukan, pola penggunaan yang tepat, dan proses pengembangan yang diperlukan Turban, Aronson dan Liang , 2005. 16 Tabel 2.1 Konsep yang Mendasari Definisi SPK Sumber SPK yang didefinisikan Little 1970 Tipe masalah, fungsi sistem dukungan Alter 1980 Fungsi sistem, karakteristik antar muka Bonczek 1980 Komponen-komponen sistem Keen 1980 Proses pengembangan Sumber: Turban, Aronson, dan Liang, 2005 Dari beberapa definisi pengambilan keputusan yang ditemukan, dapat dirangkum bahwa pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatannya dapat dilakukan, baik pendekatan yang bersifat individual kelompok. Sentralisasi desentralisasi, partisipasi tidak berpartisipasi, maupun demokratis konsensus Suryadi ,1998. Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis, yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor- faktor yang terlibat. Apapun dan bagaimanapun prosesnya, satu tahapan lanjut yang paling sulit dihadapi pengambil keputusan adalah dalam segi penerapannya karena di sini 17 perlu meyakinkan semua orang yang terlibat, bahwa keputusan tersebut memang merupakan pilihan terbaik. Semuanya akan merasa terlibat dan terikat pada keputusan tersebut. Hal ini adalah proses tersulit. Walaupun demikian, bila hal tersebut dapat disadari, proses keputusan secara bertahap, sistematik, konsisten, dan dalam setiap langkah sejak awal telah mengikutsertakan semua pihak, maka usaha tersebut dapat memberikan hasil yang baik. Di balik suatu keputusan terdapat prosedur, yaitu pertama-tama pembuat keputusan mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yang diinginkan, memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan bertindak. Atau dengan kata lain, suatu keputusan didasarkan atas fakta dan nilai facts and values. Keduanya sangat penting, tetapi nampaknya fakta lebih mendominasi nilai-nilai dalam pengambilan keputusan. Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa setiap keputusan itu bertolak dari beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, sejumlah alternatif itu berbada satu dengan yang lain mengingat perbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yang akan ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat memberikan kepuasan karena kepuasan merupakan salah satu aspek paling penting dalam keputusan Suryadi , 1998. Model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu: a. Intelligence 18 Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. b. Design Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mngerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. c. Choice Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif indakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan. Meskipun implementasi termasuk tahap ketiga, namun ada beberapa pihak berpendapat bahwa tahap ini perlu dipandang sebagai bagian yang terpisah guna menggambarkan hubungan antar fase secara lebih komperhensif. Dalam hal ini, Model Simon juga menggambarkan kontribusi Sistem Informasi anajemn SIM dan Ilmu ManajemenOperation Research IMOR terhadap pengambilan keputusan, seperti terlihat pada Gambar 2.2. 19 Gambar 2.2 Fase Proses Pengambilan Keputusan Suryadi, 1998

2.2.4.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan SPK