Teknik Analisis Data Prosedur Penelitian

3.4 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian ini, dengan metode statistik untuk mengetahui signifikansi korelasi antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa di sekolah, dan bagaimana arah hubungan kedua variabel itu, yang ditentukan pada taraf signifikansi sebesar 0,01 pada two tailed test. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisa statistik dengan dibantu program SPSS 16.00 for windows, yaitu: a. Deskripsi Data Digunakan untuk mengetahui gambaran umum responden. Analisis deskriptif memberikan informasi mengenai sekumpulan data dan mendapatkan gagasan untuk keperluan analisis kategorisasi jenjang dengan mencari Mean, Median, dan Modusnya. b. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjawab pertanyaan utama penelitian ini, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa di sekolah, dipergunakan metode Spearman Correlation. Hasil perhitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS versi 16.00 yang akan diinterpretasikan dengan mengacu pada tabel koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah rangkuman statistik tentang tingkat dan arah dari hubungan antara dua variabel. Kuat lemahnya hubungan yang ada diantara dua variabel ditunjukkan oleh besar kecilnya angka koefisien korelasi. Menurut Santoso 1999, jika dua gejala berjalan sejajar atau searah, korelasi antara dua gejala itu disebut positif. Sebaliknya jika berlawanan arah atau terbalik korelasinya disebut negatif.

3.5 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persiapan penelitian a. dimulai dengan perumusan masalah dan pembatasan masalah b. menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Kedua variabel itu adalah adversity quotient dan nilai rapor siswa. c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Adversity Quotient yang dirancang berupa skala Likert. 2. Tahap uji coba Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, maka peneliti melakukan uji coba alat ukur adversity quotient di SMUN 102 Jakarta Timur pada siswa kelas XI IPS 2 dan 4 yang berjumlah 72 siswa. Uji coba ini dilakukan dengan menyebar angket skala adversity quotient. 3. Tahap pengambilan data a. menentukan jumlah sampel penelitian b. memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden untuk mengisi skala penelitian c. melaksanakan pengambilan data pada tanggal 23 Juli dan 5 Agustus 2010. d. Memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada responden yang berjumlah 113 siswa di kelas XI IPS 1 dan 3 serta kelas XI IPA. 4. Tahap pengolahan data a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data. c. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian. d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Untuk gambaran umum responden dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan dan memperjelas dengan penyajian data dalam bentuk tabel dari jumlah sampel hasil penelitian, jenis kelamin, dan usia siswa. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Juli dan 5 Agustus 2010 dan subjek dalam penelitian ini adalah 113 siswasiswi di SMUN 102 Jakarta Timur yang duduk di kelas XI IPS 1, IPS 3, dan IPA.

4.1.1 Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, subjek dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin Adversity quotient Jenis Kelamin Frekuensi Persentase ∑ µ t- test Laki-laki 33 29,2 80,243 Perempuan 80 70,8 81,387 0,392 Total 113 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa responden paling banyak adalah siswa perempuan yaitu 80 orang dengan persentase 70,8 , sedangkan responden siswa laki-laki berjumlah 33 orang dengan persentase 29,2 .