Kategorisasi skor a dversity quotient Kategorisasi skor prestasi belajar

4.2.1 Kategorisasi skor a dversity quotient

Tujuan kategorisasi ini adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur, misalnya dari rendah ke tinggi, dari negatif ke positif, dan semacamnya. Dalam penentuan nilai tersebut peneliti menggunakan skala adversity quotient yang terdiri dari 28 item pernyataan. Untuk mengetahui tingkat adversity quotient siswa, penulis menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 113 orang dengan variabel adversity quotient dapat dilihat bahwa rata-rata mean sebesar 81,05, nilai minimum 68, nilai maksimum 106, dengan nilai standar deviasi sebesar 6,43. Adapun tingkat adversity quotient siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Tabel kategorisasi Adversity Quotient Interval Kategorisasi Klasifikasi Frekuensi Persentase 87,48 Tinggi xM + 1 SD 16 14,2 74,62-87,48 Sedang M+ SD ≥x≥M-SD 85 75,2 74,62 Rendah M – 1 SD 12 10,6

4.2.2 Kategorisasi skor prestasi belajar

Dalam menentukan nilai kategorisasi peneliti menggunakan data nilai rata- rata rapor siswa pada semester 2. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa, penulis menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 113 orang dengan rata-rata mean sebesar 77,09, nilai minimum 71, nilai maksimum 82, dengan nilai standar deviasi sebesar 2,46. Adapun tingkat prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Tabel kategorisasi prestasi belajar Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi Persentase Tinggi xM + 1 SD 79,55 14 12,4 Sedang M + SD ≥x≥M-SD 74,63-79,55 95 84,1 Rendah X M – SD 74,63 4 3,5 Jumlah 113 100 Untuk standar nilai kelulusan siswa, sekolah ini menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria ketuntasan minimal ini terdapat pada tiap mata pelajaran. Untuk kelas XI terdapat 17 mata pelajaran. Apabila terdapat empat mata pelajaran yang tidak mencapai nilai pada kriteria ketuntasan minimal KKM maka siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas. Oleh karena penelitian ini dilakukan setelah siswa naik kelas, maka seluruh responden yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa yang telah dinyatakan lulus atau naik kelas. 4.3 Uji Persyaratan 4.3.1 Uji normalitas