Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas menggunakan program SPSS 16.00 untuk skala adversity quotient didapat Sig.
0,240 lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data skala adversity quotient memiliki varian yang homogen,
atau data berasal dari populasi-populasi dengan varian yang sama.
4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hasil penelitian berupa uji korelasi dan uji hipotesis antara adversity quotient
dengan prestasi belajar. Analisa statistik untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Correlation, yaitu dengan
mengkorelasikan jumlah skor variabel adversity quotient dengan nilai prestasi belajar siswa. Rumus Spearman Corelation ini digunakan untuk mengetahui
kekuatan hubungan antara dua variabel, dan rumus ini digunakan karena data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal sehingga
menggunakan statistik non parametrik Santoso, 1999, untuk menghitungnya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00, adapun hasilnya dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7
Korelasi skala adversity quotient dengan prestasi belajar siswa
adversity quotient prestasi belajar
Correlation Coefficient
1.000 .042
Sig. 2-tailed .
.655 adversity
quotient N
113 113
Correlation Coefficient
.042 1.000
Sig. 2-tailed .655
. Spearmans
rho
prestasi belajar N
113 113
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji korelasi antara adversity quotient
dengan prestasi belajar pada pada Spearman Correlation diketahui hasil 0,042. sedangkan r tabel untuk sampel 113 orang pada
α = 5 adalah 0,1832.
Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, diperoleh r = 0,042 karena r hitung lebih kecil daripada r tabel sebesar 0,1832, maka hipotesis nol Ho yang
menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara adversity quotient dengan prestasi belajar diterima. Hipotesis alternatifnya Ha ditolak. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara adversity quotient
dengan prestasi belajar siswa.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan antara adversity quotient dengan prestasi belajar pada siswa SMUN 102 Jakarta
Timur. Selanjutnya pada subbab diskusi akan membahas hasil penelitian, dan kemudian akan ditutup dengan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara adversity quotient
dengan prestasi belajar siswa SMUN 102 Jakarta Timur. Tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut, karena dari hasil yang diperoleh ternyata r hitung
sebesar 0,042 pada Spearman Correlation yang menunjukkan lebih kecil dari r tabel pada
α = 0,05 sebesar 0,1832., artinya bahwa adversity quotient yang tinggi tidak menjamin prestasi belajar yang tinggi.
5.2 Diskusi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 113 orang siswa di SMUN 102 Jakarta Timur, peneliti tidak menemukan adanya hubungan yang
signifikan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan perhitungan Spearman Correlation antara skor adversity quotient
dan nilai rapor siswa.