BAB I PEND AHULU AN
A
. Latar Belakang M asalah
Dalam lapangan intelektual terdapat sejumlah literatur yang terus bertambah tentang Islam, mengingat reformasi ekonomi dan reorganisasi merupakan isi
penting dari kebangkitan Islam, sistem ekonomi Islam juga mendapatkan perhatian yang terus bertambah. Karena Islam merupakan pandangan hidup yang
seimbang dan terpadu, didesain untuk mengantarkan kebahagiaan manusia lewat penegakan keharmonisan antara kebutuhan
-
kebutuhan moral dan materil manusia dan aktualisasi keadilan s
osio-
ekonomi dan persaudaraan dalam masyarakat. “Islam adalah suatu sistem dan jalan hidup yang utuh terpadu
.
1
Ia memberikan panduan yang dinamis dan lugas terhadap semua aspek kehidupan, termasuk aspek lain yang berkaitan dengan
mua’malah yang berhubungan dengan interaksi dan pola kehidupan antar sesama manusia. Sangatlah tidak konsisten jika kita menerapkan syariat Islam hanya
dalam satu atau sebagian sisi saja dari kehidupan ini, karena tidak ada satu bidang pun yang luput dari perhatian Islam, termasuk bidang ekonomi tentunya.
Dalam kehidupan sehari
-
hari tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi. Istilah ini sering kita kita temukan pada kehidupan, baik di rumah, di sekolah maupun
dimasyarakat, semua orang sibuk dengan kesehariannya mencari berbagai
1
Syafi’i Muhammad I Antonio, , Jakarta: Gema
Insani, 2001, h. 1.
a comprehensive way of life
”
Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik
kebutuhan hidupnya. Usaha yang mereka lakukan merupakan manifestasi atas perintah Allah SWT dalam hal mencari rezeki yang telah disediakan
-
Nya. Sebagaimana firman
-
Nya dalam surat Al
-
Qasash ayat 77.
Setelah menyadari
pentingnya
usaha dalam memenuhi kebutuhan, berarti setiap manusia memiliki kebebasan untuk melaksanakan berbagai aktivitas
ekonomi sepanjang tidak ada ketentuan Allah SWT yang melarangnya. Dewasa ini kita mengenal dalam dunia perekonomian terdapat 2 macam bentuk
ekonomi yang berkembang yaitu bentuk ekonomi konvensional umum yang biasa digunakan di bank umum, pasar uang, pasar modalobligasi yang dipelajari
disekolah-
sekolah saat ini hanya berdasarkan pencarian laba semata. Sedangkan dalam ekonomi syariah berlandaskan Al
-
Qur’an, Hadits dan QiyasIjma para
ulama.
Seiring berkembangnya wacana ekonomi syariah sebagai sistem alternatif terhadap perekonomian yang ada, tidak lepas dari kekeliruan sejumlah premis
ekonomi konvensional, terutama dalam masalah rasionalistis dan moralitas. Ilmu ekonomi konvensional tidak mempertimbangkan aspek nila dan moral dalam
setiap aktivitas yang dilakukannya, dan tidak mampu menciptakan pemerataan secara lebih adil. Sehingga untuk memperbaiki keadaan tersebut tidak ada jalan
lain kecuali dengan membangun dan mengembangkan sistem ekonomi yang memiliki nilai dan norma yang dapat dipertanggungjawabkan.
˘
ˇ
⁄ ¯
¯
ˇ
¯
ł ˛
˘
ł ˛
˙
¤
˛
ˇ ˇ
¯
ł ł
G ø
? z
? 7 `
¡ m ¡ m
7? ¡
ß
= t ¡
t u
y
t u
“
u
n
t
F
u s
y
t t
u r
u
y z
|
r
“
s u
s
y
|
x
F
t
r J
o y
w r Y
7 R
˘ B
R 9 ‘
r J 2
‘ 9
w r 9
{
b w
ß J 9
˙ — —
¨
9 [
Artinya : ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
-orang yang berbuat kerusakan. Q.S Al-Qasash:77.
Skala mikro di Indonesia sedang mengalami masalah ekonomi begitu berat,
sebaga
i penyebabnya adalah pelaksanaan pembangunan ekonomi y
a
ng kurang konstitusional. Menurut UUD 1945, perekonomian disusun atas azas
kekeluargaan dimana koperasi merupakan soko guru perekonomian bangsa,
sementa
ra aktivitas ekonomi yang berlangsung mengarah kepada ekonomi liberal yang cenderung menghalalkan semua cara, hal ini diperparah dengan
pemberian kesempatan kepada para pengusaha dalam memanfaatkan kesempatan potensi ekonomi, padahal hal ini tidak dikehendaki oleh Allah SW T sebagaimana
tercantum dalam QS. Al
-
Hasyr 59 ayat 7. “…
…”.
Ketidakmampuan sistem ekonomi yang ada dalam mensejahterakan bangsa secara adil dan merata, telah mendorong masyarakat untuk kembali
ke dalam alternatif yaitu, mewujudkan sistem ekonomi yang sejalan dengan nilai
-
ni
l
ai agama, terutama dikalangan umat Islam yang merupakan mayoritas. Menegakan masyarakat muslim di atas akidah Islam
bukan berarti memaksa orang
-
orang non
-
muslim agar melepaskan keyakinan mereka. Karena Al
-
Qur’an sendiri telah menegaskan soal
penegasan ini
.
2
Salah satu faktor penting dalam menumbuhkan kegiatan ekonomi syariah adalah faktor sumber daya insani yang memiliki pengetahuan kesyariahan yang
cukup, serta memiliki akhlakul-karimah yang tercermin dalam keamanahan, ke
-
an kejujuran
,
dan ke
- -
an kecerdasan dalam memanfaatkan
setiap peluang dan kesempatan.
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dapat diurus oleh pemerintah daerah. Pada bidang ini, kenyataannya tidak serta
-
merta segala sesuatunya diurus oleh pemerintah daerah. Akan tetapi, dalam hal pengelolaan secara penuh segala
sesuatunya dirancang secara bertahap seiring dengan kesiapan dan ketersediaan pemenuhan persyaratan yang dibutuhkan. Dengan demikian, otonomi daerah
membawa konsekuensi logis pada otonomi pendidikan di daerah
khususnya dalam hal reorientasi visi dan misi pendidikan. Sejumlah wewenang seperti penetapan
2
Qardhawi Y
usuf, , Sol
o: Era Intermedia, 2003. h. 42
supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang
-orang kaya saja diantara kamu
shidiq -
fathanah
Masyarakat Barbasis Syariat Islam: Akidah,Ibadah, Akhlak
kurikulum inti dan evaluasi berada ditangan pusat sedangkan kurikulum lokal dapat dilakukan di daerah bahkan di sekolah.
Desentralisasi pendidikan berarti pelimpahan kekuasaan dan wewenang lebih luas kepada daerah untuk membuat perencanaan dan pengambilan
keputusan sendiri dalam bidang pendidikan, namun tetap mengacu kepada tujuan pendidikan nasional sebagai bagian dari upaya pencapaian tujuan
itu, pembangunan nasional.
3
Upaya
pendidikan yang dilakukan dalam institusi formal maupun non
-
formal harus terus dilakukan dalam pelbagai macam jenjang pendidikan, seperti yang
telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, Dinas Pendidikan, Musyawrah Guru Mata Pelajaran MGMP IPS Ekonomi SLTP bekerjasama
dengan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK dan i lainnya, mulai tahun ajaran 20032004 telah memberikan pelajaran ekonomi syari
ah
sebagai muatan lokal di Tingkat SLTP Kota Tasikmalaya.
Menarik sekali upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang memberlakukan pendidikan ekonomi syariah sebagai muatan lokal. Hal tersebu
t t
ercermin dalam penyelenggaraan semiloka penerapan materi ekonomi syariah
sebagai
kurikulum muatan lokal mulok pada 17 juni 2003 lalu di Tasikmalaya. Upaya ini diharapkan mampu menjadi stimulus bagi daerah lain dalam upaya
sosialisasi ekonomi syariah secara lebih dini, sekaligus sebagai upaya kongkrit
dal
am mengantisipasi tingginya kebutuhan SDM ekonomi syariah yang berkualitas. Mudah
-
mudahan terobosan ini menjadi sesuatu yang bermakna signifikan dalam membangun ekonomi syariah di Negara Republik Indonesia dan
menghasilkan
pendidikan yang optimal. SMP Negeri 2 Tasikmalaya mulai menerapkan mulok ekonomi syariah sejak
terbitnya surat keputusan SK Walikota Tasikmalaya tentang penerapan mulok ekonomi syariah. Di sekolah ini pelajaran ekonomi syariah sudah diterapkan
da
lam bentuk pelajaran tersendiri dengan waktu dua jam pelajaran perminggunya, untuk beberapa kompetensi dasar ada yang dibandingkan dengan pelajaran
3
Azyumardi Azra.
Jakarta:Kompas, 2002. Cet 1 h. 7
output
Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Rekontruksi dan Demokratisasi.
ekonomi konvensional untuk membuat perbandingan. Model ini disebut dengan lintas kurikul
um. M
etode yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi syariah diantaranya metode ceramah, diskusi yang dibarengi dengan skema power point, metode role
playing melalui simulasi pembagian kartu yang dibagikan kepada seluruh siswa yang berisi materi pembelajaran, setelah itu seluruh siswa dipanggil satu per satu
untuk menjawab pertanyaan yang tertera pada kartu tersebut. Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, maka dalam rangka menyongsong
otonomi pendidikan dalam kerangka otonomi daerah
dibu
tuhkan serangkaian inovasi, diantaranya berupa: pengelolaan pendidikan berbasis sekolah, peran aktif
masyarakat dibidang pendidikan, guru yang profesional dan siswa yang berkualitas.
Dari keterangan di atas penulis dapat menganalisa bahwa SMP Negeri 2
T
asikmalaya merupakan salah satu sekolah yang menerapkan muatan lokal ekonomi syariah. Untuk model pembelajarannya diterapkan model komparatif
sehingga para siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran ekonomi syariah. Namun apakah pelaksanaan pembelajaran muatan lokal yang dilaksanakan telah
berjalan baik dan dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari
-
hari sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
.
Berawal dari paparan di atas, penulis sangat tertarik untuk melihat dan
mengeta
hui lebih jauh tentang bagaimana persepsi para siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ekonomi syariah sebagai muatan lokal ditingkat SLTP
yang ada dikawasan Tasikmalaya
,
khususnya SMPN 2 Kota Tasikmalaya. Untuk itulah maka penulis memilih topik pembahasan skripsi dengan judul
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diasumsikan bahwa penting sekali untuk menerapkan muatan lokal ekonomi syariah melalui proses
“
B.
Identifikasi M asalah
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal konomi Syariah
di SMPN 2 Kota Tasikmalaya”.
pembela
jaran yang sudah dilaksanakan di SMPN 2 Kota Tasikmalaya dengan
menjadikan pelajaran ekonomi s
yariah sebagai muatan lokal. Sebelum penulis membatasi masalah di atas kiranya dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang berkenaa
n dengan judul
tersebut
sebagai berikut:
a.
Belum optimalnya sistem ekonomi yang ada dalam mensejahterakan bangsa secara adil dan merata, sistem ekonomi yang ada sekarang belum
sepenuhnya
s
ejalan dengan nilai
-
nilai agama Islam.
b.
Belum banyak diketahui oleh kalangan akademis maupun non akademis adanya pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi s di
sekolah dilihat dari perencanaan pembelajaran, pengorganisasian strategi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajarannya.
c.
Masih kurangnya upaya sosialisasi ekonomi syariah sebagai mata pelajaran muatan lokal dalam dunia pendidikan.
d.
Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah belum begitu
berkembang
dalam dunia pendidikan padahal dilihat dari aspek Islam ekonomi syariah dipandang sebagai sistem ekonomi alternatif yang
mudah
-mudahan pada akhirnya akan menjadi satu-
satunya sistem ekonomi
yang dianut oleh kaum muslimin.
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
mengenai
pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah belum begitu berkembang dalam
dunia pendidikan. Masalah ini difokuskan pada persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah di SMPN 2 Kota
Tasikmalaya.
Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan menghindari kesalahan data dalam penelitian maka diperlukan perumusan masalah yang akan
diteliti. Maka tentunya akan meluas jika masalah tersebut secara keseluruhan
dibahas dalam skripsi ini.
C
.
Pembatasan M asalah
D
.
Perumusan M asalah
Setelah membatasi permasalahan dan agar lebih terarahnya penelitian, maka
rumus
an masalahnya adalah b
agaimana
kah persepsi siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah di SMPN 2 Tasikmalaya?
1
. Tujuan pelaksanaan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran muata lokal ekonomi
syariah di SMPN 2 Tasikmalaya.
2
. Manfaat penelitian ini adalah :
a.
Secara Praktis sebagai salah satu informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah pada tingkat pendidikan
. b.
Secara Teoritis untuk memperkaya literatur dalam bidang ilmu pengetahuan sosial, terutama mengenai pelaksanaan pembelajaran
muatan lokal ekonomi syaria
h.
E
. Tujuan dan M anfaat Penelitian
BAB II K AJIAN TEOR I