pengalaman-
pengalaman di luar sekolah sebagai kegiatan
pendidikan”.
2 1
Jadi, kurikulum muatan lokal adalah
“seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing
-
masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.
2 2
Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai
-
nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya pu membekali
siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal dalam kehidupan ,
sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Yang menjadi landasan dalam muatan lokal ini adalah UUD dan
Permendiknas. Adapun landasannya adalah sebagai berikut: 1
.
Undang
-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 13 ayat 1 f.
2
.
Undang
-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat 1 dan pasal 38 ayat 2.
3
. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 5
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006;
6
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Taun 2006;
7
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan; 8
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian;
9
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana Prasarana;
21
Abdullah Idi, , Jakarta: Gaya Media
Pratama, 1999, Cet. Ke
-1. h. 4
22
dalam E. Mulyasa, 1999: 5
life skill
Pengembangan Kurikulum “Teori dan Praktek” Depdikbud
b. Landasan Kurikulum Muatan Lokal
10
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses
.
2 3
Secara umum muatan lokal bertujuan
”
untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar
memiliki wawasan yang mantap tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai dan yang berlaku didaerahnya dan mendukung kelangsungan
pembangunan daerah serta pembangunan nasional
”.
2 4
Lebih jelas lagi, bahwa secara khusus pengajaran muatan lokal agar peserta didik dapat:
1
Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya
2
Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan
masyarakat pada umumnya
3
Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai
-
nilaiaturan
-
aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai
-
nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional
4
Menyadari lingkungan dan masalah
-
masalah yang ada di masyarakat serta dapat membantu mencari pemecahannya
Mengacu pada struktur kurikulum dalam standar isi, alokasi waktu untuk mata pelajaran muatan lokal di setiap jenjang pendidikan hampir sama 2 dua
jam pelajaran, hanya berbeda waktunya untuk masing
-
masing jenjang. Hal tersebut dapat dipahami sebagai berikut.
2 5
: 1
.
Jenjang Pendidikan Dasar a
SDMISDLB, masing
-
masing 2 jam pelajaran per minggu 1 jam pelajaran = 35 menit
23
Moh. Uzer Usman, , Bandung: Remaja Rosda Karya,1990,
Cet. II. h. 146
24
E
E. Mulyasa, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006 h. 274
25
E. Mulyasa,
h. 275
c. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal
d. Kedudukan Kurikulum Muatan Lokal
Menjadi Guru Profesional Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .....,
b
SMPMTsSMPLB, masing
-
masing 2 jam pelajaran per minggu 1 jam pelajaran = 40 menit
2
.
Jenjang Pendidikan Menengah a
SMAMASMALB, masing
-
masing 2 jam pelajaran per minggu 1 jam pelajaran = 45 menit
b
SMKMAK, masing
-
masiung 2 jam pelajaran per minggu 1 jam pelajaran 45 menit dari durasi waktu 192 jam
Memahami susunan program di atas, nampak bahwa muatan l pada jenjang pendidikan dasar dan menengah merupakan mata pelajaran yang wajib
diberikan kepada peserta didik di setiap tingkat kelas. Adapun mengenai isi
dan pengem
bangannya merupakan kewenangan satuan pendidikan dan daerah
masing-masing.
1
. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu
yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuha daerah
adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf
kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan.
2
. Lingkup isijenis muatan lokal, dapat berupa: Bahasa asing, bahasa daerah, Inggris, Mandarin, Arab, dll, yang tidak terdapat dalam mata
pelajaran pada
struktur kurikulum
satuan pendidikan
yang
bersangkutan;
Kesenian daerah,
budaya, dan
adat istiadat;
Keterampilan dan kerajinan yang dapat digunakan untuk berwirausaha; Pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam, sosial, dan
budaya daerah, serta permasalahan dan solusinya;
Ma
teri lain yang dianggap perlu untuk pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah
yang menunjang pembangunan nasional di antaranya, pengembangan
e. Ruang Lingkup Muatan Lokal