Persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah melalui sistem pembelajaran di sekolah : Studi pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya

(1)

PERSEPSI SISWA DAN GURU TENTANG EKONOMI SYARIAH MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

(Studi pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

Erma Hermawan

NIM : 203046101697

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

PERSEPSI SISWA DAN GURU TENTANG EKONOMI SYARIAH MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

(Studi pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I)

Oleh:

Erma Hermawan

NIM : 203046101697

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PERSEPSI SISWA DAN GURU TENTANG EKONOMI SYARIAH MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

(Studi pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I)

Oleh: Erma Hermawan NIM : 203046101697

Di Bawah Bimbingan

Dr. Euis Amalia, M.Ag.

NIP. 150 289 264

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(4)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PERSEPSI SISWA DAN GURU TENTANG EKONOMI

SYARIAH MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH telah

diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 26 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 26 September 2008 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA. (...) NIP. 130 789 745

2. Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani M.Ag. (...) NIP. 150 269 678

3. Pembimbing : Dr. Euis Amalia, M.Ag. (...) NIP. 150 289 264

4. Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (...) NIP. 150 210 422

5. Penguji II : Dr. H. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag. (...) NIP. 150 275 509


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, mengiringi selesainya penulisan skripsi ini, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada penerang bagi kehidupan yaitu Nabi Muhammad s.a.w, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam proses tersebut tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tinginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH. MA. MM. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Euis Amalia, M.Ag. selaku Ketua Jurusan dan Ah. Azharudin Latif, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(6)

3. Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA. selaku Ketua Koordinator dan Drs. Ahmad Yani, M.Ag. selaku Sekretaris Koordinator Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Euis Amalia M.Ag atas kesediannya memberikan waktu luang kepada penulis untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan berbagai petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepala perpustakaan utama dan Fakultas Syariah beserta jajarannya, yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian dan mendapatkan referensi buku.

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus tercinta ini.

7. Dua orang hamba Allah yang selalu penulis hormati dan cintai Ayah dan Bunda atas kasih sayang yang tiada terkira, membantu, mendukung dan memotivasi penulis baik secara moriil maupun materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Kakak-kakak dan adik-adikku tercinta, a’ Momon, t’ Yati, d’ diding, d’ Arif, Icha dan Amil yang telah membantu penulis lewat doa-doanya, kalian adalah motivasi hidupku.

9. Kepala sekolah SMP Negeri 1 Tasikmalaya beserta para staf pengajar dan karyawan lainnya, terkhusus kepada Bapak Yanyan Herdiyana, S.Pd. dan Ibu Enok yang telah banyak membantu penulis dalam dalam penelitian di sekolah. 10.Ketua MGMP Ekonomi Bapak Nahrudin, MM dan PINBUK Tasikmalaya khususnya Bapak Endang Ahmad Yani, MM. kepada semuanya saya haturkan terima kasih atas segala bantuannya.


(7)

11.Seluruh keluargaku yang telah memberikan motivasi atas selesainya skripsi ini mang Edi n bi Titin, mang Emon n bi Ono mang Ihin n bi Fifit serta t’ Hera atas segala bantuannya.

12.Keluarga Besar Mahasiswa Galuh Jaya, Adhe, Asep Dalank, Amin, Apep, Atep, Billy, Dhani, Echep, Hielmy dan Uchok atas bantuan dan semoga kita dapat mencurahkan pengetahuan bagi tanah kelahiran tercinta “Tatar Galuh Ciamis”.

13.Teman-teman seperjuangan khususya kelas C sobat, dhoni mute, choi, panji inal, waiz, wahyu, ayu lisa, ayat, gudeng, widi, luthfi, yang telah banyak membantu penulis, Thanks ya…, friend!, pokoknya semuanya yang tidak penulis sebutkan satu-persatu, baik kelas A maupun kelas B.

Besar harapan penulis, bahwa penulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi khasanah Ilmu Ekonomi Islam dan aparat pembuat kebijakan terutama bidang pendidikan, sehingga ekonomi Islam bisa menjadi kurikulum pendidikan Nasional.

Peulis sadar bahwa masih diperlukan banyak penyempurnaan dalam skripsi ini, karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Atas semua perhatiannya penulis haturkan terima kasih.

Jakarta, 15 Juni 2008


(8)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 September 2008


(9)

ABSTRAKSI

Pengembangan ekonomi syariah melalui perguruan tinggi merupakan upaya strategis untuk melahirkan sumber daya insani dibidang ekonomi syariah, baik ekonomi pembangunan, manajemen, akuntansi, dan di lembaga keuangan syariah. Dengan program pendidikan ini, diharapkan lahir para ilmuwan ekonomi Islam berkualitas yang tidak ragu tentang ekonomi Islam. perkembangan pendidikan ekonomi Islam di Indonesia kini makin meluas, tidak saja di Perguruan Tinggi (PT), tetapi juga sampai ke sekolah menengah umum (SMU) bahkan sekolah menengah pertama (SMP). Untuk pendidikan ekonomi syariah di SMP telah direalisasikan di Kota Tasikmalaya.

Dua tahun sudah Kota Tasikmalaya menerapkan pelajaran ekonomi syariah dalam bentuk muatan lokal secara resmi, dengan landasan hukum Surat Keputusan (SK) Walikota maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah melalui sistem pembelajaran di sekolah.

Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari angket atau kuesioner yang diisi oleh responden yakni siswa dan guru pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya dengan menggunakan analisa data melalui tabel frekuensi dan deskriptif statistik dengan menggunakan program SPSS 11.5 for windows, dan untuk mengetahui kualitas persepsi digunakan rumus artificial Nouron Network (ANN). Dari penelitian ini diketahui bahwa persepsi responden terhadap ekonomi syariah berada pada kategori baik.


(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, mengiringi selesainya penulisan skripsi ini, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada penerang bagi kehidupan yaitu Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam proses tersebut tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

14.Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

15.Dr. Euis Amalia, M.Ag. sebagai Ketua Porgram Studi dan Ah. Azharudin Latif, M.Ag. selaku sekretaris Porgram Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

16.Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA. sebagai Ketua Koordinator Teknis dan Drs. Ahmad Yani, M.Ag. selaku Sekretaris Koordinator Teknis Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(11)

17.Ibu Dr. Euis Amalia M.Ag atas kesediannya memberikan waktu luang kepada penulis untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan berbagai petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

18.Kepala Perpustakaan Utama dan Fakultas beserta para stafnya yang telah banyak membantu penulis melakukan penelitian.

19.Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus tercinta ini.

20.Sepasang hamba Allah yang selalu penulis cintai Bapak Yoyo dan Ibu I’ah, atas kasih sayang yang tiada terkira, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

21.Kakak dan adik-adikku tercinta, Momon, Yati, diding, Arif, Icha dan Amil yang telah membantu penulis lewat doa-doanya, kalian adalah motivasi dan inspirasi hidupku.

22.Kepala sekolah SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya beserta para pengajar dan karyawan lainnya, terkhusus kepada Bapak Yanyan Herdiyana S.Pd.dan Ibu Enok yang telah membantu penulis dalam penelitian ini.

23.MGMP Ekonomi dan PINBUK Tasikmalaya khususnya Bapak Nahrudin MM. dan Bapak Endang Ahmad Yani, MM., kepada semuanya saya haturkan terima kasih.

24.Seluruh rekan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) GALUH JAYA, Ade, Asep Dalank, Amin, Apep, Atep, Billy, Irfan Hilmy, Ramdhani, Samsuludin atas


(12)

bantuan dan motivasinya. Semoga kebersamaan kita dapat dilanjutkan dalam mengawal pembangunan daerah tercinta (Tatar Galuh Ciamis).

25.Seluruh keluargaku yang telah memberikan semangat atas selesainya skripsi ini, Paman dan Bibi : Edi dan Titin, Emon dan Ono, Ihin dan Fifit serta kakaku Ema Herawati atas segala bantuannya.

26.Teman-teman seperjuangan khususnya kelas C : Andi Kristanto, Andi Irmansah, Rahayu Lisa, Rahayu Dhoni, Euis, Mutia, Choiriyah, Panji, Deden, Waiz, Wahyu, Jamal, Luthfi, Yayat dan temen-temen yang tidak penulis sebutkan satu persatu, pokoknya semua angkatan 2003. Temen-temen direguler: Harun, Iwan, Ifdhal, Digdo, Grand, Yasir, Farhan dan Sriwahyuni serta temenku di Unsil Destia, Entin, dan lebih khusus Ani Nurbayani yang selalu memberikan motivasi buat penulis.

Besar harapan bahwa tulisan ini dapat memberikan konstribusi yang positif bagi khazanah Ilmu Ekonomi Islam dan aparat pembuat kebijakan khususnya pada pedidikan ekonomi syariah.

Penulis sadar bahwa masih diperlukan banyak penyempurnaan dalam penulisan skripsi ini, maka kritik dan saran sangat penulis harapkan. Atas semua perhatiannya penulis haturkan terima kasih.

Jakarta, 26 September 2008 M 26 Ramadhan 1429 H

Penulis


(13)

ABSTRAKSI

Pengembangan ekonomi syariah melalui perguruan tinggi merupakan upaya strategis untuk melahirkan sumber daya insani dibidang ekonomi syariah, baik ekonomi pembangunan, manajemen, akuntansi, dan di lembaga keuangan syariah. Dengan program pendidikan ini, diharapkan lahir para ilmuwan ekonomi Islam berkualitas yang tidak ragu tentang ekonomi Islam. perkembangan pendidikan ekonomi Islam di Indonesia kini makin meluas, tidak saja di Perguruan Tinggi (PT), tetapi juga sampai ke sekolah menengah umum (SMU) bahkan sekolah menengah pertama (SMP). Untuk pendidikan ekonomi syariah di SMP telah direalisasikan di Kota Tasikmalaya.

Dua tahun sudah Kota Tasikmalaya menerapkan pelajaran ekonomi syariah dalam bentuk muatan lokal secara resmi, dengan landasan hukum Surat Keputusan (SK) Walikota maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah melalui sistem pembelajaran di sekolah.

Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari angket atau kuesioner yang diisi oleh responden yakni siswa dan guru pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya dengan menggunakan analisa data melalui tabel frekuensi dan deskriptif statistik dengan menggunakan program SPSS 11.5 for windows, dan untuk mengetahui kualitas persepsi digunakan rumus artificial Nouron Network (ANN). Dari penelitian ini diketahui bahwa persepsi responden terhadap ekonomi syariah berada pada kategori baik.


(14)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAKSI ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Kerangka Konsep... 10

F. Metode Penelitian………. 14

G. Sistematika Penulisan... 19

BAB II : LANDASAN TEORI A. Persepsi... 21

1. Pengertian persepsi... 21

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi... 24

B. Sistem Pembelajaran ... 26

1. Pengertian Sistem Pembelajaran... 27

2. Metode Pembelajaran ... 28


(15)

C. Ekonomi Islam... 31

1. Pengertian Ekonomi Islam... 31

2. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam... 33

BAB III : GAMBARAN UMUM SMPN I DAN KOTA TASIKMALAYA A. Gambaran Umum SMPN 1 Kota Tasikmalaya...40

1. Profil SMPN 1 Kota Tasikmalaya... 40

2. Profil manajemen dan pengelola sekolah... 46

3. Program masa mendatang dan rekomendasi... 47

4. Kurikulum pelajaran ekonomi syariah... 49

5. Tanggapan terhadap kurikulum... 53

B. Gambaran Umum Kota Tasikmalaya... 54

1. Sejarah Kota Tasikmalaya... 54

2. Visi dan Misi Kota Tasikmalaya... 57

3. Letak Geografi Kota Tasikmalaya... 58

4. Potensi perekonomian Kota Tasikmalaya... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Pembelajaran Ekonomi Syariah pada SMP N 1 Tasikmalaya 65 B. Analisis Penelitian... 68

1. Profil Responden... 68

2. Analisis Deskriptif Statistik... 70

3. Analisis Penilaian berdasarkan ANN... 94

C. Analisis SWOT pembelajaran ekonomi syariah di Kota Tasikmalaya... 100


(16)

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan... 108

B. Saran ... 109

C. Rekomendasi... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112


(17)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Operasional dan Variabel penelitian 13 2. Tabel 1.2 Operasional dan variabel wawancara 14 3. Tabel 3.1 Masa jabatan kepemimpinan SMPN 1 Tasikmalaya 41 4. Tabel 3.2 Lulusan sekolah lima tahun terahir 42

5. Tabel 3.3 Data ruang kelas 43

6. Tabel 3.4 Kondisi bangunan 43

7. Tabel 3.5 Profil wakasek dan pembantu sekolah 46

8. Tabel 3.6 Profil staf tata usaha 46

9. Tabel 3.7 Fasilitas penunjang 47

10.Tabel 3.8 Program budaya dan kultur sekolah 48 11.Tabel 3.9 Program dan kegiatan staf tata usaha 48 12.Tabel 3.10 Prestasi yang telah dicapai 49

13.Tabel 3.11 Materi pelajaran kelas VII 49

14.Tabel 3.12 Materi pelajaran kelas VIII 51

15.Tabel 3.13 Materi pelajaran kelas IX 52

16.Tabel 3.14 Luas wilayah dan jumlah kelurahan kota Tasikmalaya 58

17.Tabel 3.15 Potensi Industri 60

18.Tabel 3.16 Potensi perdagangan 61

19.Tabel 3.17 Data perusahaan 62

20.Tabel 3.18 Sarana dan prasarana perdagangan 62 21.Tabel 3.19 Potensi usaha kecil dan menengah 63 22.Table 4.1 Gambaran jenis kelamin responden 68

23.Table 4.2 Gambaran usia responden 69

24.Table 4.3 Frekuensi pemahaman terhadap pengertian ekonomi Islam 70 25.Table 4.4 Frekuensi tanggapan terhadap sistem ekonomi Islam 71


(18)

26.Table 4.5 Frekuensi tanggapan terhadap sumber ajaran ekonomi Islam 72 27.Table 4.6 Frekuensi tanggapan terhadap tujuan utama ekonomi Islam 73 28.Table 4.7 Frekuensi tanggapan terhadap tauhid prinsip dasar ekonomi Islam 74 29.Table 4.8 Frekuensi tanggapan terhadap harta sebagai titipan 75 30.Table 4.9 Frekuensi pengetahuan tokoh pemikir ekonomi Islam 76 31.Table 4.10 Frekuensi tanggapan terhadap konsep uang menurut

Al-Ghazali 77

32.Table 4.11 Frekuensi tanggapan terhadap pengertian riba 78 33.Table 4.12 Frekuensi tanggapan terhadap macam-macam riba 79 34.Table 4.13 Frekuensi tanggapan terhadap konsekuensi akad dalam Islam 80 35.Table 4.14 Frekuensi tanggapan terhadap ruang lingkup LKS 81 36.Table 4.15 Frekuensi tanggapan terhadap Praktik LKS 82 37.Table 4.16 Frekuensi tanggapan terhadap bagi hasil sebagai ciri ekonomi

Islam 83

38.Table 4.17 Frekuensi pengetahuan terhadap BMT 84 39.Table 4.18 Frekuensi penegtahuan terhadap sumber keuangan negara 85 40.Table 4.19 Frekuensi tanggapan atas keyakinan terhadap ekonomi Islam 86 41.Table 4.20 Frekuensi tanggapan terhadap desaign ekonomi Islam 87 42.Table 4.21 Frekuensi tanggapan jika ekonomi Islam menjadi kebijakan

Negara 88

43.Table 4.22 Frekuensi tanggapan terhadap penyaluran dana LKS 89 44.Table 4.23 Frekuensi tanggapan untuk menjadi nasabah LKS 90 45.Table 4.24 Frekuensi tanggapan untuk mengunjungi LKS 91 46.Table 4.25 Frekuensi tanggapan untuk membuat artikel 92 47.Table 4.26 Frekuensi tanggapan untuk mengumpulkan referensi artikel 93 48.Table 4.27 Frekuensi tanggapan untuk bertindak tidak boros 94 49.Table 4.28 Frekuensi tanggapan terhadap pengetahuan dasar 95 50.Table 4.29 Frekuensi tanggapan terhadap pengetahuan umum 96 51.Table 4.30 Frekuensi tanggapan terhadap sejarah ekonomi syariah 97 52.Table 4.31 Frekuensi tanggapan terhadap keyakinan sikap 98


(19)

53.Table 4.32 Frekuensi tanggapan terhadap kecenderungan bertindak 99


(20)

DAFTARGAMBAR DAN GRAFIK

1. Gambar 1.1 Alur ilustrasi penelitian 11

2. Grafik 3.1 Jumlh siswa 5 tahun 43

3. Grafik 3.2 Ketenagakerjaan-Guru 44

4. Grafik 3.3 Ketenagakerjaan-Tata usaha 45

5. Grafik 4.1 Gambaran mengenai Jenis klamin 68

6. Grafik 4.2 Gambaran mengenai Usia responden 69 7. Gambar 4.3 Skala interval pengetahuan dasar ekonomi Islam 96 8. Gambar 4.4 Skala interval pengetahuan umum ekonomi Islam 97 9. Gambar 4.5 Skala interval pengetahuan sejarah ekonomi Islam 97 10. Gambar 4.6 Skala interval keyakinan sikap 98 11. Gambar 4.7 Skala interval kecenderungan bertindak 99


(21)

Daftar Isi Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

H. Latar Belakang Masalah

I. Pembatasan dan Perumusan Masalah J. Tujuan dan Manfaat Penelitian K. Kerangka Konsep

L. Tinjauan Pustaka M. Metode Penelitian N. Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI A. Persepsi

B. Sistem Pembelajaran 1. Media Pembelajaran 2. Metode Belajar 3. Strategi Belajar C. Ekonomi syari’ah

1. Sistem Ekonomi Syari'ah

2. Prinsip-prinsip Ekonomi Syari'ah


(22)

C. Profil SMPN 1 Kota Tasikmalaya D. Profil Kota Tasikmalaya

BAB IV : HASIL PENELITIAN

D. Pembelajaran Ekonomi Syariah pada SMPN 1 Tasikmalaya E. Profil Responden

F. Analisis Statistik Deskriftip

G. Analisis Penilaian berdasarkan Artificial Neuron Network (ANN) H. Analisis SWOT pembelajaran ekonomi syariah pada SMPN 1

Tasaikmalaya

BAB V : PENUTUP D. Kesimpulan E. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Islam sebagai agama memuat ajaran yang universal dan komprehensif. Universal artinya bersifat umum dan komprehensif artinya mencakup seluruh bidang kehidupan. Islam didesain untuk mengantarkan kebahagiaan manusia lewat penegakan keharmonisan antara kebutuhan–kebutuhan moril dan materil manusia, aktualisasi keadilan sosio-ekonomi serta persaudaraan dalam masyarakat.

Sudah menjadi coretan sejarah bahwa Islam sebagai sebuah nilai sekaligus sistem kehidupan pernah menghantarkan manusia pada suatu periode kehidupan yang sejahtera, baik lahir maupun batin, baik materi maupun rohani. Islam mempunyai sumber hukum yang sama dari dulu hingga sekarang, yaitu al Qur’an dan sunnah. namun bagaimana bisa peradaban ummat Islam terpuruk saat ini? Bagaimana Islam dapat masuk pada semua sisi kehidupan manusia, mengatur dan menyelesaikan masalah hidup dan kehidupan, sehingga mereka sejahtera pada masa lalu? Padahal al-Qur’an dan sunnah tak pernah bertambah dan berkurang lembarannya sejak dulu hingga kini. Dengan kata lain kita masih menggunakan sumber hukum dan pengetahuan yang sama kuantitas maupun kualitasnya.1

Dalam Al-Quran Allah memberikan contoh tegas mengenai ajaran-ajaran para rasul di masa dalam kaitannya dengan masalah-masalah ekonomi yang

1

Ali Sakti, Ekonomi Islam:Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern, (Jakarta: Paradigma dan AQSA Publishing, 2007), h. 1.


(24)

menekankan bahwa prilaku ekonomi salah satu bidang yang sangat diperhatikan dalam Islam. Salah satu contoh yang dapat dikemukakan adalah mengenai risalah kenabian Ibrahim as. dan putra-putranya, Allah berfirman :

!

"

#

$

&'( )

*+

,

, - .

/ (

0

1

'2 )

3456 78(

0

9"

:; )

345*<=>(

0

?

?05 2AB

3C'(

DE, F

H

Artinya : Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami dan telah kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.

(Al-Anbiyya ayat 73)

Sejak beberapa dekade lalu telah diidentifikasi kelemahan umat Islam dimasa kini, rendahnya keimanan kepada Allah atau jauhnya umat Islam dari kitab suci mereka yang tergambar dari kurangnya pemahaman mereka pada Qur’an dan sunnah, diprediksi sebagai sumber kekacauan umat Islam saat ini. Namun di samping itu tidak kecil juga faktor eksternal umat Islam yang menyebabkan kecenderungan keterpurukan ini terjadi. Dominasi peradaban non Islam yang saat ini diakui boleh jadi menjadi faktor dominan dari kemunduran umat Islam. peradaban non Islam/konvensional mempunyai pengaruh yang menyeluruh bagi kehidupan umat Islam baik secara paradigma dan metoda maupun secara kultur memberikan referensi baru bagi umat Islam.2

2 Ibid., h. 2


(25)

Dalam kenyataannya semua negara muslim masuk dalam kategori negara-negara berkembang meskipun diantaranya relatif kaya, sementara sebagian yang lain sangat miskin. Mayoritas negeri-negeri ini, terutama yang miskin, seperti halnya negara-negara berkembang lainnya dihadapkan pada persoalan-persoalan yang sangat sulit. Salah satunya adalah ketidak seimbangan ekonomi makro yang dicerminkan dalam angka pengangguran dan inflasi yang tinggi, defisit neraca pembayaran yang sangat besar, defresi nilai tukar mata uang yang berkelanjutan, dan beban utang yang berat. Problem lainnya adalah kesenjangan pendapatan dan kekayaan yang sangat lebar diantara golongan-golongan yang berbeda-beda dari setiap negara dan juga antar negara muslim.3 Konsekuensinya kebutuhan pokok bagi setiap penduduknya tetap belum dapat dipenuhi, sementara golongan kaya dan menengah hidup dalam kemewahan.

Ketidakmampuan sistem ekonomi yang ada dalam mensejahterakan bangsa secara adil dan merata, telah mendorong masyarakat untuk kembali kedalam sistem ekonomi alternative yaitu mewujudkan sistem ekonomi yang sejalan dengan nilai-nilai agama, terutama dikalangan umat Islam sebagai penduduk mayoritas bangsa. Secara faktual telah sekian lama umat Islam di Indonesia khususnya, melupakan salah satu sisi warisan tak ternilai dari peninggalan Rasulullah Saw. Yaitu dimensi muamalah dari segi prilaku ekonomi. Perhatian umat Islam selama ini terfokus pada masalah ibadah mahdoh semata dan kurang

3

M. Umer Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h. 1.


(26)

memberi perhatian terhadap perkembangan ekonomi dan dunia usaha yang berada pada sisi ibadah ghoiru mahdoh.

Di tengah-tengah berbagai macam persoalan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dan bangsa terutama oleh kaum muslimin, tumbuhlah kesadaran ke-Islam-an yang cukup menggembirakan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesadaran ini pada dasarnya dilandasi oleh kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern yaitu neorevivalis dan modernis. Dimana tujuannya adalah sebagai upaya kaum muslimin dalam melandasi segenap aspek kehidupan ekonominya berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, yaitu menjadikan ekonomi Islam sebagai sistem ekonomi alternatif dan mudah-mudahan pada akhirnya akan menjadi satu-satunya sistem ekonomi yang dianut oleh kaum muslimin.

Secara eksplisit ekonomi syariah di Indonesia mulai lebih dikenal sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991, selanjutnya ekonomi berbasis syariah di Indonesia menunjukan perkembangan yang menggembirakan lebih-lebih pada saat krisis ekonomi yang melanda negeri ini sejak pertengahan tahun 1997, telah membawa bangsa Indonesia kepada suatu bencana yang menyebabkan sektor ekonomi modern sperti perbankan, property, industri besar dan lain-lain yang menjadi pilar perekonomian nasional ternyata tidak mampu menghadapi badai krisis dan akhirnya satu persatu sektor usaha tersebut berjatuhan dan yang tersisa adalah tetap tegarnya perbankan non-ribawi/perbankan syariah.

Fenomena di atas kemudian memicu munculnya berbagai lembaga keuangan yang berbasis spritual murni yang secara keseluruhan maupun dengan


(27)

cara pembentukan divisi syariah pada tiap-tiap lembaga seperti asuransi syariah, pasar modal syariah, koperasi syariah, pegadaian syariah, dan bahkan multi level marketing syariah.4

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia yang sangat menggembirakan ini, sudah barang tentu harus dikawal oleh berbagai faktor pendukung penting yang harus digarap. Diantara faktor pendukung penting itu adalah Sumber Daya Manusia (SDM) atau dalam istilah ekonomi Islam disebut dengan Sumber Daya Insani (SDI), yang memiliki pengetahuan ekonomi yang baik, sekaligus memiliki pengetahuan ke-syariah-an yang cukup serta memiliki akhlakul karimah yang tercermin dalam ke-amanah-an, ke-sidiq-an (kejujuran), ke-fathonah-an (kecerdasan) dalam memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan. Oleh karena itu, upaya-upaya pendidikan yang dilakukan dalam institusi formal maupun non-formal harus terus dilakukan dalam berbagai macam jenjang pendidikan.5

Penerapan pendidikan ekonomi syariah di tingkat pendidikan yang telah dilakukan adalah diperguruan tinggi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan akan Sumber daya Insani pada lembaga perekonomian syariah, dan masih sangat minim dilakukan di tingkat pendidikan menengah seperti halnya di SMP/SMA. Beberapa sekolah yang telah memulai pendidikan ekonomi syariah diantaranya di wilayah Riau, Padang dan Tasikmalaya.

4

Masyarakat Ekonomi Syariah, Profil Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: MES, 2006), h. 72.

5

Tim MGMP Ekonomi, Pinbuk, Pemkot Tasikmalaya, Ekonomi Syariah untuk SMP/MTs, (Tasikmalaya: Sebi Desaign, 2005), h. 1.


(28)

Di wilayah Riau dan Padang penerapan ekonomi syariah ini dilakukan ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sedangkan di Kota Tasikmalaya pendidikan ekonomi syariah ini diterapkan di tingkat SMP/MTs, penerapan yang dimulai pada tahun pelajaran 2003/2004 ini diprakarsai oleh MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Ekonomi pada Tahun pelajaran 2001/2002, yang didukung oleh PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil) dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, dengan berlandaskan pada UU NO. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah mengenai kewenangan pengaturan di bidang pendidikan, yang kemudian dikenal dengan istilah Muatan Lokal.6 Dalam hal ini pemerintah Kota Tasikmalaya mengambil materi bermuatan lokal tersebut diantaranya Ekonomi Syariah.

Melihat realita penerapan pelajaran ekonomi syariah di tingkat sekolah menengah masih langka, maka penulis bermaksud melihat dan mempelajari lebih jelas dengan terjun langsung ke lapangan, bagaimana penerapan pelajaran ekonomi syariah dan bagaimana persepsi mereka setelah mempelajarinya? Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: "Persepsi Siswa dan Guru Tentang Ekonomi Syariah Melalui Sistem Pembelajaran di Sekolah (Studi pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya)".

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

Bertolak dari penuturan di atas, maka tentunya akan meluas jika masalah tersebut secara keseluruhan dibahas dalam skripsi ini, maka penulis membatasi

6Ibid.,


(29)

permasalahannya seputar persepsi, penerapan dan faktor pendorong serta penghambat dalam penerapan muatan lokal ekonomi syariah pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya.

Adapun rumusan–rumusan masalah yang akan penulis tuangkan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajaran Ekonomi Syariah diterapkan di SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya?

2. Bagaimana persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya?

3. Bagaimana analisis SWOT terhadap pembelajaran ekonomi syariah pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan mata pelajaran ekonomi syariah pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

3. Untuk mengetahui peluang dan tantangan serta kekuatan dan kelemahan dalam pembelajaran ekonomi syariah pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ekonomi syariah dan memberikan gambaran terhadap


(30)

praktek penerapannya di tingkat pendidikan menengah serta mengetahui persepsi peserta didik dan pendidik dalam hal ini siswa dan guru terhadap ekonomi syariah.

2. Bagi kalangan akademis, Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu informasi dari berbagai informasi mengenai penerapan mata pelajaran ekonomi syariah pada tingkat pendidikan menengah, sehingga tulisan ini dapat memperkaya khazanah keilmuan dan menjadi rujukan dalam sebuah referensi untuk penulisan berikutnya.

3. Bagi pihak sekolah, Mengingat penerapan pelajaran ekonomi syariah baru diterapkan di beberapa daerah saja, maka penulis berharap tulisan ini dapat memberikan masukan atas sebuah koreksi dan bisa menjadi masukan dalam penerapan mata pelajaran ekonomi syariah sehingga pembelajarannya menjadi lebih baik.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi syariah merupakan bahasan yang sedang berkembang dan banyak menarik perhatian para ahli pada kalangan masyarakat Indonesia khususnya, baik di dunia praktisi maupun akademisi. Ekonomi Islam yang dalam konteks ke- Indonesia-an dikenal dengan istilah Ekonomi Syariah, dalam mengawal proses perkembangannya, tentu telah banyak pula penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga penelitian maupun perorangan, yang dijadikan sebagai bahan pengetahuan baru. Seperti halnya yang dilakukan oleh Euis Amalia, dkk. tahun 2004, yang berjudul Respon Organisasi Masa Islam Terhadap Perkembangan


(31)

Ekonomi Islam di Indonesia (Studi Kasus di DKI Jakarta) hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Ormas Islam merespon baik terhadap perkembangan ekonomi Islam di Indonesia, walaupun Organisasi–organisasi tersebut belum memiliki program yang jelas yang berkaitan dengan perkembangan ekonomi Islam, kecuali baru hanya sebatas wacana.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Ela Karmila tahun 2005, dengan judul Persepsi Masyarakat Kecamatan Pamanukan Terhadap Bank Syariah. Isi dari skripsi ini adalah menghubungkan antara karakteristik pendidikan formal dan non formal (umum atau agama) masyarakat dengan persepsinya terhadap bank syariah. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin positif pula persepsinya terhadap bank syariah. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Rudi Lukman Hakim tahun 2005, dengan judul Persepsi Masyarakat Kemanggisan terhadap BMT At-Taqwa Kelurahan Kemanggisan Kecamatan Palmerah Jakarata Barat. Penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap BMT At-Taqwa.

Ada juga penelitian yang dilakuakan oleh Putri Hadayani Tahun 2006, yang berjudul tentang Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk dan Aplikasi Perbankan Syariah (Studi kasus kelurahan Mulyasasri Kecamatan Tamansari Tasikmalaya) penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman dan pengetahuan masyarakat cukup tinggi terhadap bank syariah walaupun, hal ini belum membuat mereka menjadi nasabah/pengguna jasa bank syariah.


(32)

Penelitian yang telah banyak dilakukan berkisar tentang respon, pemahaman dan persepsi masyarakat mengenai lembaga keuangan syariah. Maka dalam karya tulis ini, penulis akan melakukan penelitian dengan lebih umum dan objek penelitian yang berbeda yaitu seputar dunia pendidikan dengan fokus mengenai persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah melalui pembelajaran di sekolah, dengan objek penelitian pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

E. KERANGKA KONSEP

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang membangun peradaban ekonomi syariah, hal ini tidak dikarenakan oleh penduduknya yang mayoritas muslim, tetapi juga karena keinginan masyarakat untuk menerapkan ajaran agama dalam berbagai aspek kehidupan. Pengembangan ekonomi dalam menjawab kebutuhan sumber daya insani-pun sangat urgen keberadaannya. pendidikan ekonomi Islam telah dilakukan diberbagai jenjang pendidikan, sampai pada tingkat menengah pertama sekalipun. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana penerapan ekonomi syariah ini sebagai suatu mata pelajaran? Bagaimana persepsi mereka terhadap ekonomi syariah setelah ada pembelajaran di sekolah?

Persoalan di atas merupakan kerangka pemikiran yang harus dicarikan jawabannya dalam penelitian ini. Oleh sebab itu berdasarkan kerangka pemikiran konseptual di atas maka arah dan mekanisme penelitian ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:


(33)

Gambar 1.1

Alur Ilustrasi Penelitian

Jika diuraikan, maka sebagai berikut :

1. Kultur Kota Tasikmalaya yang merupakan daerah religius Islami dengan indikator : masyarakatnya mayoritas muslim, terdapatnya 603 buah pondok pesantren serta visi dan misi Kota Tasikmalaya.

2. kultur di atas didukung oleh potensi ekonomi yang tasikmalaya yang merupakan pusat penghasil kerajinan tangan dan banyaknya usaha kecil Kota Tasikmalaya merupakan

daerah yang religius Islami: 1. Mayoritas muslim

2. Pondok Pesantren 603 buah 3. Visi dan Misi Kota

Tasikmalaya

Potensi ekonomi Tasikmalaya: 1. Pusat UKM kerajinan tangan 2. Pusat industri pakaian jadi Muslim (bordir).

3. Pusat Kegiatan Wilayah Priangan timur.

Surat Keputusan (SK) Walikota Tasikmalaya tentang penerapan Muatan lokal Ekonomi Syariah

Masyarakat belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem ekonomi syariah

Penerapan pelajaran ekonomi syariah diharapkan

memberikan pemahaman dan persepsi baik terhadap siswa dan guru tentang ekonomi syariah

Permasalahan :

Persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah melalui sistem pembelajaran di sekolah


(34)

menengah, penghasil pakaian jadi dengan motif bordir dan merupakan pusat kegiatan wilayah (PKW) priangan timur.

3. Political wiil dari pemerintah kota dengan mengeluarkan surat keputusan (SK) Walikota N0. 421.7/2005 tentang penerapan mulok ekonomi syariah.

4. Melihat kultur dan potensi tersebut ternyata pengetahuan masyarakat Tasikmalaya terhadap ekonomi syariah belum begitu memadai.

5. maka diharapkan dengan pembelajaran ekonomi syariah di jenjang pendidikan sekolah diharapkan dapat memberikan pemahaman dan semangat berekonomi kepada masyarakat secara syariah.

Tabel 1.1

Operasional dan Variabel Penelitian

Ket. Indikator Sub. Variable Variable

1. Pengertian ekonomi syari’ah 2. Sumber ajaran ekonomi syari’ah 3. Tujuan ekonomi syari’ah

4. Prinsip – prinsip a.Tauhid

b.Harta sebagai titipan c.Keadilan

5. Sejarah pemikiran ekonomi Islam a.Para pemikir

b.Uang menurut Al Ghazali 6. Riba

a. Pegertian b. Macam riba 7. Akad

8. Ekonomi masa Rasulullah a. Lembaga keuangan b. Sumber keuangan

Pemahaman/ Pengetahuan

1. Sistem ekonomi ideal


(35)

2. Nilai-nilai ekonomi Islam 3. Kebijakan negara

4. Penyaluran dana

Keyakinan Sikap

1. Menjadi nasabah 2. Mengunjungi 3. Membuat artikel 4. Mengumpulkan artikel 5. Tidak boros

Kecenderungan bertindak

Tabel 1.2

Operasional dan Variabel Wawancara

Variable Sub. Variable Indikator Ket.

Sejarah Kapan diterapkan Landasan hukum Landasan

Penerapan Sistem penerapan Metode Metode belajar Fasilitas 1. Buku

2. Perpustakaan 3. Sarana Sistem

Pembelajaran

SDM 1. Pelatihan guru 2. Guru khusus

F. METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan Mulok ekonomi syariah yang dilaksanakan di Kota Tasikmalaya dengan fokus penelitian pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya, faktor pendorong dan penghambat juga peluang dan tantangannya, serta persepsinya yang akan diuji melalui tiga sudut pandang yaitu pemahaman atau pengetahuan, keyakinan sikap dan kecenderungan untuk bertindak.


(36)

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field reseach) yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan. Namun penelitian ini juga akan dilengkapi dengan penelitian kepustakaan (library reseach) untuk melengkapi landasan teori. Dilihat dari segi data yang dikumpulkan penelitian ini merupakan perpaduan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang dan prilaku yang diamati.

Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengolah data hasil penyebaran angket/kuesioner. Dilihat dari sudut pandang tujuannya yang hendak dicapai, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif-analitis yakni penelitian yang akan mengamati dan menganalisa persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdapat dua kategori, yaitu: a. Sumber Data Primer

Data primer didapat dengan melakukan studi dokumentasi melalui buku-buku pelajaran, silabus, soal ujian dan melakukan penelitian lapangan (field reseach) hal ini dilakukan dengan terjun langsung kelapangan dengan objek penelitiannya yaitu SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya, guna mendapatkan data secara faktual dan jelas.

b.Sumber Data Skunder

Data skunder didapat melalui studi kepustakaan (library reseach), yaitu dengan meneliti sumber-sumber data yang relevan dengan pokok


(37)

masalah yang akan diteliti, baik melalui majalah, surat kabar, maupun media elektronik. Melalui sumber data ini maka akan didapat konsep, teori dan definisi-definisi yang akan penulis gunakan sebagai landasan berfikir dan analisa dalam proses penulisan.

4. Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.7 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan guru pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.8 Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik penentuan dan pengambilan sampel secara purposif aksidental (purposive accidental sampling) artinya dengan pertimbangan tujuan pragmatis dalam pengumpulan data ini hanya kelas unggulan dari kelas VII (tujuh) A sebagai kelas akselerasi dan kelas VIII (delapan) A dan B pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya yang berjumlah tiga kelas serta guru ekonomi syariah yang berjumlah 8 orang, dengan jumlah 120 responden.

5. Teknik Pengumpulan Data

7

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 1999) h. 72.

8Ibid..,


(38)

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk kepentingan pengumpulan data, dalam skripsi ini penulis menggunakan dua macam pendekatan yaitu :

a. Studi Kepustakaan (Library research)

Pada proses studi kepustakaan ini penulis membaca, memahami dan mempelajari bahan–bahan tertulis seperti dari buku pelajaran, silabus, soal ujian, majalah, surat kabar, media elektronik dan informasi-informasi lainnya yang tertulis yang berhubungan dengan skripsi ini. Melalui cara ini penulis akan mendapat konsep, teori dan definisi-definisi yang akan penulis pergunakan sebagai landasan berfikir dan analisa dalam proses penulisan. b. Studi Lapangan (Field Research)

Dalam studi lapangan ini, untuk mendapatkan data penulis akan menggunakan dua cara/ instrument yaitu :

1). Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan data dalam bentuk daftar pertanyaan, kuesioner ini dilakukan karena berkaitan dalam menguji persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syari'ah yang akan diuji secara kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (tindakan) dengan menggunakan skala likert. Model skala likert adalah bentuk kuisioner yang mengungkap sikap dari responden dalam bentuk jawaban yang berupa sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N) tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS)


(39)

atau sangat paham (SP), paham (P), Cukup Paham, (CP) kurang paham (KP) dan tidak paham (TP) dengan kategorisasi pertanyaan sebagai berikut:9

a. Pertanyaan positif diberi skor 5,4,3,2 dan 1 b. Pertanyaan negatif diberi skor 1,2,3,4 dan 5 2). Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menggali data penelitian secara akurat dan jelas melalui percakapan langsung dengan pihak terkait dalam hal ini pihak sekolah, yaitu SMPN 1 Kota Tasikmalaya mengenai penerapan pelajaran ekonomi syariah.

6. Teknik Analisa dan Pengolahan Data

Teknik untuk menganalisis data–data yang sudah diperoleh adalah analisis kualitatif deskriftif data ini berupa data hasil wawancara. Sedangkan data kuisioner yang telah terkumpul akan diseleksi, entri data dengan cara mengelompokan, memberi skor dan mendeskripsikan serta menarik kesimpulan.

Dalam penyelesaian menganalisa data kuesioner penulis akan menggunakan fasilitas SPSS for window versi 11.5 dan menggunakan metode Artificial Neuron Network (ANN) alat analisis ini dipakai dengan metode teknologi untuk memproses proses informasi kompleks dan kecerdasan mesin yang dianalogikan sebagai upaya penyederhanaan model biological untuk menguji hipotesis tentang pemrosesan informasi dari kegiatan syaraf dalam

9

M. Sobana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. ke 2 h. 136.


(40)

otak pada setiap permasalahan.10 Hal ini dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana tingkat kualitas persepsi siswa dan guru tentang ekonomi syariah. 7. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku panduan penulisan skripsi yang diterbitkan oleh fakultas Syariah dan Hukum yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul: Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab dibagi menjadi beberapa sub judul, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab I Merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang : latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konsep, metode penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Mengungkapkan landasan teoriyaitu memuat tentang : Persepsi, Sistem Pembelajaran; media pembelajaran, metode pembelajaran, juga memuat tentang ekonomi syariah, pengertian ekonomi syariah, dan prinsip–prinsip ekonomi syariah.

10

Efraim Turban dan Jaye Aroson, Decision Support System and Intelligent System, (New Jersey-Hall International Inc.) Fifth edition P. 653-65, lihat juga Murasa Sarkani Putra ”Bina Rohani: ada pada Kuadran Mana Saya?” Makalah Bina Rohani (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2006). h. 7.


(41)

Bab III Menjabarkan gambaran umum SMPN 1 dan Kota Tasikmalaya, yaitu memuat tentang: profil SMP Negeri 1 Tasikmalaya dan profil Kota Tasikmalaya.

Bab IV Menjabarkan hasil penelitian yaitu Pembelajaran Ekonomi Syariah pada SMPN 1 Tasikmalaya, Profil Responden, Analisis Statistik Deskriftip, Analisis Penilaian berdasarkan Artificial Neuron Network (ANN), Analisis SWOT pembelajaran ekonomi syariah pada SMPN 1 Kota Tasikmalaya dan analisis temuan penelitian.

Bab V Berisi penutup yang memuat tentang: kesimpulan dan saran serta rekomendasi.


(42)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Kata persepsi berasal dari kata “perception” yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu.11 Sedangkan menurut definisi para ahli banyak mengemukakan pendapat masing-masing berbeda satu sama lain mengenai persepsi.

Menurut Toha Nursalim, persepsi adalah suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat didalam lapangan pengindraan seseorang. Pembuatan penilalian atau pembentukan kesan ini, pada dasarnya merupakan suatu upaya pemberian makna kepada hal-hal tersebut. Disebutkan juga bahwa persepsi sebagai suatu proses melekat atau memberikan makna kepada informasi sensori yang diterima seseorang.12 Menurut Bimo Walgito, persepsi merupakan ”keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya”.13 Stimulus yang diterima oleh individu diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti, tentang apa yang diterima oleh alat penginderanya baik indera penglihat maupun indera pendengarnya.

11

John M. Echol dan Hasan Sadily, kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1990), h. 242.

12

Toha Nursalim, Psikologi Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 40.

13


(43)

Alisuf Sabri menyatakan bahwa persepsi adalah proses dimana individu dapat mengenali objek-objek dan fakta obyektif dengan menggunakan ala-alat individu.14 Berarti persepsi ini didahului oleh proses penginderaan. Proses individu mengenali objek-objek dengan alat penginderanya sehingga individu tersebut menyadari apa yang ia lihat dan yang ia dengar. Kemudian individu tersebut mengalami persepsi.

Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat, persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, pengalaman atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.15

Menurut Sarlito Wirawan persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan dan memfokuskan.16 kemampuan membeda-bedakan antara satu benda dengan yang lainnya dan mengelompokkan benda-benda yang berdekatan atau serupa, dan memfokuskan perhatiannya pada satu objek, sedangkan objek – objek yang lainnya dianggap sebagai latar belakang.

Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan persepsi adalah proses penerimaan, penyeleksian, pengorganisasian dan penafsiran dari stimulus yang diterima individu melalui alat-alat inderanya. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi terhadap individu dan mengadakan

14

Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu, 1993), h. 45. 15 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya, 2000), h. 51. 16 Sarlito Wirawan Sarowo, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), h. 39.


(44)

persepsi yaitu objek yang dipersepsikan, alat indera untuk menerima stimulus dan adanya perhatian per individu itu sendiri, karena tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi.

Dalam pengertian tersebut tercakup beberapa proses, diantaranya:

a. Proses menerima rangsangan; proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan atau data dari berbagai sumber kebanyakan data yang diterima melalui panca indera.

b. Proses menyeleksi rangsangan; setelah diterima rangsangan atau data diseleksi demi menghemat perhatian yang digunakan, rangsangan– rangsangan itu disaring dan diseleksi untuk proses lebih lanjut.

c. Proses pengorganisasian; data atau rangsangan yang telah diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk.

d. Proses penafsiran; setelah data atau rangsangan yang telah diterima diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan telah terjadi persepsi pada pokoknya memberikan arti kepada berbagai data dan informasi yang diterima.

e. Proses pengecekkan; setelah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau salah.

f. Proses reaksi; tahap terakhir dari proses perceptual ialah bertindak sehubungan dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang berbuat sesuatu dengan persepsi baik atau buruk yang telah dibentuknya. Lingkaran persepsi itu belum sempurna sebelum menimbulkan


(45)

suatu tindakan. Tindakan itu bisa tersembunyi dan bisa terbuka , tindakan tersembunyi bisa berupa pembentukan pendapat atau sikap. Sedangkan bentuk tindakan yang terbuka berupa tindakan nyata tentang persepsinya itu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang terhadap sesuatu atau objek tidak berdiri sendiri, akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya. Menurut Singgih Gunarsa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya:17

a. Motif

merupakan faktor internal yang dapat merangsang perhatian, adanya motif menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatu dan sebaliknya.

b. Kesediaan dan harapan

hal ini akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan diinterpretasi. c. Intensitas rangsangan

kuat lemah rangsangan yang diterima akan sangat berpengaruh bagi individu. d. Pengulangan suatu rangsangan

pengulangan suatu rangsangan yang muncul atau terjadi secara berulang– ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh.

17

Singgih Dirga Gunarsa, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Sumber Widya, 1992), cet. ke-4, h. 107.


(46)

Kemudian menurut Sarlito wirawan Sarwono, beberapa hal yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut:18

a. Perhatian

Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsang yang ada disekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus perhatian antara satu orang dengan yang lainnya, menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka.

b. Set

Set adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul, perbedaan set akan menyebabkan perbedaan persepsi. Hal ini akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan dipilih itu akan ditata dan diinterpretasi.

c. Kebutuhan

Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan- kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan persepsi.

d. Sistem nilai

Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi

e. Ciri kepribadian

Ciri kepribadian seseorang akan mempengaruhi persepsi

18


(47)

f. Gangguan kejiwaan

Ganguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dengan ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja.

Persepsi siswa dan guru yang dimaksud oleh penulis dalam skripsi ini adalah proses penerimaan, penyeleksian, pengorganisasian dan penafsiran yang diterima oleh siswa dan guru pada SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya melalui alat inderanya.

B. Sistem Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia belajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti) sedangkan belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku / tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.19

Menurut Oemar Hamalik belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.20 Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tapi lebih dari itu yakni mengalami hasil belajar bukan penguasaan hasil laithan, melainkan perubahan kelakuan.

1. Pengertian Sistem Pembelajaran

19

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), cet 2.

20


(48)

Sistem pembelajaran berasal dari dua kata yaitu sistem dan pembelajaran, sistem dapat diartikan suatu kesatuan bisa berbentuk peristiwa, kejadian, atau benda yang memiliki bagian atau komponen yang saling berkaitan dan berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pembelajaran adalah upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yang bersangkutan.21 Jadi menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran adalah suatu proses pembimbingan terhadap siswa agar secara sadar dan terarah mempunyai keinginan untuk belajar sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya. Suatu peristiwa dapat disebut sistem apabila :22

a. Dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. b. Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri.

c. Seluruh bagian tersebut melakukan fungsi secara bersama.

d. Fungsi bersama yang dilakukannya mempunyai suatu tujuan tertentu.

2. Metode Pembelajaran

Untuk mewujudkan instruksional guru harus pandai dalam memilih metode pengajaran atau pembelajaran yang lebih relevan dan efektif. Relevan artinya sesuai dengan bahan pelajaran yang sudah disajikan dan efektif artinya

21

Tim LPMP DKI Jakarta, Media Pembelajaran, (Jakarta: Dikdasmen , 2007), h. 8-10.

22Ibid.


(49)

kena sasaran (tujuan) yang hendak dicapai. Menurut N. A. Ametembun, metode pembelajaran dapat dibagi dua, yaitu:23

a. Metode Langsung (Direct Method)

Dalam metode ini guru secara langsung (face to face) berkomunikasi dengan murid-muridnya ketika sedang menyampaikan bahan pelajaran. Pola komunikasi dalam metode ini terbagi menjadi tiga bagian:

1) One –way yaitu komunikasi berlangsung satu arah dari guru ke murid. Contoh dari metode ini adalah metode ceramah.

2) Two –way atau double – way yaitu metode yang berlangsung timbal balik antara guru kemurid dan murid keguru. Contohnya dalah metode responsi atau metode tanya jawab.

3) Multiple-way yaitu metode yang berlangsung serba arah, antara guru ke murid dan antara murid kemurid. Contohnya adalah metode diskusi. b. Metode tak Langsung (Indirect Method)

Dalam metode ini interaksi guru dan murid media atau alat komunikasi tertentu. Kita dapat membedakan media menjadi tiga sistem, yaitu:24

1) Audial yaitu metode mengajar dengan cara mempergunakan alat–alat yang behubungan dengan indera pendengaran. Misalnya radio dan tipe recorder

23

N. A. Ametembun, Diskusi Suatu Metode Mengajar Berfikir Reflektif dan Inovatif, (Bandung: Suri, 2000), h. 6-7.

24

N. A. Ametembun, Guru Dalam Administrasi Sekolah Pembngunan, (FIP-IKIP Bandung, 1973), h. 163 – 164.


(50)

2) Visual yaitu metode mengajar dengan mempergunakan alat–alat yang behubungan dengan pendengaran, misalnya mesin proyektor, mesin mengajar.

3) Audio visual yaitu metode mengajar dengan mempergunakan alat–alat yang behubungan dengan pendengaran dan penglihatan, film atau televisi.

3. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara (wasail ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.25 Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Ada beberapa tujuan dalam penggunaan media pembelajaran, yaitu:26 a. Memberi kemudahan kepada peserta didik untuk memahami materi

pelajaran.

b. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi.

c. Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam penggunaan teknologi. d. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan.

Dengan tujuan-tujuan penggunaan media pembelajaran tersebut maka diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap proses pembelajaran yaitu: a. memperlancar proses interaksi.

b. penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.

25

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), cet. ke 5, h. 3.

26


(51)

c. proses pembelajaran menjadi menarik. d. proses pembelajaran menjadi iteraktif. e. jumlah waktu pembelajaran dapat dikurangi. f. kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.

g. proses belajar dapat terjadi dimana dan kapan saja. h. meningkatkan sikap positif siswa.

i. peran guru lebih positif dan produktif. j. mengatasi keterbatasan ruang.

k. menimbulkan pengalaman sama.

Agar proses belajar mengajar menjadi nyaman dan sesuai dengan kondisi peserta belajar maka diperlukan prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran diantaranya sebagai berikut:27

a. Berdasarkan tujuan pembelajaran. b. Sesuai karakteristik peserta didik. c. Sesuai dengan kemampuan guru/dosen.

d. Sesuai dengan situasi kondisi, waktu dan tempat. e. Sesuainya biaya dengan hasil yang ingin diharapkan. f. Sesuai dengan ketersediaan media pembelajaran.

C. Ekonomi Islam

1. Pengertian Ekonomi Islam

27

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), cet 1 h. 15-16.


(52)

Kata ekonomi dalam bahasa Yunani berasal dari kata oikonomeia yang terdiri dari dua kata, yaitu oicos yang berarti rumah dan nomos yang berarti aturan. Jadi secara etimologi ekonomi dapat diartikan sebagai “aturan rumah tangga”, atau yang lebih jelas lagi ekonomi adalah aturan-aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik dalam rumah tangga rakyat (volkshuisshouding) maupun dalam rumah tangga negara (staatshuishouding).28

Secara terminologis, ekonomi oleh para pakar didefinisikan dengan ungkapan yang berbeda-beda. Adam Smith mendefinisikan ekonomi sebagai ilmu kekayaan atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dan kemakmuran.29

Kemudian apabila ekonomi dikaitkan dengan Islam, mempunyai makna tersendiri. Dalam mendefinisikan ekonomi Islam para ekonom muslim masing-masing mempunyai ungkapan yang beragam. Menurut Muhammad Abdul Al-Arabi yang dimaksud dengan ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah

28

Abdullah Zakiy al-Kaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h 18-19.

29

Ahmad Muhammad al-Assal Dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip Dan Tujuan Ekonomi Islam, Terj. Drs. H Imam Safuddin, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 10.


(53)

dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan di atas landasan dasar tersebut sesuai dengan tiap lingkungan dan masa.30

M. A. Mannan mendefinisikan ilmu ekonomi Islam sebagai ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.31 Definisi lain juga disampaikan oleh M. Umer Chapra, menurutnya ilmu ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang membantu mewujudkan kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang seirama dengan maqasid, tanpa mengekang kebebasan individu, menciptakan ketidakseimbangan makro ekonomi dan ekologi yang berkepanjangan atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jaringan masyarakat.32

Firman Allah yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan akan ekonomi atau muamalah ini diantaranya adalah :

 I !

0

"

&,

J( 0 9

L"

0

M0N

"

0

63

OP:

0

?

*Q

RC'

F F#O8

S,

& M (

0

?

TOUV$

"

*<

30

Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam suatu Pengantar 1, (Jakarta: Kalam Mulia UI-Press,1988), cct. 1, h. 3.

31

M. A. Mannan, Ekonomi Islam : Teori dan Praktek (Dasar – dasar Ekonomi Islam), Terj Potan Harahap, (Jakarta: Intermasa, 1992), h. 19.

32

M. Umer Chapra, The Future of Economics:An Islamic Persfective, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 108.


(54)

PTWUV$

L"

0

J &'( )

?

*Q

S F'

#

WUAX (

0

Y D

Z[ M:\

0

?

=] )

^"

0

*Q

_ , 9`

DE, OU X

(

0

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (al-Qashash ayat 77).

2. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam

Ekonomi dalam pandangan Islam bukanlah tujuan akhir dari kehidupan ini, tetapi sebagai pelengkap kehidupan, sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan pelayanan bagi akidah dan misi yang diembannya.33 Ekonomi merupakan bagian dari kehidupan dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Namun ia bukanlah pondasi bangunannya dan bukan tujuan risalah Islam. Menurut Adiwarman A. Karim bangunan ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yaitu Tauhid atau keimanan, ’Adl atau keadilan, Nubuwwah atau kenabian, Khilafah atau pemerintahan dan Ma’ad atau hasil.34 Kelima nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk menyusun proposisi-proposisi dan teori-teori ekonomi Islam.

33

Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h. 33.

34

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami,( Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), ed. ke 2, h. 52.


(55)

Namun, teori yang kuat dan baik tanpa ada diterapkan menjadi sistem, maka yang terjadi hanya menjadi sebuah kajian ilmiah saja tanpa memberi dampak pada kehidupan ekonomi. Oleh karena itu dari kelima nilai tersebut dibangunlah tiga prinsip derivatif yang menjadi ciri-ciri dan cikal bakal ekonomi Islam, ketiga prinsip itu adalah multytipe ownership, freedom to act dan social justice.

a. Kepemilikan Multijenis (Multytipe Ownership)

Nilai tauhid dan nilai adil dalam nilai-nilai universal melahirkan konsep multytipe ownership. Dalam sistem ekonomi kapitalis, prinsip umum kepemilikan yang berlaku adalah kepemilikan swasta. Dalam sistem sosialis kepemilikan Negara. Sedangkan dalam Islam, berlaku prinsip kepemilikan multijenis, yakni mengakui bermacam-macam bentuk kepemilikan, baik oleh swasta, negara atau campuran.35

Kekhasan konsep Islam mengenai hak milik pribadi terletak pada kenyataan bahwa dalam Islam melegtimitasi hak milik tergantung pada moral yang dikaitkan padanya. Dalam hal ini, lagi-lagi Islam berbeda dari kapitalisme dan komunisme dalam menempatkan individu selaras dalam perilaku dinamika ekonomi. Hak milik pribadi merupakan dasar kapitalisme, peniadaannya merupakan sasaran pokok sosialis.

Pemilikan kekayaan yang tidak terbatas dalam kapitalisme tidak luput dari kecaman bahwa ia turut bertanggung jawab akan kesenjangan pembagian kekayaan dan pendapatan secara mencolok. Hak milik yang tidak ada

35Ibid.


(56)

batasnya ini telah membuat si kaya makin kaya si miskin makin miskin. Di sini terjadi kedaulatan konsumen, kelaliman sistem harga dan pengejaran keuntungan.36

Pemilikan terletak pada pemilikan kemanfaatannya dan bukan menguasai secara mutlak terhadap sumber-sumber ekonomi. Adanya pembatasan kepemilikan pada sepanjang umurnya selama hidup di dunia, dan bila orang tersebut wafat, harus didistribusikan kepada ahli warisnya menurut ketentuan Islam. Pembatasan kepemilikan untuk perseorangan atau individu, tidak diperbolehkan terhadap sumber-sumber yang menyangkut umum atau menjadi hajat hidup orang banyak.37

N/

a

 9b'(

cdV Ne(

0

') (

0

fDg F

"0

#

?

N/

a

 9b'(

*+ &^(

0

M

=h(

0

Z

f

9b('0 9

T,i

fj+k<

65

I (

a

4

] )

?0 M 

'

Wl

,

m"

0

*Q

"

n5o8

p

b

q )

PT WUrlc

0

t5

'k'(

uM

NX*<

-Artinya: Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan Telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

(Ibrahim ayat 33-34).

36

Ikhwan Abidin Basri, “Ekonomi Islam Suatu Disiplin Dalam Ilmu Sosial”, Jurnal Ekonomi Islam Muamalatunna, (Mei, 2001), h. 7.

37

Ahmad M. Saepudin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Media Dakwah dan LIPPM, 1984), h. 43.


(57)

b. Kebebasan Berusaha (Freedom To Act)

Prinsip kebebasan berusaha diilhami dari nilai Nubuwwah karena dengan penerapan nilai ini akan melahirkan pribadi–pribadi yang professional dan prestatif dalam segala bidang, termasuk bidang ekonomi dan bisnis. Sifat-sifat nabi yang dijadikan model terangkum kedalam empat sifat utama, yakni Siddiq, Amanah, Fatonah dan Tabligh. Sebisa mungkin setiap muslim hendaknya harus dapat menyerap sifat-sifat ini agar menjadi bagian perilakunya sehari-hari dalam segala aspek kehidupan.38 Firman Allah dalam Al-Quran yang melandasi kebebasan berusaha adalah dalam surat An-Nisa ayat 29 :

v;

w

;

xE,2^"

0

?05C

0 9

*Q

?0y5

k< '

9b'(- 5

lkz3C_ !

f+,{

z (

!

|Q )

]

59b'

}3

,

T 

~[0

'

9b ,i

4

*Q

?0y5

: )'

9bWUkX

4

=] )

^"

0

]2AB

9b !

• #,$ M

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. (An-Nisa ayat 29).

Keempat nilai Nubuwah, bila digabungkan dengan nilai keadilan dan nilai khilafah (good governance) akan melahirkan prinsip freedom to act bagi setiap muslim, khususnya bagi pelaku bisnis dan ekonomi. Freedom to act

38


(58)

bagi setiap individu akan menciptakan mekanisme pasar dalam perekonomian. Karena itu mekanisme pasar adalah suatu keharusan dalam Islam, dengan syarat tidak ada proses distorsi (proses pendzaliman). Potensi distorsi dikurangi dengan pengahayatan nilai keadilan.

Penegakan nilai keadilan dalam ekonomi dilakukan dengan melarang semua mafsadah (segala yang merusak) riba, gharar, tadlis dan maysir. Implikasi ekonomi dari nilai adil ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.39 Negara bertugas menyingkirkan atau paling tidak mengurangi market distorsion ini. Dengan demikian Negara bertindak sebagai wasit yang mengawasi interaksi (muamalah) pelaku-pelaku ekonomi dan bisnis dalam wilayah kekuasaannya untuk menjamin tidak dilarangnya syariah, supaya tidak ada pihak–pihak yang dzalim atau terdzalimi, sehingga tercipta iklim ekonomi dan bisnis yang sehat.

c. Keadilan Sosial (Social Justice)

Gabungan nilai khilafah dan ma’ad melahirkan prinsip keadilan sosial. Dalam Islam, pemerintah bertanggungjawab menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya dan menciptakan keseimbangan sosial antara yang kaya dan yang miskin. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :

4Y6~ )

#5

n2'\

R'

W•

4

'2

ƒ1 5')

;

?0

zV

0

^"

0

!9b'(

VT,i

„$ '( )

…6.

A†

?

5

n

39


(59)

9B

e

PT,i

Z[ M:\

0

€9B

Ia

0

.,

6  ,X  :a

'

7€

?0y5!5

,$ &'( )

4

=] )

Y 6ˆ M

‰ ;

'2

‰ &O

Artinya : Dan kepada Samud (kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain Dia, Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya. (Huud ayat 61).

Semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan sistem perekonomian yang adil, namun tidak semuanya sistem tersebut mampu dan secara konsisten menciptakan sistem yang adil. Sistem yang baik adalah sistem yang dengan tegas dan secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip keadilan. Dalam sistem sosialis, keadilan akan terwujud apabila masyarakatnya dapat menikmati barang dan jasa dengan sama rasa dan sama rata. Sedangkan dalam sistem kapitalis, adil apabila setiap individu mendapatkan apa yang menjadi haknya. Dalam kenyataanya kita sering menemui bahwa dalam sistem sosialispun, negara menjadi faktor yang dominan dan dengan dominasinya tersebut para birokrat dan penguasa menjadi kaum kapitalis di tengah kaum sosialis yang miskin.

Tidak berbeda dengan sistem kapitalis, sistem yang mendasarkan pada mekanisme pasar ini bercita-cita keadilan dapat ditegakan, namun kenyataannya mengatakan tidak. Sistem kapitalis justru mendorong terbentuknya industri korporasi, melegalkan monopoli dan sangat mendewakan modal dengan penghargaan yang berlebihan. Dalam Islam keadilan diartikan sebagai suka sama suka (antaraddiminkum) dan satu pihak


(60)

tidak mendzalimi pihak lain (la tadzlimunna wa latudzlamun).40 Islam menganut sistem mekanisme pasar, namun tidak semuanya diserahkan pada mekanisme harga. Karena segala distorsi yang muncul dalam perekonomian tidak sepenuhnya dapat diselesaikan, maka Islam membolehkan adanya beberapa intervensi, baik intervensi harga maupun pasar. Selain itu, Islam juga melengkapi perangkat berupa instrumen kebijakan yang difungsikan untuk mengatasi segala distorsi yang muncul.

40


(61)

BAB III

GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 DAN KOTA TASIKMALAYA

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya

1. Profil SMP Negeri I Tasikmalaya

SMP Negeri 1 Tasikmalaya yang terletak di pusat Kota Tasik merupakan sekolah yang menerapakan sistem akselerasi di Kota Tasikmalaya, dimana pendidikan SLTP bisa ditempuh dengan waktu selama dua tahun. Hal ini tentu menunjukan kualitas dari sekolah ini sebagai kampus pendidikan “excelent centre” penulis akan memaparkan sekilas tentang profil SMP Negeri 1 Tasikmalaya.

a. Nama dan Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Tasikmalaya

Alamat : Jl. Oto Iskandardinata No 21 ? (0265) 331790 Desa : Empangsari

Kecamatan : Tawang Kota : Tasikmalaya Propinsi : Jawa Barat NSS Lama : 201021303006

NSS Baru : 201327778001 Tahun Didirikan : 01 Maret 1948


(1)

Total 120 100.0 100.0

3.

Tabel frekuensi yang menggambarkan persepsi responden untuk

kecenderungan bertindak

Setelah mengetahui ekonomi Syariah, akan menjadi nasabah LKS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 4 3.3 3.3 4.2

Netral 44 36.7 36.7 40.8

Setuju 49 40.8 40.8 81.7

Sangat Setuju 22 18.3 18.3 100.0

Total 120 100.0 100.0

Mengunjungi untuk mengetahui praktiknya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Tidak Setuju 2 1.7 1.7 3.3

Netral 29 24.2 24.2 27.5

Setuju 59 49.2 49.2 76.7

Sangat Setuju 28 23.3 23.3 100.0

Total 120 100.0 100.0

Mengumpulkan artikel dari surat kabar dan media lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8

Tidak Setuju 7 5.8 5.8 6.7

Netral 53 44.2 44.2 50.8

Setuju 45 37.5 37.5 88.3

Sangat Setuju 14 11.7 11.7 100.0

Total 120 100.0 100.0

Setelah belajar ekonomi Islam menjadi tidak boros

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 2.5 2.5 2.5

Netral 13 10.8 10.8 13.3

Setuju 42 35.0 35.0 48.3

Sangat Setuju 62 51.7 51.7 100.0


(2)

Tabel Deskriptif Statistik berdasarkan hasil SPSS for Windows


(3)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pengertian

ekonomi Islam 120 2 5 4.52 .686

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sistem ekonomi Islam meniru sistem

kovensional 120 3 5 3.98 .739

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber utama

ekonomi Islam 120 2 5 4.51 .722

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tujuan utama

Ekonomi Islam 120 3 5 4.60 .600

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tauhid sebagai Prinsip

Dasar Ekonomi Islam 120 1 5 4.21 .787

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Harta sebagai titipan yang harus dioptimalkan

pemanfaatannya 120 3 5 4.51 .648

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Para pemikir ekonomi

Islam fase awal 120 1 5 3.17 1.110

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics


(4)

Uang dalam pandangan

Al-Ghazali 120 1 5 3.38 .758

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pengertian riba 120 2 5 4.02 .788

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Macam-macam riba 120 1 5 3.78 .893

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Konsekuensi akad dalam

Ekonomi Syariah 120 3 5 4.15 .694

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Lembaga keuangan syariah tidak hanya

perbankan 120 2 5 4.07 .719

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Praktik lembaga keuangan syariah sama dengan

lembaga konvensional 120 1 5 3.73 .970

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Bagi hasil sebagai ciri

khas ekonomi syariah 120 2 5 3.74 .761

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Baitul Mal lembaga keuangan pertama

zaman Rasulullah 120 3 5 3.93 .801

Valid N (listwise) 120


(5)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber keuangan

negara masa Rasul 120 2 5 3.95 .765

Valid N (listwise) 120

2.

Menggambarkan keyakinan sikap responden

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Keyakinan terhadap Sistem Ekonomi Islam

yang ideal bagi Manusia 120 3 5 4.48 .579

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sistem ekonomi Islam didesain untuk kebahagiaan hidup Manusia

120 3 5 4.24 .635

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ekonomi Islam menjadi kebijakan Negara bisa mengangkat dari keterpurukan

120 2 5 3.85 .941

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LKS akan menyalurkan dananya ke bisnis yang

halal 120 2 5 4.19 .665

Valid N (listwise) 120

3.

Menggambarkan kecenderungan untuk bertindak

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Setelah mengetahui ekonomi Syariah, akan

menjadi nasabah LKS 120 1 5 3.72 .830


(6)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Mengunjungi untuk

mengetahui praktiknya 120 1 5 3.91 .830

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Membuat artikel/tulisan

tentang Ekonomi syariah 120 1 5 3.40 .771

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

mengumpulkan artikel dari surat kabar dan

media lain 120 1 5 3.53 .809

Valid N (listwise) 120

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Setelah belajar ekonomi Islam

menjadi tidak boros 120 2 5 4.36 .776


Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ekonomi syariah di SMPN 2 kota Tasikmalaya

0 3 71

Sistem Informasi Guru dan Siswa SMPN 1 Dayeuhkolot

0 5 1

Pengaruh Motivasi Mengajar Terhadap Persepsi Guru Mengenai Implementasi Muatan Lokal Ekonomi Syariah Di SMPMTs Tasikmalaya

0 10 98

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 3 19

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kinerja Guru SMPN Kota Surakarta (Kontribusi Kompetensi Profesional Guru, Motivasi, dan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisip

0 1 21

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polanharjo

0 1 16

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polanharjo

0 1 11

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII DI SMP NEGERI I CEPOGO BOY

0 0 17

PERSEPSI SISWA TENTANG PUSTAKAWAN DI PER

0 0 11

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN SMPN 1 WATAN SOPPENG

0 1 81