demikian, kata berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti
beli”.
3 3
Dan pada prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam produk penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, meliputi :
Prinsip pertama adalah Murabahah, prinsip ini umumnya ditetapkan dalam pengadaan barang investasi.
Prinsip kedua adalah salam, salam adalah pembelian barang yang barangnya dikirim belakangan sedangkan pembayarannya telah
diberikan dimuka. Prinsip ketiga adalah Istishna, adalah prinsip yang hampir sama
dengan salam, namun dalam istishna pembayaran dapat dimuka, dicicil atau dibelakang.
d
Sewa Beli
Ada
lah akad sewa menyewa antara bmt dengan nasabah dimana nasabah diberi kesempatan untuk membeli obyek sewa pada akhir
akad atau dalam dunia usaha dikenal dengan ’
’. e Kerjasama
Prinsip kerjasama yang pertama adalah Musyarakah, adalah usaha patungan antara dua pihak atau lebih pemilik modal untuk
membiayai suatu jenis usaha yang halal dan produktif. Prinsip
kerjasama yang kedua adalah Mudharabah, yaitu kerjasama antara bank dengan mudharib nasabah yang mempunyai keahlian
atau keterampilan untuk mengel
ola usaha.
Islam mendorong praktek bagi hasil serta mengharamkan iba. Keduanya sama
-
sama memberi keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan itu dapat
dijelaskan dalam tabel berikut :
3 4
33
Nasrun Haroen,
Jakarta : Gaya Media Pratama, 2000, h. 111
34
Muhammad Syafi’i Antonio,
h. 61
al -bai’
Leasing
Fiqh Muamalah, Bank Syariah, dari Teori ke Praktik…….
5. Mengidentifikasi Perbedaan Bunga dan bagi Hasil
Tabel 2 Perbedaan Bunga dan bagi Hasil
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus
selalu untung
Besarnya presentase berdasarkan pada jumlah uang modal yang
dipinjamkan.
Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa
pertimbangan apakah proyek yang
dij
alankan oleh nasabah untung
atau rugi
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah
keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang ”booming”
Eksistensi bunga diragukan kalau tidak dikecam oleh semua agama,
termasuk Islam
Secara umum, kegiatan utama lembaga keuangan bukan bank adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannyakembali kepada
masyarakat. Bedanya dengan bank, lembaga keuangan bukan bank tidak menghimpun dana secara langsung dari masyarakat berupa simpanan
seperti tabungan, giro dan deposito.
Diantara jenis lembaga keuangan bukan bank adalah
: a.
Asuransi Syariah
Pengertian asuransi menurut Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia yaitu
”
usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam uk aset dan
Bunga
6. Mendeskripsikan Produk Lembaga Keuangan Bukan Bank
Bagi Hasil
Penetuan besarnya rasio nisbah bagi hasil dibuat pada w aktu akad
dengan berpedoman
pada kemungkinan untung rugi
Besarnya rasio
bagi hasil
berdasarkan pada
jumlah keunt ungan yang diperoleh
Bagi hasil
bergantung pada
keunt ungan proyek
yang dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan jumlah peningkatan
jumlah pendapatan.
Tidak ada
yang meragukan
keabsahan bagi hasil
atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah”.
3 5
Secara umum, terutama ditinjau dari segi pertanggungan obyek yang dipertanggungkan, asuransi dikelompokan menjadi asuransi
jiwa biasa dikenal dengan sebutan ta’min al
-
asykhash orang, dan asuransi kerugiangeneral diistilahkan dengan sebutan min al-
adharar. b.
Pegadaian Syariah Dalam ekonomi Islam gadai lebih dikenal dengan istilah
Secara harfiah, rahn berarti dan
yaitu tetap dan lestari.
Sedangkan Rahn menurut syara’ adalah menahan sesuatu dengan cara yang dibenarkan yang memungkinkan untuk ditarik kembali,
yan
g menurut etimologi berarti tetap, kekal dan jaminan.
”
Fungsi rahn adalah pemberi utang, kreditor tapi, hanya berfungsi sebagai jam inan utang dari orang yang berhutang
”.
3 6
c. Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Yaitu koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola hasil syariah.
Selain istilah koperasi jasa keuangan syariah, dimasyarakat umum nama yang lebih populer adalah BMT. Yaitu suatu badan yang
bertugas mengumpulkan, mengelola, serta menyalurkan zakat, infaq, dan shadaqoh. Sedangkan Baitut Tamwil adalah suatu lembaga yang
bertugas menghimpun, serta mengelola serta menyalurkan dana untuk suatu tujuan keuntungan dengan bagi hasil, jual beli, maupun sewa.
35
Tim MGMP Ekonomi Syariah, Pinbuk, Pemkot Tasikmalaya,
h. 31
36
Sutan Remi Syahdeini,
Ja
karta: PT Temprint, 1999 h. 76
Rah. tsubut
dawam
Ekonomi Syariah…. Perbankan Islam,
E
. K erangka Berfikir
Pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, yang dilakukan untuk membimbing,
mengarahkan, latihan,
kepada peserta
didik untuk
mengembangkan kepribadian,
bakat, kemampuan
yang kemudian
diaplikasikan dalam interaksi sosial dimana di dalamnya terjadi suatu kegiatan sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya.
Proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tertentu yakni situasi belajar mengajar. Dalm situasi ini, terdapat faktor
-
faktor yang saling berhubungan yaitu ; tujuan pembelajaran, siswa yang belajar, guru yang
mengajar, bahan yang diajarkan, metode pembelajaran, alat bantu mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pengajaran.
Dalam proses pengajaran tersebut, semua faktor bergerak secara dinamis dalam suatu rangkaian yang terarah dalam rangka membawa para
siswapeserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola yang didalamnya tersusun suatu prosedur yang direncanakan dan
terarah serta bertujuan. Dalam istilah lain, kegiatan pembelajaran terdiri dari:
t
ahap perencanaan, pelaksanaanimplementasi, dan evaluasi. Pembelajaran adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan pa
kemampuan tertentu, atau usaha untuk menciptakan situasi belajara mengajar, sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan kemampuan.
“Pelaksanaan muatan lokal dimaksudkan untuk pengembangan sumber daya manusia yang terdapat di daerah setempat dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembangunan daerah sekaligus untuk mencegah terjadinya depopulasi daerah itu dari tenaga produktif”.
3 7
Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya tak lepas dari ajaran agama yang dipelajari, namun
untuk mengaplikasikannya perlu adanya pendidikan khusus yang konsen dalam masalah tersebut. Wacana ekonomi syariah yang sedang berkembang
saat ini, yang merupakan alternatif dari kegagalan ekonomi konvensional, dan
37
Abdullah Idi, Jakarta: Gaya Media
Pratama, 1999 h. 180 Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten, maka i dunia pendidikanlah masalah ini akan dipelajari.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah menegenai kewenangan pengaturan dibidang pendidikan telah
diserahkan kepada Pemerintah KabupatenKota, di luar yang masih menjadi kewenangan itu dan pemahaman kita bersama tentang pelaksanaan undang
-
undang tersebut maka kurikulum yang merupakan salah satu substansi pendidikan, perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa, keadaan
sekolah, dan kondisi daerah itu sendiri, yang kemudian dikenal sebagai kurikulum bermuatan lokal.
Seiring dengan adanya otonomi daerah, maka otonomi daerah sendiri membawa konsekuensi logis pada otonomi pendidikan di daerah, khususnya
dalam hal reorientasi visi dan misi pendidikan dalam hal pengelolaan secara penuh segala sesuatunya dirancang secara bertahap seir dengan kesiapan
dan ketersediaan pemenuhan persyaratan yang dibutuhkan. Pemerintah Kota Tasikmalaya, termasuk Dinas Pendidikan, Musyawarah
Guru Mata Pelajaran MGMP IPS Ekonomi SLTP bekerjasama dengan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK dan institusi lainnya, mulai tahun
ajaran 20032004, telah memberikan pelajaran ekonomi syariah di Tingkat SLTP diseluruh Kota Tasikmalaya. Hal ini dilakukan untuk menjawab
kebutuhan daerah dengan potensi yang ada, sekaligus sebagai upaya kongkrit didalam mengantisipasi tingginya akan kebutuhan SDM ekonomi syariah yang
berkualitas. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menjadi sesuatu yang bermakna serta signifikan dalam membangun ekonomi syariah di Negara
Republik Indonesia dan menghasilkan
pendidikan yang optimal. Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan
pembelajaran, sehingga tidak lepas dari pere
ncanaan pengajaranpembelajaran
yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi
dari sebuah kurikulum. output
Saat ini, berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah sam
pai
tingkat universitas pendidikan ekonomi Islam mulai diterapkan. Sehingga para peserta didik diharapakan mampu mempunyai pengetahuan yang tinggi
tentang ekonomi Islam, dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. “Agar para siswa juga dapat hidup dimasyarakat dengan
baik, dapat memecahkan masalah
-
masalah pribadi maupun masalah
-masalah
sosial, maka mereka perlu dibekali dengan
, bahkan bagaimana bertindak ”.
3 8
38
Sapriya. Bandung:PT. Remaja Rosda
Karya 2009 Cet 1. h, 3
knowledge, skills, attitudes and values
action
Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran
BAB III M ETODOLO GI P ENELITIAN
A
. Waktu dan Tempat Penelitian
B.
M etode Penelitian
Penelitian ini dimulai dari tanggal 28 Januari 2009 sampai 20 Mei 2009. Adapun sekolah yang di jadikan sebagai objek penelitian oleh penulis adalah SMP
N
egeri 2 Kota Tasikmalaya, karena menurut informasi sekolah ini sudah menerapkan mata pelajaran muatan lokal ekonomi syariah lebih awal yaitu sejak
tahun 20032004, dan sekaligus sekolah ini dapat dikatakan sebagai pelopor
penerapan
mata pelajaran muatan lokal ekonomi syariah di Tasikmalaya
.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah “ metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek
sesuai dengan apa adanya”.
3 9
Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian di
mana peng
umpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang.
Penelitian deskriptif ini bersifat eksploratif yang bertujuan menggambarkan
keadaan
status fenomena. Juga merupakan penelitian kualitatif yaitu untuk
39
Sukardi, Jakarta:Bumi
Aksara h. 157 Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.