Pengertian Guru Agama PROFIL GURU AGAMA

8

BAB II PROFIL GURU AGAMA

A. Pengertian Guru Agama

Sebelum penulis mengemukakan lebih lanjut tentang guru agama, penulis akan menjelaskan satu-persatu dari kata “guru agama”. Kata “guru agama” terdiri dari dua kata, yaitu “guru” dan “agama”. Terlebih dahulu penulis akan mengurai kan kata “guru” kemudian tentang “agama” setelah itu akan dijelaskan tentang “guru agama”. 1. Pengertian Guru Kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang mengajar. Dalam bahasa Inggris, dijumpai kata “teacher” yang berarti pengajar. Selain itu terdapat kata “tutor” yang berarti guru pribadi yang mengajar di rumah, mengajar ekstra, pemberi kuliah, memberi les tambahan pelajaran, educator, pendidik, ahli didik, penceramah. Dalam bahasa arab istilah yang mengacu kepada pengertian guru lebih banyak seperti al- „alim jamaknya ulama’ atau al-mu’allim, yang berarti orang yang mengetahui dan banyak digunakan para ulama atau ahli pendidikan yang menunjuk pada arti guru. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “guru adalah orang yang pekerjaannya mata pencaharianya, profesinya mengajar. ” 1 Dalam bahasa yunani pendidik adalah pedagoog, “pedagoog pendidik atau ahli didik ialah seseorang 1 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. Ke-1, h. 288 yang tugasnya membimbing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri. ” 2 Guru adalah pekerjaannya mengajar, baik mengajar bidang studi umum maupun mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada orang lain. Guru menurut paradigma baru bukan hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi sebagai motivator dan fasilitator proses belajar. 3 “Guru adalah orang yang memiliki ilmu lebih dari pada anak didiknya; oleh karena itu guru juga bisa disebut ulama, asalkan rajin beribadah dan berakhlak mulia ”. 4 “Guru adalah tenaga yang professional dari pada sekadar tenaga sambilan. ” 5 Dalam Al- Qur’an kata ”ulama” tertera dalam surat Al-Fathir ayat 28: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. ” 6 Ulama yang dimaksud dalam pengertian ini adalah para sarjana dan cendikiawan muslim dan nonmuslim. Kata-kata ulama dapat mencakup setiap ahli ilmu, bukan hanya yang memahami dan menguasai ilmu-ilmu agama. Namun yang populer di dalam masyarakat Indonesia, ulama berarti orang yang ahli dibidang ilmu Islam. 7 Dari pengertian di atas, walaupun berbeda susunan redaksinya namun mempunyai kesamaan maksud, yaitu bahwa guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada anak didiknya di depan kelas. Tetapi merupakan tenaga professional yang di samping memperhatikan aspek kognitif juga aspek psikomotorik dan afektif pada anak didik agar tumbuh dan terbina secara utuh 2 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. Ke-18, h. 3 3 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21..., h. 86 4 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan…, h. 150 5 Djohar, Pendidikan Strategik: Alternatif Untuk Pendidikan Masa Depan , Yogyakarta: Lesfi, 2003, Cet. Ke-1, h. 112 6 Departemen Agama RI, Bandung: J-Art, 2005, hal. 438 7 Zakiah Daradjat, dalam Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. Ke-4, h. 120 sebagai manusia yang susila sehingga maksud mendidik untuk mengantarkan anak didik menuju tujuan yang diharapkan oleh agama, bangsa dan Negara. 2. Pengertian Agama Menurut Hasan Langgulung agama berarti: taat, undang-undang yang diturunkan oleh Tuhan untuk manusia, hukum dari Tuhan untuk manusia dan kepentingan manusia, aturan-aturan dari Tuhan untuk kepentingan manusia, penguasaan yaitu penguasaan Tuhan atas manusia, penghambaan manusia kepada Tuhan, supaya manusia mencapai ketinggian dan kemuliaan serta kebahagiaan. 8 Secara sederhana agama adalah aturan atau tata cara hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. 9 Agama adalah kata sangsekerta, sebagaimana kata Dharma bahasa sangsekerta, din dari bahasa arab, dan religi dari bahasa latin. 10 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah kepercayaan kepada Tuhan Dewa atau sebagainya dengan ajaran kebaikan dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. 11 Thouless mendefinisikan agama sebagai hubungan praktis yang dirasakan dengan apa yang dipercayai sebagai makhluk atau wujud yang lebih tinggi dari pada manusia. 12 Definisi di atas merupakan definisi agama secara sederhana karena definisi agama secara sempurna dan lengkap tidak dapat dibuat, sebab agama sebagai bentuk keyakinan yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia memang sulit untuk di ukur secara tepat dan rinci. Hal ini mungkin yang menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama. Para ahli dalam memberikan definisi agama biasanya terpengaruh oleh faktor subyektifitas pribadinya, sehingga ada orang yang mendefinisikan agama 8 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam: Suatu Analisa Sosio- Psikologi, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1985, Cet. Ke-3, h.129 9 Tim Penyusun, Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta: Delta Pamungkas, 2004, Jilid 4, Cet. Ke-4, h. 156 10 Tim Penyusun IKAPI, Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992, h. 63 11 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia … h. 9 12 Robert H. Thouless, PengantarPsikologi Agama, Terj. Machnun Husein, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, Cet. Ke-2, h. 19 dari segi keyakinan sosial, dari pengalaman individual dan sebagainya. Ungkapan ini melukiskan betapa banyaknya variasi pemahaman para ahli tentang agama. 13 Menurut Sayuthi Ali, “Agama adalah wahyu yang diturunkan Tuhan untuk manusia. ” 14 Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat, serta alam sekitarnya. Perlu dijelaskan kembali bahwa agama yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan agama Islam. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh Rosulullah s.a.w. untuk umat manusia dan mengatur seluruh aspek kehidupan manusia yang bertujuan mencapai kehidupan yang diridhai Allah dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat . Jadi, agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan aqidah dan ketentuan-ketentuan ibadah dan muamalah syariah, yang menentukan proses berpikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kepribadian. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa agama adalah tata tertib meliputi upacara, pemujaan dan kepercayaan sebagai pedoman hidup, pedoman bagaimana ia harus berpikir, bertingkah laku dan bertindak, sehingga tercipta hubungan serasi antar manusia dan hubungan dengan Tuhan. Namun demikian, dalam pembahasan masalah di atas agama yang dimaksud adalah agama Islam, maka dapat dirumuskan agama Islam adalah „addin yang di bawa Nabi Muhammad saw. ialah wahyu yang diturunkan Allah Swt. di dalam Al- Qur’an dan sunnah yang berupa perintah dan larangan serta petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. 13 Zakiah Djarajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1996, h. 1-3 14 M. Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, Cet. Ke-1, h. 1 3. Pengertian Guru Agama Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa guru agama secara umum adalah seseorang yang mengajarkan materi atau pelajaran agama, dalam hal ini adalah agama Islam. Dalam pengertian secara khusus guru agama adalah guru yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk mengajar agama baik di sekolah umum, madrasah negeri maupun swasta.

B. Kedudukan dan Peran Guru Agama