Unsur – unsur kredit Kredit

32 e. Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. f. Untuk Meningkatkan Kegairahan Berusaha Bagi peneriaam kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang modalnya pas-pasan. g. Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. h. Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional Dalam pinjaman internasional akan dapat meningkat, saling membutuhkan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Pemberi kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya.

e. Jenis – jenis kredit

Pemberian kredit pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan kemampuan perorangan atau badan yang membutuhkan. Bank Indonesia sebagai pemberi kredit, dapat memberikan bantuannya secara langsung kepada pihak ketiga bukan bank, seperti Pertamina, yang disebut dengan kredit langsung. Sedangkan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia ke 33 bank-bank umum, ditujukan untuk membantu bank umum dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya maupun kebutuhan yang akan disalurkan ke nasabahnya. Kredit jenis ini disebut dengan Kredit Likuiditas. Judisseno 2005: 170 Adapun jenis-jenis kredit menurut Judisseno 2005: 170 adalah sebagai berikut: a. Kredit dari segi tujuannya, meliputi: 1 Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud untuk memperlancar kegiatan yang sifatnya konsumtif, seperti Kredit Pemilikian Rumah KPR, Kredit Pembelian MobilMotor, Credit Card, dan kredit konsumtif lainnya. 2 Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud untuk memperlancar proses produksi; 3 Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan untuk membantu pihak-pihak yang akan membeli barang untuk dijual kembali, seperti bank garansi, anjak piutang, self liquidity credit, pinjaman berjangka term loan, pembiayaan bersama, dan jenis-jenis pinjaman lainnya yang dikeluarkan oleh bank untuk membantu pembiayaan modal kerjanya seperti LC dan sebagainya b. Kredit dari segi penggunaanya, meliputi: 1 Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh bank kepada perusahaan yang membutuhkan modal 34 kerja untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Kredit ini sering disebut sebagai kredit modal kerja; 2 Kredit investasi, kredit ini adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada pihak perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi atai penanaman modal. c. Kredit dilihat dari segi jangka waktunya, meliputi: 1 Jangka pendek, biasanya berkisar antara 1 satu tahun. 2 Menengah, biasanya berkisar antara 1-3 tahun. 3 Jangka panjang, biasanya berkisar lebih dari 3 tahun. Sedangkan jenis-jenis kredit menurut Susilo 2000: 72 adalah sebagai berikut: a. Atas Dasar Tujuan Penggunaan Atas dasar tujuan penggunaan dana oleh debitur, kredit dapat dibedakan menjadi: 1 Kredit Modal Kerja KMK KMK Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah. 2 Kredit Investasi KI Kredit Investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah.