2. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca Anak
a. Minat
Kompas dalam artikel Peduli Minat Baca mengatakan minat adalah suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari
ataupun mencoba aktivitas-aktifitas didalam bidang tertentu.”
10
Henny Handayani dalam artikel Dekatkan Buku Sejak Usia Dini mengatakan minat membaca adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah guna
melakukan kegiatan sebagai tingkat kesenangan yang kuat dalam melakukan kegiatan membaca karena menyenangkan dan memberikan nilai.
11
Elizabeth B. Hurlock dalam buku Perkembangan Anak mengatakan minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa
yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut
akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen tetapi minat bersifat
sementara atau dapat berubah-ubah.
12
10
”Peduli Minat Baca,” Kompas, 26 Agustus 2004
11
Henny Handayani, Dekatkan Buku Sejak Usia Dini, artikel diakses pada 26 Februari 2011 dari www.pikiranrakyat.com
12
Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak Jakarta: Erlangga, 1989, hal. 115
Kesimpulan dari beberapa definisi diatas adalah minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan
dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Aspek – Aspek Minat
Anak tidak dilahirkan lengkap dengan minat. Minat merupakan hasil dari pengalaman belajar. Untuk mengerti bagaimana minat berkembang, perlu
diketahui berbagai aspek minat. Selanjutnya Elizabeth B. Hurlock mengatakan semua minat mempunyai
dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan
minatnya. Karena minat anak-anak cenderung egosentris, aspek kognitif minat ini berkisar disekitar pertanyaan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang
dapat diperoleh dari minat tersebut. Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan
yang ditimbulkan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif dan afektif minat didasarkan
atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, serta dari berbagai media massa. Dari sumber tersebut anak belajar
apa saja yang akan memuaskan kebutuhan mereka dan yang tidak. Misalnya, anak-anak melihat bahwa rasa ingin tahu mereka tentang apa yang terjadi di
dalam tubuh mereka dapat dipuaskan dengan pertanyaan dan dengan membaca. Selama kegiatan ini memberikan mereka kepuasan, minat mereka akan menetap.
13
b. Kebiasaan