sebenarnya dengan bahasa ilmiah. Koleksi yang tersedia kebanyakan dalam bahasa Indonesia tetapi ada sejumlah buku yang berbahasa Inggris.
Wawancara dilakukan dengan Denny Prabowo informan DP sebagai pengurus dan Henny informan H sebagai petugas Rumah Cahaya pada tanggal
21 – 22 November 2009, sedangkan wawancara yang dilakukan kepada pengguna Rumah Cahaya dilakukan pada tanggal 8, 15, 22 dan 29 November 2009. Adapun
yang ditanyakan kepada pengurus dan petugas Rumah Cahaya untuk mendapatkan informasi mendalam sebagai dasar dan latar belakang penelitian penulis.
Sedangkan kepada pengguna, untuk mendapatkan sekilas gambaran terhadap efek yang dihasilkan oleh Rumah Cahaya terhadap pengembangan minat baca anak.
A. Koleksi Rumah Cahaya
Koleksi yang dipilih dalam suatu perpustakaan bertujuan menyediakan informasi tertentu bagi anggota tertentu. Setiap perpustakaan harus menyesuaikan
koleksi dengan karakteristik masyarakat yang berada disekitar perpustakaan tersebut.
Tujuan klasifikasi berusaha menemukan kembali dokumen yang dimiliki perpustakaan dengan tidak memandang besar kecilnya koleksi
perpustakaan. Tidak semua perpustakaan memakai sistem klasifikasi yang sama, karena sistem klasifikasi tergantung dari jenis koleksi yang terdapat pada
perpustakaan. Penggolongan buku menurut subjek yang dilakukan di Rumah Cahaya
adalah menurut fiksi, non fiksi, majalah, koleksi umum, koleksi referens bacaan
anak dan koleksi audio visual. Saat ini, Rumah Cahaya belum dapat menggunakan sistem klasifikasi yang biasa digunakan di perpustakaan pada
umumnya karena keterbatasan sumber daya manusia. Menurut informan H, sistem klasifikasi yang dipakai Rumah Cahaya
ialah menurut subjek buku dan terdapat pemisahan antara koleksi anak, remaja dan dewasa. Koleksi dewasa diletakkan pada rak teratas dan koleksi remaja
diletakkan pada rak tengah. Alasan pemisahan tersebut adalah agar anak tidak membaca koleksi buku remaja dan dewasa.
“Klasifikasi yang diterapkan pada pusat informasi dan perpustakaan diberi definisi sebagai penyusunan sistematik terhadap
buku dan bahan pustaka lain atau katalog atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara paling berguna bagi mereka yang membaca atau
mencari informasi.”
1
Jenis koleksi bahan pustaka terbesar pada Rumah Cahaya adalah bacaan anak karena memang mayoritas pengguna Rumah Cahaya adalah anak-
anak. Berikut ini adalah daftar koleksi yang ada pada Rumah Cahaya.
Tabel 4 Jumlah Koleksi di Rumah Cahaya
No Jenis Koleksi
Judul
1 Fiksi
537 2
Non Fiksi Buku Pelajaran Anak 452
3 Koleksi Umum
252 4
Koleksi Referens 155
5 Bacaan Anak
1026 6
Koleksi Audio Visual 10
Jumlah 2432
Sumber : Data Koleksi Rumah Cahaya Depok Tahun 2009
1
Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, hal. 395
Penggolongan bahan pustaka : a. Fiksi adalah buku novel yang dikhususkan bagi remaja dan dewasa. Novel
– novel ini biasanya bertema percintaan, terletak pada rak bagian atas yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak. Contoh : Novel Sematkan Rindumu
didadaku. b. Non fiksi disini adalah bahan pustaka yang terdapat dan digunakan anak
sewaktu belajar di sekolah. Contoh : Buku Paket Pelajaran Sekolah c. Koleksi umum kebanyakan terdapat pada rak bagian atas yang banyak
diminati oleh pengguna dewasa karena merupakan buku pengetahuan. Contoh : Akutansi Mikro
d. Koleksi referens disini berupa kamus dan peta. Koleksi referens ditempatkan pada rak bagian bawah dan bagian atas. Kamus yang terdapat
pada rak bagian bawah memang ditujukan untuk anak-anak karena kamus ini berwarna warni sehingga menarik minat anak-anak untuk mencari tahu
apa isi dari bahan pustaka tersebut. e. Bacaan Anak
Contoh : Komik, Kisah Para Sahabat Nabi, Cerita Legenda. Bacaan anak khususnya komik merupakan bahan pustaka yang
banyak dipilih oleh anak-anak. Anak-anak menyukai buku komik karena komik memiliki unsur visual yang lebih besar, unsur penggambaran
kongkrit melalui contoh yang menghibur bagi anak-anak dan sekaligus memuaskan kebutuhan ekspresi mereka.
Pada usia sekolah, buku yang paling sering dijamah selain buku pelajaran adalah buku komik. Sekarang ini banyak anak mengatakan
bahwa mereka menyentuh buku paket jika hanya terpaksa tau ketika sedang belajar di sekolah, berbeda halinya dengan komik, mereka
menyukai komik karena mereka suka dan tertarik. Fenomena digemarinya komik oleh masyarakat karena komik memiliki daya tarik dan kelebihan
bagi pembacanya, meskipun masih banyak yang menilai bahwa komik sebagai bahan bacaan yang kurang mendidik.
f. Koleksi audio visual berupa DVD kegiatan yang telah dilakukan oleh Rumah Cahaya selama ini.
Jumlah koleksi yang terdapat pada Rumah Cahaya adalah 4038 eksemplar dengan 2432 judul buku. Bacaan anak merupakan koleksi terbesar pada
Rumah Cahaya. Meskipun merupakan wadah bagi calon penulis tetapi buku-buku
tentang penulisan bukan merupakan koleksi utama dan terbesar. Terdapat pula buku yang merupakan hasil karya anggota komunitas FLP, yaitu berjumlah 82
Judul. Koleksi pada Rumah Cahaya. “Pemilihan bahan pustaka perlu dilakukan agar unsur-unsur yang
memberikan pengaruh negatif pada pengguna yang mayoritas adalah anak-anak dapat dicegah. Unsur SARA, pornografi dan kekerasan merupakan unsur yang
harus dihindari pada saat pemilihan bahan pustaka. Salah satu alasan mengapa diperlukan pemilihan bahan pustaka ialah karena pengadaan buku yang berasal
dari sumbangan terkadang memasukkan buku yang tidak sesuai dengan visi dan misi Rumah Cahaya,” demikian menurut pendapat informan H.
B. Kegiatan di Rumah Cahaya