Fungsi konsumsi dengan hipotesis siklus hidup life cycle hyphotesis

CL menunjukan besarnya pengeluaran konsumsi jangka panjang. Apabila pendapatan sebesar Oyo, maka besarnya pengeluaran konsumsi yang terjadi adalah Byo, apabila pendapatan mengalami penurunan dari OYo menjadi OY1, maka pengeluaran konsumsi tidak akan turun ke titik E. Pada kurva pengeluaran jangka panjang C namun ke titik A pada kurva pengeluaran konsumsi jangka pendek C1. Hal ini kurva pada saat terjadinya penurunan pendapatan pengeluaran konsumsi rumah tangga tidak turun drastis melainkan bergerak turun secara perlahan. Dari pengamatan yang dilakukan Duesenberry mengenai pendapatan relatif secara memungkinkan terjadi suatu kondisi yang demikian, apabila seseorang pendapatannya mengalami kenaikan maka dalam jangka pendek tidak akan langsung menaikan pengeluaran konsumsi secara proporsional dengan kenaikan pendapatan, akan tetapi kenaikan pengeluaran konsumsinya lambat karena seseorang lebih memilih untuk menambah jumlah tabungan dan sebaliknya bila pendapatan turun seseorang tidak mudah terjebak dengan kondisi konsumsi dengan biaya tinggi high consumption .

4. Fungsi konsumsi dengan hipotesis siklus hidup life cycle hyphotesis

Dikemukakan oleh A.Ando, R.Brumberg dan F.Modigliani yang mencoba menerangkan pola pengeluaran konsumsi masyarakat berdasarkan kepada kenyataan bahwa pola penerimaan dan pola pengeluaran konsumsi seseorang pada umumnya dipengaruhi oleh masa dalam siklus hidupnya. Dalam modelnya tiga tokoh ini menggunakan asumsi bahwa konsumsi bersikap rasional. Ini berarti bahwa konsumen berusaha untuk memaksimumkan kepuasan dari aliran Universitas Sumatera Utara pendapatan yang ia perkirakan berlaku untuknya dan juga mengasumsikan bahwa dalam memaksimumkan kepuasannya konsumen menghadapi batasan berupa samanya nilai sekarang dari pada saving yang terjadi pada umur B sampai umur P dengan hasil penjumlahan nilai sekarang daripada dissaving yang terjadi pada usia muda dan usia tua. Didalam teorinya dijelaskan bahwa pengeluaran konsumsi seseorang atau masyarakat sangat tergantung dari perjalanan usia umur. Teori ini membagi pengeluaran konmsumsi menjadi tiga bagian atau tahapan yaitu berdasarkan perjalanan umur seseorang. Tahap pertama dimulai dari usia 0 tahun sampai usia kerja usia tertentubelum mandiri. Dalam tahap ini dakatakan oleh ketiga tokoh tersebut bahwa seseorang melakukan konsumsi dalam kondisi dissaving, kenapa demikian karena seseorang melakukan konsumsi sangat tergantung pada orang lain.. Tahap kedua dimulai dari usia kerja sampai dengan usia dimana orang tersebut sudah menjelang usia tua tahap ini dikatakan bahwa seseorang pada tahap ini pengeluaran konsumsinya sudah tidak tergantung pada orang lain. Tahap ketiga dikatakn bahwa pada tahap ini seseorang kembali berada dalam kondisi dissaving, dengan kata lain bahwa seseorang melakukan konsumsi kembali tergantung pada orang lain. Dari pembagian tahapan diatas, kudian ketiga tokoh ini lebih memperjelas analisanya dengan menggunakan pendekatan kurva yang disebut dengan kurva hipotesa siklus hidup. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Kurva Fungsi Konsumsi Hipotesa Siklus Hidup Gambar tersebut menjelaskan tentang tahapan-tahapan pengeluaran konsumsi seseorang yang tergantung pada usia, dimana dengan bertambahnya usia seseorang tingkat pengeluaran konsumsi semakin meningkat, akan tetapi kemampuan untuk memperoleh pendapatan semakin lama semakin menurun. Sumbu vertikal menunjukkan tingkat konsumsi seseorang dan sumbu horizontal menunjukkan waktu usiaumur orang tersebut. Pada tahap I, dijelaskan bahwa pada usia 0 tahun hingga t tahun seseorang melakukan pengeluaran konsumsinya dalam kondisi dissaving ada ketergantungan pada orang lain. Pada usia t tahun hingga usia t 1 tahun digambarkan bahwa pada usia tersebut sebenarnya seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, akan tetapi kondisinya masih ada ketergantungan dengan orang lain. Tahap II, dimana dalam usia t 1 tahun hingga usia t 2 tahun menunjukkan orang berkonsumsi sepenuhnya dalam kondisi saving artinya pengeluaran Universitas Sumatera Utara konsumsinya sudah tidak lagi bergantung pada orang lain. Pada tahap III ketika seseorang pada usia tua dimana orang tersebut tidak mampu lagi bekerja menghasilkan pendapatan sendiri, sehingga seseorang tersebut dapat dikatakan bahwa orang berkonsumsi kembali dalam kondisi dissaving.

5. Fungsi Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen Permanent Income Hypothesis