Gambar 2.1 Kurva fungsi konsumsi Keynes
Bentuk kurva tersebut membawa konsekuensi bahwa meningkatnya pendapatan nasional akan meningkatkan hasrat konsumsi rata-rata MPC akan
lebih kecil dari pada APC.Pengertian pendapatan yang dijelaskan oleh Keynes adalah pendapatan nasional yang berlaku current national income yang
merupakan pendapatan absolut. Penekana disini untuk menunjukkan bahwa yang dimaksud pendapatan menurut Keynes, bukanlah pendapatan yang terjadi
sebelumnya atau pendapatan yang diharapkan akan terjadi pada saat yang akan datang. Disamping variabel pendapatan, analisis Keynes juga membagi variabel
bukan pendapatan non-income menjadi dua yaitu : 1.
Faktor-faktor subyektif, misalnya : iklan, daya tarik barang 2.
Faktor-faktor obyektif, misalnya: distribusi pendapatan,cara pembayaran yang digunakan, dan aktiva-aktiva yang semula berpengaruh terhadap konsumsi.
2. Fungsi Konsumsi Menurut Simon Kuznets
Ada beberapa kesimpulan-kesimpulan penting yang dikemukakan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Perlu dibedakan antara fungsi konsumsi jangka panjang atau long-run
consumption function dan fungsi konsumsi jangka pendek atau short-run consumption function, oleh karena kedua macam fungsi konsumsi tersebut
dari hasil studi empiriknya ternyata mengalami bentuk yang berbeda. b.
Fungsi konsumsi jangka pendek ternyata mengalami pergeseran ke atas. Kesimpulan ini, apabila diungkapkan dengan menggunakan bentuk standar
persamaan fungsi konsumsi kita C = C0 + bY, dapat kita katakan bahwa nilai C0 tendensinya meningkat dari waktu ke waktu.
Gambar 2.2 Kurva Fungsi Konsumsi Kuznets
Universitas Sumatera Utara
• Dalam fungsi konsumsi jangka panjang Kuznets mengatakan, bahwa untuk
APC tidak akan banyak berubah atau konstan sebagaimana digambarkan Keynes Keynes tidak membedakan konsumsi jangka panjang dan pendek.
Kurva konsumsi jangka panjang LC merupakan garis lurus yang melalui titik silang sumbu 0. Ini juga dapat diartikan bilamana APC tidak berubah dalam
jangka panjang, maka MPC juga tidak akan berubah dari pendapatan yang lain.
• Dalam konsumsi jangka pendek ternyata mengalami pergeseran digambarkan
garis SC keatas, kesimpulan ini dapat mengungkapkan kepada kita. Dengan menggunakan persamaan fungsi konsumsi C = co + MPC Y .
3. Fungsi konsumsi dengan hipotesis pendapatan relatif relative income hypothesis
Fungsi konsumsi ini di kemukakan oleh James Dusenberry dimana dalam bukunya income, saving and the theory ofconsumer behavior mengemukakan
pendapatnya bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya. Ia berpendapat
bahwa apabila pendapatan berkurang, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluarannya untuk konsumsi. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi yang
tinggi ini, mereka terpaksa mengurangi saving. Kalau pendapatan bertambah lagi, konsumsi mereka juga akan bertambah. Akan tetapi bertambahnya tidak begitu
besar. Sedangkan mengenai saving akan bertambah besar dengan pesatnya. Kenyataan seperti ini akan terus kita jumpai sampai pada tingkat pendapatan
tertinggi yang telah pernah dicapainya lagi. Sesudah puncak dari pendapatan
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya telah dilalui, maka tambahan pendapatan akan banyak menyebabkan bertambahnya pengeluaran untuk konsumsi, sedangkan dilain pihak,
bertambahnya saving tidak begitu cepat. Didalam teorinya Duesenberry menggunakan dua asumsi yang digunakan
untuk mengamati faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi seseorang yaitu :
1. Selera rumah tangga atas barang konsumsim adalah independent. Artinya
pengeluaran konsumsi rumah tangga diperoleh konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya. Jadi faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap
pengeluaran konsumsi. Sebagai misal, seseorang yang memiliki kemampuan pengeluaran konsumsi yang sederhana tinggal di tempat wilayah masyarakat
yang pengeluaran konsumsinya serba kecukupan dan mewah, secara otomatis ada ransangan dari orang tersebut untuk mengikuti pola konsumsi masyarakat
sekitarnya demonstration effect, begitu pula sebaliknya. 2.
Pengeluaran konsumsi adalah irreversible, artinya pola pengeluaran pada saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada saat pola pengeluaran
mengalami penurunan. Didalam pengertian disini dikatakan bahwa pengeluaran konsumsi seseorang dalam jangka pendek dipengaruhi oleh
besarnya pendapatan relatif. Pendapatan relatif disini adalah merupakan pendapatan tertinggi yang pernah dicapai seseorang. Sebagai misal, apabila
pendapatan seseorang mengalami kenaikan secara otomatis konsumsi juga mengalami kenaikan dengan proporsi tertentu, dan seterusnya bila pendapatan
mengalami penurunan, maka juga akan diikuti oleh penurunan konsumsinya.
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi proporsi penurunannya lebih kecil dibandingkan proporsi akibat kenaikan pendapatan tadi.
Bentuk fungsi konsumsi masyarakat menurut Duesenberry akibat dari adanya pendapatan relatif adalah sebagai berikut :
C = f [ Y ] Yt Y
Dimana : Yt
= Pendapatan pada tahun t Y
= Pendapatan tertinggi yang pernah dicapai pada masa lalu Lebih lanjut bentuk fungsi tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan
kurva sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kurva Fungsi Konsumsi Dusenberry
Universitas Sumatera Utara
CL menunjukan besarnya pengeluaran konsumsi jangka panjang. Apabila pendapatan sebesar Oyo, maka besarnya pengeluaran konsumsi yang terjadi
adalah Byo, apabila pendapatan mengalami penurunan dari OYo menjadi OY1, maka pengeluaran konsumsi tidak akan turun ke titik E. Pada kurva pengeluaran
jangka panjang C namun ke titik A pada kurva pengeluaran konsumsi jangka pendek C1. Hal ini kurva pada saat terjadinya penurunan pendapatan pengeluaran
konsumsi rumah tangga tidak turun drastis melainkan bergerak turun secara perlahan.
Dari pengamatan yang dilakukan Duesenberry mengenai pendapatan relatif secara memungkinkan terjadi suatu kondisi yang demikian, apabila
seseorang pendapatannya mengalami kenaikan maka dalam jangka pendek tidak akan langsung menaikan pengeluaran konsumsi secara proporsional dengan
kenaikan pendapatan, akan tetapi kenaikan pengeluaran konsumsinya lambat karena seseorang lebih memilih untuk menambah jumlah tabungan dan sebaliknya
bila pendapatan turun seseorang tidak mudah terjebak dengan kondisi konsumsi dengan biaya tinggi high consumption .
4. Fungsi konsumsi dengan hipotesis siklus hidup life cycle hyphotesis