2. Analisa Nota Keberatan Terdakwa
Melalui penasehat hukumnya, terdakwa Very idham henyansyah mengajukan nota keberatan terhadap surat dakwaan dari jaksa penuntut umum
berkaitan dengan dua hal pokok yaitu :
185
a. Tidak cermatnya jaksa penuntut umum dalam menyusun surat
dakwaan, hal ini dikarenakan penuntut umum tidak mengemukakan uraian mengenai kronologis tindak pidana yang didakwakan secara
cermat, jelas dan lengkap dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana tersebut dilakukan oleh terdakwa
b. Terdakwa mengajukan penggabungan terhadap kasus tindak pidana
pembunuhan sejumlah sepuluh orang yang dilakukan oleh terdakwa sebelumnya di wilayah daerah dusun maijo desa jatiwates jombang
provinsi jawa timur Apabila di analisa terhadap nota keberatan dalam perkara pidana pada
hakikatnya adalah keberatan yang diajukan oleh terdakwa atau penasihat hukum atas dakwaan penuntut umum yang tidak berkaitan dengan pokok perkara materi
perkara. Eksepsi belum memasuki masalah yang berkaitan dengan hukum materil.
Oleh karena sifat nota keberatan adalah suatu upaya yang diberikan kepada terdakwa dan atau penasehat hukumnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan
masalah formil, maka saat mengajukan eksepsi adalah :
186
185
Berkas Perkara Nomor Register 1036Pid.B2009PN.Depok, Depok : Pengadilan Negeri Depok, 2009, hlm. 10
186
Wishnubroto, Teknis Persidangan Pidana, Jogjakarta : UAJY Press, 2009, hlm. 48
Universitas Sumatera Utara
a. Pada sidang pertama
b. Setelah penuntut umum membacakan surat dakwaan
c. Sebelum pokok perkara di periksa.
Dasar pengajuan nota keberatan adalah pasal 156 ayat 1 KUHAP yang menyatakan bahwa, dalam hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan
keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat di terima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah di beri
kesempatan kepada penuntut umum untuk menyatakan pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan.
187
Berdasarkan ketentuan pasal 156 ayat 1 KUHAP tersebut maka jelaslah bahwa yang dimaksud sebagai hal-hal yang tidak berkaitan dengan materi pokok
perkara adalah sebagai berikut :
188
a. Masalah kompetensi atau kewenangan mengadili yaitu bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili atau surat dakwaan diajukan pada pengadilan yang salah
b. Dakwaan tidak dapat di terima niet onvankelijk verklaard disebabkan
karena batalnya hak untuk melakukan penuntutan karena : -
Nebis in idem sebagaimana di maksud dalam pasal 76 KUHP exeptio rei judicatae atau exeptio non bis in idem ;
- Meninggalnya terdakwa ;
- Kesalahan menunjuk terdakwa exeptio error in persona ;
187
M.Karjadi, Log.Cit, hlm. 138
188
Wishnubroto, Op.Cit, hlm. 49
Universitas Sumatera Utara
- Kadaluarsa sebagaimana yang di atur dalam pasal 78 KUHP
exeptio peremptoir ; c.
Dakwaan harus dibatalkan karena : -
Tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 143 ayat 2 KUHAP atau melanggar pasal 144 ayat 2 dan 3 KUHAP
exeptio obscuri lebelli ; -
Dakwaan kabur atau tidak jelas obscuur libel. Disamping jenis nota keberatan sebagaimana disebutkan di atas, persoalan
kekeliruan penerapan hukum yang diuraikan dalam dakwaan, dapat pula diajukan dalam nota keberatan. Misalnya berkaitan dengan ketentuan pasal 1 ayat 2
KUHP dimana penuntut umum tidak mengindahkan ketentuan yang menguntungkan bagi terdakwa.
189
Selanjutnya atas diajukannya nota keberatan oleh terdakwa atau penasihat hukumnya, kepada penuntut umum diberikan kesempatan untuk menangapi.
Tanggapan penuntut umum atas nota keberatan terdakwa ditanggapi sebagai berikut :
Pada sidang pengadilan, nota keberatan dapat disampaikan secara lisan oleh terdakwa atau penasihat hukum, tetapi sering kali disertai dengan bentuk
tertulisnya yang disampaikan kepada majelis hakim dan penuntut umum secara langsung.
190
189
Harun Muhammad Husein, Surat Dakwaan: Teknik Penyusunan Fungsi Dan Permasalahannya, Jakarta : Rineka Cipta, 1994, hlm. 161
190
Berkas Perkara Nomor Register 1036Pid.B2009PN.Depok, hlm. 13
Universitas Sumatera Utara
a. Bahwa penuntut umum telah menyusun dakwaan secara cermat dan
jelas dengan menguraikan kronologis, analisa yuridis,dan fakta-fakta hukum dari kasus tersebut
b. Terhadap permohonan penggabungan perkara terdakwa, penuntut
umum berpandangan bahwa penggabungan perkara terdakwa tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang di atur di dalam pasal 141
KUHAP, yang mana harus memenuhi tiga unsur yaitu : -
Beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang sama dan kepentingan pemeriksaan tidak menjadikan halangan terhadap
penggabungannya ; -
Beberapa tindak pidana yang bersangkut paut satu dengan yang lain ;
- Beberapa tindak pidana yang tidak bersangkut-paut satu dengan
yang lain, akan tetapi yang satu dengan yang lain itu ada hubungannya, yang dalam hal ini penggabungan tersebut perlu bagi
kepentingan pemeriksaan ; c.
Menurut penuntut umum, masalah pengajuan penggabungan perkara sebagaimana yang dimohonkan oleh terdakwa bukan merupakan hal
yang berkaitan dengan unsur formil perkara Berdasarkan pertimbangan yang diajukan oleh penuntut umum tersebut, maka
majelis hakim pengadilan negeri depok yang memeriksa dan mengadili perkara dengan nomor register 1036Pid.B2009PN.Depok atas terdakwa very idham
henyansyah melalui putusan sela, menyatakan bahwa nota keberatan yang
Universitas Sumatera Utara
diajukan oleh terdakwa melalui penasehat hukumnya tidak berdasar sama sekali sehingga pemeriksaan perkara tersebut dinyatakan untuk dilanjutkan kembali.
3. Analisa Proses Pembuktian