Jumlah Literatur yang Disitir Kelengkapan Sitiran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Upaya untuk menjawab permasalahan penelitian ini akan diuraikan dalam bab ini dengan menampilkan temuan hasil penelitian dan pembahasannya. Selain untuk menjawab permasalahan penelitian ini, pada bab ini juga akan diuraikan rincian literatur yang disitir, kelengkapan data bibliografi literatur, jumlah sitiran pengarang, jumlah sitiran majalah dan jurnal, dengan catatan bahwa masing- masing literatur dilengkapi dengan kode. Meskipun hal ini di dalam pertanyaan penelitian tidak dimunculkan, tetapi tetap dibahas untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas dan hal ini juga masih sangat berhubungan dengan pertanyaan penelitian.

4.1 Jumlah Literatur yang Disitir

Jumlah literatur yang disitir dari masing-masing artikel yang terdapat pada Alcohol and Alcoholism : International Journal of the Medical Council on Alcoholism ; Oxford tahun 2007 berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jumlah literatur yang disitir paling sedikit 4 dan yang paling banyak adalah 108 sitiran. Data tentang jumlah literatur yang disitir pada masing- masing artikel dapat dilihat pada lampiran 1 Data dari lampiran 1 menunjukkan bahwa jumlah seluruh sitiran yang disitir oleh 93 artikel yang menjadi sampel penelitian ini adalah 3.629 sitiran dengan rata-rata sitiran adalah 39 sitiran. Sitiran yang paling banyak terdapat pada artikel kode A37 dan kode A65 masing-masing berjumlah 108 sitiran literatur. Kemudian sitiran literatur pada artikel kode A20 berjumlah 99 sitiran literatur. Sedangkan pada artikel kode A36 sebanyak 93 sitiran dan artikel kode A12 berjumlah 91 sitiran. Jumlah sitiran yang paling sedikit adalah pada artikel kode A8 yaitu 4 sitiran. Meskipun aturan yang menetapkan batas minimum jumlah sitiran yang harus disitir baik dalam penulisan skripsi, tesis, disertasi maupun karya ilmiah lainnya balum ada, namun menurut kebiasaan yang dijumpai menyatakan bahwa semakin banyak literatur yang disitir oleh suatu karya ilmiah akan menggambarkan bahwa karya ilmiah tersebut semakin baik. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara banyak sitiran pada suatu karya ilmiah bergantung pada beberapa faktor, yaitu, topik penelitian, literatur yang tersedia, waktu, bentuk literatur, kemudahan mendapatkan literatur, kemampuan mendapatkan literatur, dan sebagainya.

4.2 Kelengkapan Sitiran

Kelengkapan bibliografi suatu tulisan merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi karena suatu sitiran layak dianalisis apabila memenuhi persyaratan tersebut. Kelengkapan data bibliografi untuk buku mencakup nama pengarang, tahun terbit, judul, edisi jika bukan edisi pertama, tempat terbit, nama penerbit, dan halaman. Sedangkan kelengkapan data bibliografi untuk majalahjurnal adalah data pengarang, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal, nomor, volume, dan halaman. Dengan demikian, untuk literatur yang tidak lengkap data bibliografinya maka tidak dapat dianalisis. Dalam penelitian ini, kelengkapan data bibliografi yang diteliti adalah hanya tahun terbit dari masing- masing artikel karena hal ini berhubungan dengan paro hidup literatur. Data pada tabel-2 merupakan penjabaran sitiran literatur dari 93 artikel yang data bibliografinya tidak lengkap. Tabel-1 : Sitiran Literatur 93 Artikel Tanpa Tahun Terbit No. Judul Artikel ArtikelKode Sitiran Tanpa Tahun Terbit 1. Harmful alcohol use in goa, india, and its associations with violence: A study in primary care Artikel 13 A13 1 2. Predicting binge-drinking behaviour using an extended tpb: examining the impact of anticipated regret and descriptive norms Artikel 19 A19 3 3. Are drinkers implicitly positive about drinking alcohol? personalizing the alcohol-iat to reduce negative extrapersonal contamination Artikel 43 A43 2 4. Comparing alcohol consumption in Artikel 62 A62 1 Universitas Sumatera Utara central and eastern europe to other european countries 5. Russian alcohol policy in the making Artikel 71 A71 1 6. Prevalence, proximity and predictors of alcohol ads in central harlem Artikel 82 A82 2 Jumlah 10 Data dari tabel-1 menunjukkan bahwa ada 6 artikel yang memiliki sitiran literatur yang tidak lengkap tahun terbitnya, yaitu terdapat pada sitiran artikel kode A13 sebanyak 1 literatur, A19 sebanyak 3 literatur, A43 sebanyak 2 literatur, A62 sebanyak 1 literatur, A71 sebanyak 1 literatur,dan A82 sebanyak 2 literatur. Dengan demikian, artikel kode A19 merupakan artikel yang memiliki sitiran literatur tanpa tahun terbit yang paling banyak, sedangkan artikel yang memiliki sitiran literatur tanpa tahun terbit yang paling sedikit adalah artikel kode A13, A62, dan A71. Maka, jumlah sitiran yang tidak lengkap tahun terbitnya adalah sebanyak 10 literatur. Dengan demikian, dalam pembahasan hasil penelitian ini terutama pada masalah keusangan literatur, kesepuluh literatur tersebut tidak akan dianalisis karena tahun terbit merupakan informasi utama yang diteliti. Data sitiran yang tidak lengkap dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah literatur tersebut memang tidak ada tahun terbitnya, kelalaian penulis untuk menulis data bibliografinya. Atau, seandainya literatur yang disitir tidak memiliki tahun terbit, maka penulis yang menyitir literatur tersebut harus menginformasikannya dengan jelas, yaitu dengan membubuhkan tanda s.a [sine anno] yang artinya tahun terbit tidak diketahui, dan tanda ini ditulis pada wilayah data tahun terbit.

4.3 Jumlah Sitiran Pengarang