Sitiran Majalah Sitiran Jurnal

dan lainnya. Dalam hal ini, ada beberapa faktor kemungkinan yang menyebabkan sering disitirnya seorang penulis oleh penulis lain, yaitu otoritas ilmiah atau keahliannya dalam suatu bidang ilmu, produktivitasnya tinggi, promosi penerbit terhadap tulisan ilmiah tersebut sangat luas, dan dokumen mudah diperoleh dan sebagainya. Kedelapan pengarang yang paling sering disitir tersebut, tidak semuanya disitir dalam masing-masing artikel. Data ini menggambarkan bahwa tidak semua topik atau subjek yang dikaji pada masing-masing artikel sama meskipun masih dalam ruang lingkup yang sama.

4.5 Sitiran Majalah

Penelitian ini tidak membahas perbedaan maupun persamaan diantara jurnal dan majalah ilmiah, namun data sitiran jurnal dan majalah dibedakan karena beberapa pendapat sering menyamakan maupun membedakan antara jurnal dengan majalah. Pada bagian ini hanya membahas majalah dan jurnal ilmiah. Data pada lampiran 4 adalah rincian sitiran majalah. Berdasarkan lampiran 4, maka jumlah sitiran majalah pada seluruh artikel sebanyak 1.440 majalah, sedangkan rata-rata sitiran majalah sebanayak 15,5 majalah. Dari seluruh artikel, hanya satu artikel yang tidak memiliki sitiran majalah yaitu artikel kode A70. Sitiran majalah terbanyak pada artikel kode A37 yaitu 56 sitiran 52. Kemudian pada artikel kode A65 sebanyak 54 sitiran 50, dan pada artikel kode A30 sebanyak 47 sitiran 57,3. Dari 3.629 literatur yang disitir, ternyata ada 1.440 sitiran majalah dengan persentase 39,3. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah sitiran masing-masing bentuk literatur yang lainnya, khususnya jurnal yang mencapai 1.104 sitiran dengan persentase 30,6. Dengan demikian, hampir seluruh artikel memiliki sitiran majalah. Sekalipun tidak ada peraturan yang mengharuskan lebih banyak sitiran majalah dalam penulisan artikel, namun majalah ilmiah termasuk sumber penting yang mengandung informasi lebih mutakhir. Universitas Sumatera Utara

4.6 Sitiran Jurnal

Selain sitiran majalah pada 93 artikel, juga terdapat sitiran jurnal. Jumlah sitiran jurnal yang terdapat pada masing-masing artikel dapat dilihat pada lampiran 5. Data pada lampiran 5 menunjukkan bahwa jumlah sitiran jurnal lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah sitiran majalah. Secara keseluruhan jumlah sitiran jurnal adalah 1.104 sitiran atau sekitar 30,6 dari total dokumen yang disitir. Artikel yang terbanyak menyitir jurnal adalah artikel kode A65 sebanyak 41 sitiran 46,9. Sedangkan sitiran jurnal yang paling sedikit terdapat pada artikel kode A8 yang berjumlah 1 sitiran. Dengan demikian, data pada tabel- 6 menunjukkan bahwa semua artikel menyitir jurnal atau sebesar 100 artikel yang menyitir jurnal ilmiah dengan jumlah sitiran yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor kemungkinan yang menyebabkan seorang penulis tidak menyitir artikel dari jurnal, yaitu ketersediaan jurnal ilmiah yang terbatas, terbitan ilmiah yang sangat rendah, kesulitan dalam mendapatkan dokumen, keahlian yang terbatas dalam menelusur, dokumen terutama yang berbentuk elektronik seperti jurnal online di internet, dan lain-lain.

4.7 Majalah yang Paling Sering Disitir