Analisis Bentuk TRANSKRIPSI DAN ANALISIS

BAB IV TRANSKRIPSI DAN ANALISIS

4.1 Analisis Bentuk

Yang dimaksud bentuk dalam pembahasan ini adalah bagian dari keseluruhan gondang yang dibagi berdasarkan susunan melodi yang dimainkan dalam satu siklus. Setiap gondang akan dibagi kedalam beberapa kelompok bentuk yang penulis namakan dengan huruf pada setiap bagian. 4.1.1 Analisis Bentuk Gondang Hata Sopisik 4.1.1.1 Analisis Bentuk Gondang Hata Sopisik oleh Marsius Sitohang Gondang Hata Sopisik yang dimainkan oleh Marsius Sitohang terdiri dari 47 birama yang dibagi ke dalam tujuh bagian, yaitu bagian A, B, C, D, E, F dan G. Di dalam bagian dari melodi ini terdapat pengulangan-pengulangan pukulan. Pengulangan tersebut ada yang berupa pengulangan sama persis dan ada pula pengulangan variasi. Pengulangan variasi adalah variasi pukulan yang berbeda dari pukulan sebelumnya. Berikut akan dijabarkan analisis bentuk Gondang Hata Sopisik yang dimainkan Marsius Sitohang. Bagian A terdapat pada birama 1-4 : Universitas Sumatera Utara Setelah bagian A dimainkan maka Marsius memainkan bagian A1 yaitu terdapat pada birama 5-8. A1 merupakan pengulangan varisi dari bagian A. Jika dilihat, birama 2-4 dan birama 6-8 mempunyai melodi yang sama persis. Perbedaan terletak pada variasi bagian awal yaitu antara birama 1 dengan birama 5. Kemudian dilanjutkan dengan memainkan bagian B yang dimainkan dari birama 9-12. Birama 11-12 merupakan ulangan dari birama 9-10. Perhatikan gambar berikut ini : Universitas Sumatera Utara Bagian C dimainkan dari birama 13-16. Birama 15-16 merupakan pengulangan variasi dari birama 13-14 namun mempunyai sedikit perbedaan dibagian akhir birama 14 dan bagian akhir birama 16 : Setelah bagian C maka dimainkan bagian D pada birama 17-20. Birama 19-20 adalah pengulangan variasi dari birama 17-18 yang mempunyai perbedaan antara birama 17 dengan birama 19. Perhatikan gambar berikut ini. Berikutnya dimainkan bagian E pada birama 21-25. Birama 24-25 merupakan pengulangan sama persis dari birama 22-23. Perhatikan gambar pada halaman 37. Universitas Sumatera Utara Kemudian dimainkan E1 pada birama 26-29 : Bagian E1 merupakan pengulangan dari bagian E. Yang membedakannya hanya pada akhir birama 29 dengan birama 25: Bagian E Bagian E1 Universitas Sumatera Utara Bagian F dimainkan dari birama 30-37. Birama 34-37 merupakan sequence yang dimainkan lebih tinggi 1 bilah dari birama sebelumnya 30-33. Perhatikan gambar berikut ini : Kemudian Marsius memainkan bagian G dimainkan dari birama 38-41. Birama 40-41 merupakan pengulangan dari birama 38-39. Berikutnya dimainkan bagian G1 pada birama 42-45. Birama 44-45 merupakan pengulangan dari birama 42-43. Perbedaan variasi terlihat pada akhir birama 45. Perhatikan gambar pada halaman 39. Universitas Sumatera Utara G1 merupakan pengulangan variasi dari bagian G. Perhatikan perbedaan variasi pukulan berikut ini: Marsius Sitohang mengakhiri gondang pada birama 46-47 : G G1 Universitas Sumatera Utara Dengan melihat uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk gondang Hata Sopisik yang dimainkan oleh Marsius Sitohang adalah A A1 B C D E E1 F G G1 Penutup. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.2 Analisis Bentuk Gondang Hata Sopisik oleh Sarikawan Sitohang

Gondang Hata Sopisik yang dimainkan oleh Sarikawan Sitohang terdiri dari 46 birama yang dibagi menjadi tujuh bagian melodi, yaitu bagian A, B, C, D, E, F dan G. Di dalam bagian-bagian ini terdapat pengulangan berupa pengulangan variasi pukulan. Berikut penjabaran dari setiap bagian. Bagian A dimainkan dari birama 1-4. Bagian A1 dimainkan pada birama 5-8 yang merupakan pengulangan variasi dari bagian A. Lihat variasi pukulan bagian A birama 1-4 dengan bagian A1 birama 5-8 : A A1 Universitas Sumatera Utara Kemudian Sarikawan memainkan bagian B pada birama 9-12. Jika diperhatikan birama 11-12 merupakan pengulangan variasi dari dua birama sebelumnya. Variasi terletak pada birama 12 dengan birama 10 : Selanjutnya dimainkan bagian C pada birama 13-16. Birama 15-16 merupakan pengulangan variasi dari birama 13-14. Perhatikan perbedaan variasi pada gambar berikut ini. Setelah bagian C berikutnya Sarikawan memainkan bagian D pada birama 17- 20. Birama 19-20 merupakan pengulangan variasi dari dua birama sebelumnya. Lihat bagian variasi pada halaman 43. Universitas Sumatera Utara Berikutnya dimainkan bagian E pada birama 21-24. Birama 23-24 merupakan pengulangan variasi dari birama 21-22. Setelah bagian E maka dimainkan bagian E1 pada birama 25-28. Birama 27- 28 merupakan pengulangan variasi dari birama 25-26 : Universitas Sumatera Utara Bagian E1 merupakan pengulangan dari bagian E. Perhatikan perbedaan variasi pada gambar berikut ini: Selanjutnya bagian F dimainkan pada birama 29-36. Jika diperhatikan birama 33-36 merupakan sequence variasi dari birama 29-32, dimainkan 1 bilah lebih tinggi. E E1 Universitas Sumatera Utara Setelah bagian F Sarikawan memainkan bagian G pada birama 37-40. Birama 39-40 merupakan pengulangan variasi dari birama 37-38. Selanjutnya masuk ke bagian G1 dari birama 41-44. Birama 43-44 merupakan pengulangan variasi dari birama 41-42 : Bagian G1 merupakan pengulangan dari bagian G. Perhatikan perbedaan pukulan pada halaman 46. Universitas Sumatera Utara Sebagai penutup Sarikawan memainkan melodi pada birama 45-46 Dengan melihat analisis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk gondang Hata Sopisik oleh Sarikawan Sitohang adalah A A1 B C D E E1 F G G1 Penutup. G G1 Universitas Sumatera Utara

4.1.1.3 Analisis Bentuk Gondang Hata Sopisik oleh Amarista Simarmata

Gondang Hata Sopisik yang dimainkan oleh Amarista Simarmata mempunyai 48 birama yang dibagi kedalam enam bagian yaitu bagian A B C D E dan F. Di dalam bagian ini terdapat pengulangan berupa pengulangan variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut akan dijabarkan bentuk dari Gondang Hata Sopisik oleh Amarista Simarmata Bagian A dimainkan pada birama 1-4. Berikutnya masuk ke bagian A1 pada birama 5-8. Bagian A1 merupakan pengulangan variasi dari bagian A Universitas Sumatera Utara Lihat perbedaan variasi yang dimainkan pada bagian A dan A1 pada gambar berikut ini : Selanjutnya bagian B dimainkan pada birama 9-12 : Kemudian permainan dilanjutkan ke bagian B1 yaitu birama 13-16 yang merupakan pengulangan variasi dari bagian B. Perhatikan gambar pada halaman 49. A A1 Universitas Sumatera Utara Perhatikan variasi pukulan pada bagian B dan B1 : Permainan dilanjutkan ke bagian C pada birama 17-20. Birama 19-20 merupakan pengulangan variasi dari dua birama sebelumnya. Perhatikan perbedaan B B1 Universitas Sumatera Utara variasi berikut ini: Pada birama berikutnya Amarista memainkan bagian D yaitu birama 21-24. Birama 23-24 merupakan pengulangan variasi dari birama 21-22 : Sesudah memainkan bagian D maka dilanjutkan pada bagian D1 pada birama 25-28. Bagian D1 merupakan pengulangan variasi dari bagian D. Lihat gambar pada halaman 51. Universitas Sumatera Utara Perhatikan variasi pukulan yang terjadi pada bagian D dan D1 : D D1 Universitas Sumatera Utara Berikutnya Amarista memainkan bagian E pada birama 29-36. Birama 33-36 merupakan sequence variasi dari birama 29-32, yang dimainkan 1 bilah lebih tinggi. Perhatikan gambar berikut ini : Permainan dlanjutkan ke bagian F pada birama 37-40. Birama 39-40 merupakan pengulangan dari dua birama sebelumnya. Setelah bagian F kemudian masuk ke bagian F1 pada birama 41-44 yang merupakan pengulangan dari bagian F. Perhatikan gambar pada halaman 53. Universitas Sumatera Utara Perhatikan variasi yang terjadi pada bagian F dan F1 berikut ini: F F1 Universitas Sumatera Utara Sebagai penutup Amarista Simarmata memainkan melodi dari birama 45-48 Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan penulis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bantuk Gondang Hata Sopisik yang dimainkan oleh Amarista Simarmata adalah A A1 B B1 C D D1 E F F1 Penutup Universitas Sumatera Utara 4.1.2 Analisis Bentuk Gondang Si Bunga Jambu 4.1.2.1 Analisis Bentuk Gondang Si Bunga Jambu oleh Marsius Sitohang Gondang Si Bunga Jambu yang dimainkan Marsius Sitohang mempunyai 62 birama yang terdiri dari tiga bagian yaitu A B dan C. Dari bagian-bagian ini terdapat pengulangan berupa variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut ini akan dijabarkan bagian dari gondang Si Bunga Jambu oleh Marsius Sitohang. Bagian A dimainkan pada birama 1-8. Bagian A mempunyai pola yang sama pada setiap dua birama. Birama 1-2 , 3-4, 5-6, 7-8 mempunyai kemiripan pada pola pukulan namun dengan variasi-variasi yang berbeda. Berikutnya Marsius memainkan bagian A1 pada birama 9-16 yang merupakan pengulangan variasi dari bagian A. Perhatikan gambar pada halaman 56. Universitas Sumatera Utara Permainan dilanjutkan ke bagian B pada birama 17-20 . Birama 19-20 merupakan pengulangan variasi dari dua birama sebelumnya. Lihat perbedaan variasi berikut ini: Setelah bagian B Marsius mengulang bagian A namun dengan variasi yang berbeda, yang disebut bagian A2. Bagian ini dimainkan pada birama 21-28. Perhatikan gambar pada halaman 57. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dimainkan bagian A3 pada birama 29-36. Bagian A mempunyai tiga pengulangan yaitu A1, A2 dan A3. Pengulangan ini mempunyai variasi pukulan yang berbeda. Perhatikan variasi pukulan pada halaman 58. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Permainan dilanjutkan ke bagian C pada birama 37-44. Birama 41-44 merupakan pengulangan variasi dari birama 37-40 : Bagian C kemudian diulang dua kali dengan variasi yang berbeda yaitu bagian C1 dan C2. Bagian C1 dimainkan dari birama 45-52. Perhatikan gambar pada halaman 60. Universitas Sumatera Utara Bagian C2 dimainkan dari birama 53-60. Universitas Sumatera Utara Bagian C pada gondang ini merupakan variasi sequence dari bagian A yang dimainkan 1 bilah lebih rendah. Perhatikan variasi pukulan pada bagian C, C1 dan C2 pada halaman 62. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sebagai penutup Marsius Sitohang memainkan birama 61-62 Berdasarkan analisis penulis diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk Gondang Si Bunga Jambu yang dimainkan Marsius Sitohang adalah A A1 B A2 A3 C C1 C2 Penutup. Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2 Analisis Bentuk Gondang Si Bunga Jambu oleh Sarikawan Sitohang

Gondang Si Bunga Jambu yang dimainkan oleh Sarikawan Sitohang terdiri dari 62 birama terbagi dalam tiga bagian yaitu A B dan C. Beberapa dari bagian ini ada yang mendapat pengulangan berupa pengulangan variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut ini akan dijabarkan bagian dari Gondang Si Bunga Jambu oleh Sarikawan Sitohang. Bagian A dimainkan dari birama 1-8. Birama 1-2, 3-4, 5-6 dan 7-8 mempunyai kemiripan bentuk yang diulang dengan variasi yang berbeda. Selanjutnya permainan dilanjutkan ke bagian A1 pada birama 9-16 yang merupakan pengulangan variasi dari bagian A. Perhatikan gambar pada halaman 65. Universitas Sumatera Utara Kemudian bagian B dimainkan dari birama 17-20. Birama 19-20 merupakan pengulangan variasi dari birama 17-18 : Selanjutnya Sarikawan mengulang bagian A dengan variasi yang berbeda, Bagian ini disebut A2 yang dimainkan dari birama 21-28. Perhatikan gambar pada halaman 66. Universitas Sumatera Utara Kemudian dilanjutkan pada bagian A3 dimainkan dari birama 29-36. Bagian A3 juga merupakan pengulangan variasi dari bagian A, lihat pada halaman 67. Universitas Sumatera Utara Perhatikan perbedaan variasi yang muncul pada bagian A, A1, A2 dan A3 pada halaman 68. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Setelah bagian A3 Sarikawan memainkan Bagian C. Bagian C dimainkan dua kali pengulangan dengan variasi yang berbeda yaitu bagian C1 dan C2. Bagian C pada gondang ini merupakan variasi sequence dari bagian A yang dimainkan 1 bilah lebih rendah. Bagian C dimainkan dari birama 37-44. Bagian C1 dimainkan dari birama 45-52. Perhatikan gambar pada halaman 70. Universitas Sumatera Utara Bagian C2 dimainkan dari birama 53-60. Perhatikan variasi garapan bagian C, C1 dan C2 pada halaman 71: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bagian penutup, Sarikawan memainkan birama 61-62 Berdasarkan analisa penulis diatas, dapat disimpulkan bahwa bentuk Gondang Si Bunga Jambu yang dimainkan oleh Sarikawan Sitohang mempunyai bentuk A A1 B A2 A3 C C1 C2 Penutup. Universitas Sumatera Utara

4.1.2.3 Analisis Bentuk Gondang Si Bunga Jambu oleh Amarista Simarmata

Gondang Si Bunga Jambu yang dimainkan Amarista Simarmata mempunyai 60 birama yang terbagi dalam lima bagian melodi yaitu A B C D dan E. Beberapa dari bagian ini terdapat pengulangan berupa variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut adalah penjabaran dari setiap bagian. Bagian A dimulai pada birama 1-8. Bagian A mempunyai bentuk motif yang diulang-ulang. Birama 1-2, 3-4, 5-6 dan 7-8 merupakan pengulangan-pengulangan dengan variasi yang berbeda. Selanjutnya Amarista memainkan bagian A1 pada birama 9-16. Bagian ini merupakan pengulangan variasi dari bagian A. Perhatikan gambar pada halaman 74. Universitas Sumatera Utara Kemudian permainan dilanjutkan ke bagian B yang dimainkan dari birama 17-20. Birama 19-20 merupakan pengulangan dari birama 17-18. Setelah memainkan bagian B, Amarista memainkan kembali bagian A dengan variasi yang berbeda yaitu bagian A2. Bagian A2 hanya mempunyai 6 birama, berbeda dengan bagian A dan A1 yang masing-masing mempunyai 8 birama. Bagian A2 dimainkan dari birama 21-26. Perhatikan gambar pada halaman 75. Universitas Sumatera Utara Bagian A, A1 dan A2 mempunyai variasi pukulan yang berbeda, perhatikan perbedaan yang muncul pada halaman 76. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Selanjutnya masuk ke bagian C pada birama 27-34. Pada bagian ini antara birama 27-28, 29-30, 31-32 dan 33-34 merupakan suatu bentuk pengulangan namun dengan variasi yang berbeda. Berikutnya permainan dilanjutkan ke bagian D yang dimainkan dari birama 35-42. Bagian D merupakan sequence variasi dari bagian C yang dimainkan satu bilah lebih rendah. Perhatikan gambar pada halaman 78. Universitas Sumatera Utara Setelah bagian D dimainkan, Amarista memainkan bagian E. Bagian ini dimainkan dua putaran dengan variasi yang berbeda yaitu bagian E1. Bagian E pada gondang ini merupakan sequence variasi dari bagian A yang dimainkan satu bilah lebih rendah. Bagian E dimainkan dari birama 43-50. Perhatikan gambar pada halaman 79. Universitas Sumatera Utara Bagian E1 dimainkan dari birama 51-58 . Bagian ini merupakan pengulangan dari bagian E : Universitas Sumatera Utara Perhatikan variasi yang muncul pada bagian E dan E1 berikut ini: E E1 Universitas Sumatera Utara Sebagai penutup Amarista memainkan birama 59-60 Berdasarkan analisis penulis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk Gondang Si Bunga Jambu yang dimainkan oleh Amarista Simarmata mempunyai bentuk A A1 B A2 C D E E1 Penutup. Universitas Sumatera Utara 4.1.3 Analisis Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan 4.1.3.1 Analisis Bentuk Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan oleh Marsius Sitohang Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkan oleh Marsius Sitohang mempunyai 42 birama yang terbagi ke dalam empat bagian yaitu A B C dan D. Setiap dari bagian ini terdapat pengulangan berupa variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut ini adalah penjabaran dari setiap bagian. Bagian A dimainkan dari birama 1-8. Birama 5-8 merupakan pengulangan dari birama 1-4 dengan variasi yang berbeda. Birama 2, 4, 6, 8 mempunyai kesamaan pola pukulan namun dengan variasi yang berbeda. Selanjutnya permainan dilanjutkan ke bagian B yang dimainkan pada birama 9-16. Birama 13-16 mempunyai kemiripan pada bagian A. Birama 13 dan 15 mempunyai kemiripan dengan birama 3 dan 7 sedangkan birama 14 dan 16 Universitas Sumatera Utara mempunyai kemiripan dengan birama 2, 4, 6 dan 8 pada bagian A lihat hubungan antar bagian pada halaman 85 Setelah bagian B Marsius memainkan bagian B1. Bagian B1 merupakan pengulangan variasi dari bagian B. Pada bagian birama 21-24 terdapat kemiripan pola dengan bagian A. lihat hubungan antar bagian pada halaman 85. Bagian B1 dimainkan dari birama 17-24. Kemudian permainan berlanjut ke bagian C yang dimainkan dari birama 25- 28. Birama 27-28 mempunyai kemiripan pada bagian A, B dan B1. lihat hubungan antar bagian pada halaman 85 Universitas Sumatera Utara Bagian C diulang kembali namun dengan variasi yang berbeda yang disebut bagian C1 pada birama 29-32 . Birama 31-32 mempunyai kemiripan pada bagian A, B, B1 dan C lihat hubungan antar bagian pada halaman 85 Bagian A, B dan C mempunyai pola yang saling berkaitan. Perhatikan hubungan pola dan variasi pukulan antar bagian pada halaman 85. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kemudian dilanjutkan ke bagian D yang dimainkan dari birama 33-40. Birama 37-40 merupakan pengulangan variasi dari birama 33-36 Sebagai penutup Marsius memainkan dari birama 41-42 Berdasarkan analisa penulis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkan Marsius Sitohang adalah A B B1 C C1 D Penutup. Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2 Analisis Bentuk Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan oleh Sarikawan Sitohang

Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkan Sarikawan Sitohang mempunyai 42 birama yang terbagi dalam empat bagian yaitu A B C dan D. Setiap dari bagian ini terdapat pengulangan berupa variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut ini adalah penjabaran dari setiap bagian. Bagian A dimainkan dari birama 1-8. Birama 5-8 merupakan pengulangan dari birama 1-4 namun dengan variasi yang berbeda. Selanjutnya Sarikawan memainkan bagian B pada birama 9-16. Birama 13-14 dan 15-16 mempunyai kemiripan pada birama 3-4 dan 7-8 pada bagian A. Perhatikan gambar pada halaman 88. Universitas Sumatera Utara Bagian B1 dimainkan dari birama 17-24. Birama 21-22 dan 23-24 mempunyai kemiripan pada bagian A yaitu birama 3-4, 7-8 dan bagian B pada birama 13-14, 15- 16 . Permainan dilanjutkan ke bagian C yang dimainkan dari birama 25-28. Kemudian dimainkan bagian C1 dimainkan dari birama 29-32 Universitas Sumatera Utara Bagian A, B dan C mempunyai pola yang saling berhubungan. Perhatikan varisi dan hubungan pola antar bagian pada halaman 90. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Selanjutnya bagian D dimainkan dari birama 33-40. Birama 33-34, 35-36, 37- 38, 39-40 mempunyai pola yang sama : Bagian penutup Sarikawan memainkan birama 41-42 Berdasarkan analisa yang telah dikemukakan penulis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkan oleh Sarikawan Sitohang adalah A B B1 C C1 D Penutup. Universitas Sumatera Utara

4.1.3.3 Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan oleh Amarista Simarmata

Gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkan oleh Amarista Simarmata mempunyai 39 birama yang dibagai menjadi lima bagian yaitu A B C D dan E. Beberapa dari bagian ini terdapat pengulangan berupa variasi pukulan yang berbeda dari sebelumnya. Berikut ini adalah penjabaran dari setiap bagian. Bagian A dimainkan dari birama 1-2 Selanjutnya dimainkan bagian B dimainkan dari birama 3-6. Permainan dilanjutkan ke bagian C yang dimainkan dari birama 7-9 Setelah bagian C Amarista mengulang kembali bagian B namun dengan variasi yang berbeda, disebut bagian B1 dimainkan dari birama 10-13. Lihat gambar pada halaman 93. Universitas Sumatera Utara Perhatikan variasi pukulan bagian B dan B1 Berikutnya setelah memainkan bagian B1 Amarista mengulang kembali bagian C dengan variasi yang berbeda yang disebut bagian C1. Bagian C1 mendapat tambahan birama menjadi empat birama. Bagian ini dimainkan dari birama 14-17 Dari bagian C1 kemudian masuk ke bagian C2 yang dimainkan dari birama 18-21 B B1 Universitas Sumatera Utara C1 C2 C3 Kemudian Amarista memainkan bagian C3. Bagian C3 mempunyai tiga birama seperti pada bagian C. Berikut adalah variasi pukulan antara bagian C, C1, C2 dan C3: Pada birama berikutnya Amarista memainkan bagian D yang dimainkan dari birama 25-32. Birama 29-32 merupakan pengulangan dari birama 25-28. C Universitas Sumatera Utara Setelah itu Amarista memainkan bagian E dan merupakan penutup dari gondang ini yang dimainkan dari birama 33-39. Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan penulis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk gondang Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkan Amarista Simarmata adalah A B C B1 C1 C2 C3 D E. Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Teknik Permainan