Teater Rakyat: Opera Batak Ensambel Musik Tiup Brass Band

2.2.3 Teater Rakyat: Opera Batak

Opera Batak adalah suatu bentuk pertunjukan berupa sandiwara keliling, yang menampilkan cerita- cerita rakyat Batak, yang terdiri dari dua sampai lima babak dimana didalam setiap penampilannya selalu disertai dengan musik, vokal dan tarian. Opera Batak berkembang di daerah Sitamiang Samosir, yang dipelopori oleh Tilhang Gultom sekitar tahun 1928. Opera batak ini dimainkan biasanya pada malam hari untuk mengisi kekosongan waktu masyarakat batak dan untuk melepas keletihan sesudah bekerja. Lakon cerita dan lagu-lagu yang dibawakan biasanya menyangkut kehidupan sehari-hari masyarakat batak toba dan sering juga menimbulkan rasa kesukuan serta kebangsaan yang tinggi. Bahkan ada juga yang berisi sindiran dan kritikan terhadap pemerintah penjajah yang pada waktu itu adalah penjajah dari Belanda, sehingga mengakibatkan banyak terjadi pro dan kontra di antara masyarakat. Cerita yang terdapat dalam Opera Batak juga merupakan cerita tentang rakyat Batak yang dituturkan dari mulut ke mulut. Misalnya kisah tentang Sipurba Goringgoring yang terkenal didaerah Humbang Hasundutan, kisah Siboru Tumbaga, Guru Saman dan Sisingamangaraja dan lainnya. Penyajian opera Batak dilakukan secara sederhana. Para pelaku opera Batak umumnya bermain secara spontan atau improvisasi walaupun ada naskah yang tertulis. Pertunjukan opera Batak menggunakan nyanyian biasa atau nyayian rakyat yang diselipkan di beberapa adegan sesuai dengan jalan cerita yang dipertunjukkan. Nyanyian ini diiringi oleh Gondang Hasapi sehingga membuat cerita lebih berkesan dan meriah. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Ensambel Musik Tiup Brass Band

Musik tiup brass band adalah kesatuan musik dimana alat musik yang dipergunakan adalah alat musik yang terbuat dari logam atau kuningan. Menurut Curt Sachs dalam Wellsprings of Music, pengelompokan musik tentang konsep sexes dalam klasifikasi alat atau penjenisan musik, musik tiup brass termasuk dalam kelompok aerophone yakni sumber bunyi berasal dari udara 1962:97-98. Awalnya bahan untuk instrumen logam ini terbuat dari kuningan dan sering dinamai brass, yang dapat menghasilkan bunyi musikal dengan cara ditiup. Instrumen logam ini berasal dari tahun 1820-an di tempat asalnya di Inggris. Ensambel Musik Tiup Brass Band awalnya merupakan pengaruh musik luar musik barat yang datang ke dalam komunitas masyarakat Batak, diawali dari aktivitas keagamaan oleh gereja pertama di tanah Batak. Masuknya ajaran agama Kristen di tanah Batak, menandai dimulainya era baru dalam banyak aspek kehidupan sosial. Para misionaris dalam penginjilannya juga membawa tradisi musik barat yaitu musik organ dan musik tiup brass band, sebagai sarana pendukung di dalam penyampaian pelayanan pengabaran Injil di tanah Batak. Musik barat yang dahulu dipakai hanya dalam kegiatan gereja kini digunakan di acara adat tradisi yang sama halnya dengan gondang. Ensambel musik tiup sekarang sudah digunakan dalam upacara seremonial dan religi bahkan upacara ritual . Dalam praktek dewasa ini ensambel musik tiup dan gondang berkolaborasi, saling mengisi dan saling mempengaruhi. Universitas Sumatera Utara

2.3 Transmisi Musikal dalam Kebudayaan Musik Batak Toba