2.2.1 Ensambel Gondang Sabangunan
Gondang Sabangunan terdiri dari taganing, gordang bolon, sarune bolon, ogung oloan, ogung ihutan, ogung panggora, ogung doal dan hesek. Dalam uraian
berikut ini akan dijelaskan fungsi dari masing-masing instrumen. 1.
Taganing braced-drum chime dari segi teknis, memiliki tanggung jawab dalam penguasaan repertoar dan memainkan melodi bersama-sama dengan
sarune. Walaupun tidak seluruh repetoar berfungsi sebagai pembawa melodi, namun pada setiap penyajian gondang, taganing berfungsi sebagai “pengaba”
dengan isyarat-isyarat ritma yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota ensambel dan pemberi semangat kepada pemain lainnya
2. Gordang Bolon braced-drum berfungsi sebagai instrumen ritma variabel,
yaitu memainkan iringan musik lagu. 3.
Sarune Bolon double reed oboe berfungsi sebagai pembawa melodi lagu yang dibawakan oleh taganing.
4. Ogung Suspended Gong yang terdiri dari Ogung Oloan, Ihutan, Panggora
dan Doal. Ogung Oloan berfungsi dalam membentuk ritma yang konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi Ogung
Oloan ini umumnya sama dengan fungsi Ogung Ihutan, Ogung Panggora, dan Ogung Doal. Ogung Doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-
tengah dari dua pukulan hesek dan menimbulkan suatu efek sinkop dari Gondang Sabangunan.
Universitas Sumatera Utara
5. Hesek berfungsi sebagai pembawa tempo ketukan dasar untuk menuntun
instrumen lainnya. Gondang Sabangunan pada zaman dahulu digunakan untuk setiap upacara
yang berhubungan dengan upacara adat maupun upacara religius. Gondang berperan sebagai media yang menghubungkan manusia dengan penciptanya dan juga dianggap
sebagai media yang menghubungkan manusia dengan sesamanya. Disamping itu Gondang Sabangunan kini digunakan sebagai sarana hiburan.
Ensambel Gondang Sabangunan juga kerap disebut Gondang Bolon. Gondang Bolon berarti ensambel yang besar.
2.2.2 Ensambel Gondang Hasapi
Ensambel Gondang Hasapi terdiri dari beberapa instrumen yaitu : 1.
Hasapi Ende pluked lute adalah instrumen pembawa melodi. Instrumen ini termasuk kedalam kelompok chordophone. Instrumen ini dimainkan dengan
cara mamiltik dipetik. 2.
Hasapi Doal pluked lute, instrumen ini sama dengan Hasapi Ende namun dalam permainannya Hasapi Doal berperan sebagai pembawa ritma konstan.
Ukuran instrumen Hasapi Doal sedikit lebih besar dari Hasapi Ende. 3.
Sarune Etek idio-aerophone, adalah instrumen pembawa melodi yang memiliki reed tunggal single reed. Klasifikasi instrumen ini termasuk dalam
kelompok aerophone yang memiliki lima lubang nada empat dibagian atas, satu di bagian bawah yang dimainkan dengan cara ditiup.
Universitas Sumatera Utara
4. Garantung wooden-xylophone, adalah instrumen pembawa melodi yang
terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada atau lebih. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok xylophone. Selain berperan
sebagai pembawa melodi, juga berperan sebagai pembawa ritma pada lagu- lagu tertentu.
5. Hesek, adalah instrumen pembawa tempo ketukan dasar yang terbuat dari
pecahan logam atau besi dan kadang kala dipukul dengan botol kosong. Instrumen ini dimainkan dengan cara mengadu pecahan logam tersebut sesuai
dengan irama dari suatu lagu. Klasifikasi ini termasuk kedalam kelompok idiophone.
Dalam perkembangannya, gondang hasapi kadangkala ditambah dengan instrumen sulim. Beberapa narasumber menyebutkan bahwa alat musik sulim
termasuk ke dalam ensambel gondang hasapi dipengaruhi dari ansambel musik opera Batak.
Ensambel Gondang Hasapi pada saat ini lebih dikenal dipergunakan dalam konteks hiburan seperti tradisi opera Batak. Unsur-unsur vokal sering dipakai dalam
opera Batak ini, sehingga bisa dikatakan Gondang Hasapi dalam konteks “opera Batak” adalah sebagai pengiring vokal ataupun penggiring tarian, seperti Tumba dan
Tor-tor.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Teater Rakyat: Opera Batak