e. Agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan sediaan farmasi dapat
dikelola secara efisien dan efektif.
3.3.4 Pelayanan Farmasi Klinik 3.3.4.1 Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh apotik I dan
apotik II. Apoteker melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi nama, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter, paraf dokter,
tanggal resep dan ruanganunit asal resep, persyaratan farmasetik bentuk dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah obat, stabilitas dan ketersediaan, aturan dan
cara pemakaian dan persyaratan klinis ketepatan indikasi, dosis dan waktu pemberian, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi dan ESO, kontra indikasi dan
efek aditif baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Kemudian resep di telaah oleh apoteker, untuk resep yang tidak tepat akan dicatat pada lembar telaah
lalu diarsipkan di setiap unit.
3.3.4.2 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Penelusuran riwayat penggunaan Obat merupakan proses untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh ObatSediaan Farmasi lain yang pernah
dan sedang digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh dari wawancara atau data rekam medikpencatatan penggunaan Obat pasien.
3.3.4.3 Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan Obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan Obat medication error seperti Obat tidak
Universitas Sumatera Utara
diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi Obat. Rekonsiliasi obat di RSUP HAM telah dilaksanakan.
3.3.4.4 Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat PIO adalah pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat tentang obat kepada profesi
kesehatan lainnya dan pasien. Untuk pasien rawat inap, PIO dilakukan oleh depo farmasi, sedangkan untuk pasien rawat jalan, dilakukan oleh apotek I dan apotek
II, dan juga dilaksanakan oleh seluruh pokja yang ada di IFRS. Kegiatan PIO yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik yaitu menjawab pertanyaan dan
melakukan penyuluhan. Penyuluhan di rumah sakit dikoordinasikan oleh PKRS dan yang sudah terstruktur dilaksanakan sebanyak dua kali dalam satu bulan,
Kemudian setiap bulan laporan PIO direkap oleh koordianator PIO yang ada di pokja farmasi klinis.
3.3.4.5 Konseling
Konseling merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat pasien
rawat jalan maupun rawat inap. Pelaksanaan konseling di RSUP H. Adam Malik dilaksanakan belum optimal, dimana data pasien yang di konseling belum
disimpan dengan sistem komputer masih dicatat dalam buku. Konseling untuk pasien rawat jalan dilakukan di ruang konseling yang bersebelahan dengan
Apotek II. Kriteria pasien yang di konseling diantaranya penderita penyakit kronis
seperti asma, diabetes, kardiovaskular, penderita yang menerima obat dengan indeks terapi sempit misalnya digoksin, karbamazepin, pasien lanjut usia, anak-
Universitas Sumatera Utara
anak, penderita yang tidak patuh dalam meminum obat, pasien dengan resep polifarmasi 5 atau lebih obat dan pasien yang menggunakan obat dengan tehnik
khusus.
3.3.4.6 Visite