Pengkajian Waspada Efek Samping Kategori Drug Related Problems DRPs

yang memiliki hipertensi disertai adanya cairan pada periliher kanan, maka furosemid sudah tepat obat. Dexamethasone adalah glukokortikoid yang mempunyai efek sedikit menahan sodium. Dexamethasone diindikasikan untuk inflamasi dan alergi. Menurut Standar Pelayanan Medik, kortikosteroid merupakan salah satu terapi untuk pasien PPOK, maka pemberian Dexamethasone sudah tepat obat.

4.2.4 Pengkajian Tepat Dosis

Pengkajian tepat dosis untuk pasien pada tanggal 01 November 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6 Pengkajian Tepat dosis tanggal 01 november 2014 Sediaan Obat Dosis Keterangan Lazim Diberikan IVFD NaCl Selama penggunaan obat i.v lainnya Karena digunakan sebagai penambah cairan tubuh . Tepat dosis. Seftriakson 1-2 g hari 1 g 12 jam Tepat Dosis Neb. Combivent 7,5-10 mlhari 2,5 ml 6 jam Tepat Dosis Neb. Pulmicort 0,5-1 mghari 0,5 mg 12 jam Tepat Dosis Furosemid 20-40 mghari 20 mgml24 jam Tepat Dosis Retaphyl 300 mghari 150 mg12 jam Tepat Dosis Dexamethason 0,5-24 5 mg 8 jam mghari Tepat Dosis

4.2.5 Pengkajian Waspada Efek Samping

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam mengoptimalkan terapi pasien. Efek samping dan interaksi obat yang digunakan dalam terapi dapat dilihat pada Tabel 4.7 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Pengkajian waspada efek samping tanggal 01 november 2014 Obat Efek Samping Interaksi Obat IVFD NaCl 0,9 Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan akumulasi natrium, edema dan asidosis hiperkloraemik Martin, 2009. Seftriakson Diare, mual dan muntah, sakit kepala, alergi berupa ruam, demam, gangguan fungsi hati, anemia hemolitik, pusing, gangguan darah, dan lainnya Depkes RI, 2000. Penggunaan furosemid dengan seftriakson dapat menurunkan fungsi ginjal. Combivent Sakit kepala, pusing, gelisah, takikardi, tremor halus pada otot rangka, palpitasi, hipokalemia serius, mual, muntah, berkeringat, otot lemah, mialgia atau kram otot, mulut kering, disfonia, komplikasi pada mata , reaksi tipe alergi. Pulmicort Iritasi ringan pada tenggorokan dan suara serak. Iritasi lidah dan mulut, Batuk, mulut kering. Furosemid Anemia, diare, sakit kepala, hiperuricemia, hipokalemia, gangguan GI, hipotensi, pusing dan anoreksia, bradikardia Martin, 2009. Penggunaan furosemid dengan ceftriaxone dapat menurunkan fungsi ginjal Retaphyl teophyline Diare, mual, muntah, takikardia, sakit kepala, insomnia. Dexamethasone Aritmia, bradikardia, glukosuria, depresia, moon face, ulkus peptik, kemerahan, vertigo Martin, 2009.

4.2.6 Kategori Drug Related Problems DRPs

Kategori Drug Related Problems DRPs yang dialami pasien dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Kategori Drug Related Problems DRPs pada tanggal 01 November 2014 No Kategori DRPs Penyebab DRPs 1 Pasien memiliki indikasi penyakit namun tidak menerima terapi obat 1. Pasien batuk, namun tidak mendapat terapi untuk mengatasi batuk. 2. Pasien memiliki kadar kalium dibawah rujukan namun tidak mendapat terapi suplemen kalium. 2 Pasien menerima terapi obat namun beresiko terkena efek samping obat. Pasien beresiko mengalami resistensi akibat pemberian terapi seftriakson tanpa uji kultur Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan Tanggal 02 November 2014