Pengkajian Tepat Obat Pembahasan Tanggal 04 November 2014

4.5.3 Pengkajian Tepat Obat

Kondisi tubuh pasien lemah sehingga diberikan infus NaCl 0,9. Cairan infus tersebut mengandung elektrolit yang merupakan bahan utama dalam terapi penggantian terapi yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Dianne, 2005. Kondisi pasien yang memiliki batuk dahak maka diperlukan antibiotik, seftriaksone adalah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang memiliki aktivitas bakterisid yang luas dengan cara menghambat sintesa dinding sel, dan mempunyai masa kerja yang panjang Mc Evoy, 2005. Namun pemberian seftriakson tanpa melakukan uji kultur, sehingga terapi seftriakson tidak tepat obat. Combivent digunakan untuk membuat bernapas lebih mudah bagi orang- orang dengan penyakit napas obstruktif, seperti PPOK, bronkitis, dan emfisema Anonim, 2008. Respules Pulmicort adalah suspensi steril untuk inhalasi melalui nebulizer jet dan mengandung bahan kegiatan budenosid. Budenosid adalah kortikosteroid anti-inflamasi yang menunjukkan aktivitas glukokortikoid Furosemid merupakan diuretik kuat dan bekerja dilengkung henle bagian menaik. Furosemid menunjukkan aktivitas menurunkan tekanan darah sebagai akibat penurunan volume plasma, banyak digunakan dalam keadaan akut, misalnya pada udem otak dan paru-paru Tjay dan Raharja, 2002. Kondisi pasien yang memiliki hipertensi disertai adanya cairan pada periliher kanan, maka furosemid sudah tepat obat. kuat Astrazeneca, 2010. Kondisi pasien yang sesak nafas maka pemberian combivent dan pulmicort dengan nebule sudah tepat obat. Universitas Sumatera Utara Dexamethasone adalah glukokortikoid yang mempunyai efek sedikit menahan sodium. Dexamethasone diindikasikan untuk inflamasi dan alergi. Menurut Standar Pelayanan Medik, kortikosteroid merupakan salah satu terapi untuk pasien PPOK, maka pemberian Dexamethasone sudah tepat obat. Kodein merupakan antitusif dan analgetik kuat codein bekerja menstimulasi reseptor sistem penghambat nyeri endogen. Efek kodein terjadi apabila kodein berikatan secara agonis dengan reseptor opioid di berbagai tempat di susunan saraf pusat. Kondisi pasien yang mengalami batuk, maka kodein sudah tepat obat.

4.5.4 Pengkajian Tepat Dosis