Penerimaan Penyimpanan Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai

3.3.3.3 Pengadaan

Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di RSUP H. Adam Malik dibagi menjadi 2 bagian yaitu dengan menggunakan sistem e-catalogue oleh Unit Layanan Pengadaan ULP yang dibuat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan barangjasa Pemerintah LKPP dan pengadaan manual non e-catalogue yang dilakukan oleh Instalasi Farmasi. Metode pengadaan meliputi pelelangan kontrak tender sesuai dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 yaitu penunjukkan langsung dan pembelian langsung. Pembelian langsung dilakukan untuk pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dengan harga kurang dari 50 juta dan mengutamakan sediaan generik dengan 3 pembanding distributor, sedangkan penunjukan langsung dilakukan untuk pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dengan harga kurang dari 200 juta dengan kontraktender.

3.3.3.4 Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian dengan kondisi fisik yang diterima meliputi: jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga tertera dalam kontrak atau surat pesanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan: - Harus sesuai antara faktursurat pengantar dengan surat pesanan barang. - Harus sesuai kontrak SPK. - Kondisi fisik barang dan tanggal kadaluarsa minimal 2 tahun. - Bahan baku harus disertai sertifikat analisa. - Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet Universitas Sumatera Utara MSDS. - Khusus untuk alat kesehatankedokteran harus mempunyai Certificate of Origin. Penerimaan sediaan farmasi dilaksanakan oleh panitia penerima. Didalam panitia penerima harus terlibat tenaga apoteker. Setelah penerimaan barang kontrakSPK selesai dibuat berita acara penerimaan oleh panitia penerima. Setiap penerimaan sediaan farmasi di entri ke komputer SIRS.

3.3.3.5 Penyimpanan

Penyimpanan merupakan kegiatan menyimpan dan memelihara sediaan farmasi. Pokja perbekalan bertanggung jawab atas penyimpanan sediaan farmasi di gudang dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock sediaan farmasi. Pokja, Depo Farmasi dan instalasi user SMF bertanggung jawab atas penyimpanan sediaan farmasi di unit kerja masing-masing dan melaksanakan pengendalian serta menentukan buffer stock sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Penyimpanan sediaan farmasi dilakukan di gudang BPJS, gudang Floor Stock, gudang umum serta di gudang bahan berbahaya dan mudah terbakar. Sediaan farmasi disimpan pada tempat yang aman dan terhindar dari kehilangan, suhu ruangan penyimpanan diatur pada suhu 15-30ºC dan kelembapan 59-80, untuk sediaan farmasi yang stabil pada suhu 2-8ºC disimpan dalam lemari pendingin yang dilengkapi dengan alat pengukur suhu, untuk obat berkewaspadaan tinggi High Alert disimpan secara terpisah dari sediaan farmasi yang lain dan diberi label atau penandaan khusus berwarna merah. Penyimpanan untuk bahan berbahaya, terpisah dari obat atau perbekalan farmasi lainnya. Universitas Sumatera Utara Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike LASA diberi jarak antara satu dengan yang lainnya dan diberi tanda atau label LASA berwarna hijau. Penyimpanan narkotika dilakukan di dalam lemari khusus dengan sistem double lock dan dibuat kartu stock tersendiri. Metode penyimpanan dilakukan berdasarkan: a. Jenis sediaan farmasi. b. Kelas terapi, LASA dan High Alert. c. Bentuk perbekalan farmasi. Disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO.

3.3.3.6 Pendistribusian