54
Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan alat bantu eviews 4.1 for Windows. Data pengamatan dan variabel penelitian disajikan pada.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan eviews 4.1 for Windows diuji dengan teknik ekonometri untuk memastikan apakah terjadi penyimpangan
klasik antara lain autocorrelation, multicollinearity, dan heteroscedasticity. Hasil uji model regresi menunjukkan bahwa model estimasi bebas dari
muticollinearity, Heterokedasticity, dan Autocorrelation, dan diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Ln L
= 16,011 - 0,413 Ln R - 0,227Ln W + 0,062Ln PDRB
t = 23,359 2,755 -4,829 -4,087
4.2.1. Model Penggunaan Tenaga Kerja
Uji kebaikan sesuai model Goodness of Fit = R
2
, pengujian model secara keseluruhan uji-F dan pengujian masing-masing koefisien regresi
secara parsial uji-t, dijelaskan sebagai berikut:
Pengujian Kebaikan Sesuai Model R
2
Koefisien determinasi
R
2
sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas dan banyaknya observasi yang dilakukan. Semakin tinggi nilai
koefisien determinasi R
2
, berarti model semakin dapat diandalkan. Jika nilai koefisien determinasi R
2
terletak antara 0,70 – 1,00 pada umumnya dikatakan nilai koefisien determinasi R
2
memiliki nilai yang tinggi.
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
55
Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,740. Hal ini menggambarkan bahwa model yang digunakan dalam analisis
ini mempunyai nilai yang tinggi atau dapat diandalkan. Variabel bebas tingkat upah, tingkat bunga dan PDRB yang diduga sebagai faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap variabel terikat Kesempatan Kerja mampu menjelaskan variasi kesempatan kerja pada sektor industri di Sumatra Utara
sebesar 74 sedangkan sisanya sebesar 26 sisanya dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak masuk dalam model ini yang tidak diteliti.
Pengujian Masing-masing Koefisien Regresi Secara Parsial uji-t
Uji-t dimaksudkan untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel
lain bersifat konstan koefisien regresi secara parsial.
1. Tingkat upah W Hipotesis:
H :
β
1
= 0 tidak ada pengaruh tingkat upah terhadap kesempatan kerja
H
a
: β
1
0 ada pengaruh negatif tingkat upah terhadap kesempatan kerja
Kriteria keputusan:
H tidak ditolak apabila t
hitung
t
tabel α = 5
H tidak diterima apabila t
hitung
t
tabel α = 5
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
56
Pada taraf signifikansi 5, nilai t
tabel
atau t
0,025;13
= 2,160. Karena nilai -t
hitung
-t
tabel
4,829 -2,160, maka dapat disimpulkan, tidak dapat menerima H
. Artinya tingkat upah berpengaruh signifikan yang negatif terhadap kesempatan kerja. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai sig. = 0,000
yang jauh lebih kecil dari taraf signifikan 5. Dengan berpengaruh signifikan yang negatif ini, maka dalam hal
penentuan upah minimum, Propinsi Sumatera Utara haruslah dengan hati- hati. Hal ini dimaksudkan agar di satu sisi tidak menyulitkan pengguna tenaga
kerja dalam memberikan upah dan di sisi lain tidak pula merugikan para pekerja.
2. Bunga R Hipotesis:
H :
β
2
= 0 tidak ada pengaruh bunga terhadap kesempatan kerja H
a
: β
2
0 ada pengaruh negatif bunga terhadap kesempatan kerja
Kriteria keputusan:
H tidak ditolak apabila t
hitung
t
tabel α = 5
H tidak diterima apabila t
hitung
t
tabel α = 5
Pada taraf signifikansi 5, nilai t
tabel
atau t
0,025;13
= 2,160. Karena nilai t
hitung
t
tabel
4,087 -2,160, maka dapat disimpulkan tidak dapat menerima H
. Artinya bunga berpengaruh signifikan yang negatif terhadap
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
57
kesempatan kerja. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai sig. = 0,002 yang jauh lebih kecil dari taraf signifikan 5.
3. PDRB Hipotesis:
H :
β
3
= 0 tidak ada pengaruh PDRB terhadap kesempatan kerja H
a
: β
3
0 ada pengaruh positif PDRB terhadap kesempatan kerja
Kriteria keputusan:
H tidak ditolak apabila t
hitung
t
tabel α = 5
H tidak diterima apabila t
hitung
t
tabel α = 5
Pada taraf signifikansi 5, nilai t
tabel
atau t
0,025;13
= 2,160. Karena nilai t
hitung
t
tabel
2,755 2,160, maka dapat disimpulkan tidak dapat menolak H
. Artinya PDRB berpengaruh positif yang signifikan terhadap kesempatan kerja. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai sig. = 0,017 yang
lebih kecil dari taraf signifikan 5 .
Pengujian Model Secara Keseluruhan uji-F
Uji-F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
. Hipotesis:
: :
3 2
1 3
2 1
≠ ≠
≠ =
= =
β β
β β
β β
a
H H
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
58
Kriteria: H
tidak ditolak apablia F
hitung
F
tabel α = 5
H tidak diterima apabila F
hitung
F
tabel α = 5
Berdasarkan hasil pengolahan data, di eviews 4.1 diperoleh nilai F
hitung
adalah sebesar 11,389 dan F
tabel
atau F
0,05313
sebesar 3,49. Hal ini membuktikan bahwa nilai F
hitung
11,389 F
tabel
3,49 pada α = 5 atau
signifikan pada tingkat keyakinan 95. Dengan demikian, tingkat upah, tingkat bunga dan PDRB secara serentak berpengaruh signifikan terhadap
Kesempatan Kerja, pada tingkat keyakinan 95. Hal ini bisa juga dilihat pada nilai prob. sebesar 0,01 yang artinya signifikan sampai pada taraf signifikansi
1. Dengan demikian dapat disimpulkan H tidak dapat diterima, atau
variabel bebas secara simultan berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel terikat.
Analisis Koefisien Regresi
Nilai koefisien regresi dari tingkat upah adalah negatif 0,227. Ini berarti ada pengaruh negatif dari tingkat upah terhadap kesempatan kerja.
Apabila semua variabel bebas, konstan, kecuali upah minimum provinsi maka peningkatan tingkat upah sebesar 1 persen akan menyebabkan penurunan
kesempatan kerja L sebesar 0,227 persen. Lebih jauh dapat didefenisikan
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
59
bahwa elastisitas penggunaan tenaga kerja terhadap upah adalah negatif 0.2273. Dengan demikian Tingkat upah bersifat inelastis terhadap kesempatan
kerja. Prinsip usaha yang selalu dipertahankan oleh para pelaku bisnis adalah
selalu berusaha meminimalkan biaya operasional usaha mereka, termasuk biaya untuk tenaga kerja. Sehingga, adalah sangat logis jika nilai upah kerja
minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah mengalami kenaikan, para pelaku bisnis akan melakukan penyesuaian biaya operasional terhadap upah tenaga
kerja. Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengurangi jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Hal ini tentu dengan
pertimbangan proporsi penurunan biaya upah diupayakan lebih kecil dari proporsi penurunan produktivitas untuk meminimalkan biaya operasional
perusahaan. Dari persamaan regresi, ditunjuk bahwa nilai koefisien regresi dari
tingkat bunga R adalah negatif 0,413. Ini berarti ada pengaruh negatif dari suku bunga kredit investasi terhadap kesempatan kerja. Apabila semua
variabel bebas, konstant kecuali tingkat bunga R, maka peningkatan sebesar 1 persen akan menyebabkan penurunnya kesempatan kerja L sebesar 0,413
persen. Lebih jauh dapat didefenisikan inelastisitas penggunaan tenaga kerja terhadap tingkat bunga kredit investasi adalah negatif 0.413.
Sama halnya dengan variabel upah di atas, bunga adalah merupakan salah satu unsur dari biaya investasi yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
60
Jika tingkat bunga kredit investasi mengalami kenaikan, maka umumnya para pelaku bisnis akan menahan diri dalam melakukan investasi. Penurunan nilai
investasi ini akan berdampak terhadap berkurangnya aktivitas usaha dari para pelaku bisnis. Berkurangnya aktivitas usaha ini sekaligus juga akan
berdampak terhadap berkurangnya penggunaan tenaga kerja. Dari persamaan regresi, juga ditunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
dari PDRB industri manufaktur skala menengah dan besar adalah 0,0616. maka terdapat pengaruh yang positif dari kenaikan PDRB industri manufaktur
skala menengah dan besar tehadap kesempatan kerja. Artinya, apabila semua variabel bebas, konstan kecuali PDRB industri manufaktur skala menengah
dan besar, maka peningkatan PDRB sebesar 1 persen akan menyebabkan kenaikan kesempatan kerja L sebesar 0,0616 persen. Lebih jauh dapat
didefenisikan bahwa elastisitas penggunaan tenaga kerja terhadap PDRB industri manufaktur skala menengah dan besar adalah positif 0.062.
Indikator ini menjelaskan bahwa peningkatan PDRB sebesar 1 persen hanya meningkatkan penggunaan tenaga kerja sebesar 1.0616 persen.
Dari ketiga indikator elastisitas penggunaan tenaga kerja industri manufaktur skala menengah dan besar diketahui bahwa elastisitas paling
tinggi adalah tingkat bunga, yaitu 0,4126. Oleh sebab itu penurunan tingkat suku bunga akan mendorong investor untuk datang ke sumatera utara
sehingga meningkatkan kesempatan kerja industri manufaktur skala menengah dan besar. Dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
61
Tabel. 4.4. Koefisien korelasi parsial
Variabel L W
R PDRB
L 1.0000 -0.4680 -0.4033 -0.3753
W -0.4680 1.0000 -0.3764 0.4319 R -0.4032 -0.3764 1.0000
-0.2552 PDRB -0.3753
0.4319 -0.2552 1.0000
Sumber : Data Diolah Eviews 4.1
Dengan melihat tabel diatas maka dapat diketahui pengaruh dari masing- masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat adalah :
1. r
2 W-L
= 0,468 artinya tingkat upah mampu menjelaskan derajat variabelitas kesempatan kerja sekitar 46,8.
2. r
2 R-L
= 0,403 artinya tingkat bunga mampu menjelaskan variabelitas kesempatan kerja sekitar 40,8.
3. r
2 PDRB-L
= 0,375 artinya PDRB mampu menjelaskan variabelitas kesempatan kerja sekitar 46,8.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keratan hubungan antara variabel bebas tersebut dilihat yang paling dominan mempengaruhi kesempatan kerja
adalah tingkat upah.
4.2.2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik