Pengertian ketenagakerjaan TINJAUAN PUSTAKA

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian ketenagakerjaan

Untuk membahas masalah kesempatan kerja berarti harus memahami tentang konsep ketenagakerjaan yang umum berlaku, diantaranya adalah sebagai beriku : 1. Tenaga kerja Manpower atau penduduk usia kerja UK adalah penduduk dalam usia kerja berusia 15 tahun ke atas atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Penerapan penduduk usia kerja di atas 15 tahun adalah setelah ILO International Labour Organization mengintruksi agar batas awal usia kerja adalah setelah 15 tahun. Sedangkan statistik Indonesia sejak tahun 1971 batas usia kerja adalah bilamana seseorang sudah berumur 10 tahun atau lebih. Semenjak dilaksanakannya SAKERNAS 2001, batas usia yang semula 10 tahun atau lebih dirubah menjadi 15 tahun atau lebih mengikuti defenisi yang dianjurkan ILO. 2. Angkatan kerja Labor force, adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 9 produksi barang dan jasa. Dalam hal ini adalah penduduk yang kegiatan utamanya selama seminggu yang lalu bekerja K, atau sedang mencari pekerjaan MP. Untuk kategori bekerja apabila minimum bekerja selama 1 jam selama seminggu yang lalu untuk kegiatan produktif sebelum pencacahan dilakukan. Mencari pekerjaan adalah seseorang yang kegiatan utamanya sedang mencari pekerjaan, atau sementara sedang mencari pekerjaan dan belum bekerja minimal 1 jam selama seminggu yang lalu. Jadi angkatan kerja dapat diformulasikan melalui persamaan identitas sebagai berikut AK = K + MP. Penjumlahan angka-angka angkatan kerja dalam bahasa ekonomi disebut sebagai penawaran angkatan kerja labour supply. Sedangkan penduduk yang berstatus sebagai pekerja atau tenaga kerja termasuk ke dalam sisi permintaan labour demand. 3. Bukan angkatan kerja unlabour force, adalah penduduk yang berusia kerja 15 tahun ke atas, namun kegiatan utama selama seminggu yang lalu adalah sekolah, mereka bekerja minimal 1 jam selama seminggu yang lalu, tetapi kegiatan utamanya adalah sekolah, maka individu tersebut tetap masuk kedalam kelompok bukan angkatan kerja. Mereka yang tercatat lainnya jumlahnya tidak sedikit dan mungkin sebagian besar masuk ke dalam transisi antara sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak dalam kategori Bukan Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 10 Angkatan Kerja BAK. Jadi jumlah Usia Kerja UK apabila dilihat melalui persamaan identitas adalah berikut UK = AK + BAK 4. Tingkat partisipasi angkatan kerja labour force participation rate, adalah menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentasi pendidik dalam kelompok umur tersebut, yaitu membandingkan angkatan kerja dengan tenaga kerja. Untuk menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dapat digunakan rumus sebagai berikut : TPAK = AKUK x 100 Formulasi diatas dapat digunakan dalam menentukan besarnya TPAK menurut jenis kelamin. Analisis TPAK ini identik dengan analisis penawaran angkatan kerja. 5. Tingkat pengangguran unemployment adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan yaitu membandingkan jumlah orang yang mencari pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengangguran TP dapat dirumuskan sebagai berikut : TP = MPAK x 100. Jumlah orang yang bekerja tergantung dari besarnya permintaan atau demand dalam masyarakat. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh kegiatan Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 11 ekonomi dan tingkat upah. Proses terjadinya penempatan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenagakerja dinamakan pasar kerja. Besar penempatan jumlah orang yang bekerja atau tingkat employment dipengaruhi oleh faktor kekuatan penyediaan dan permintaan tersebut. Selanjutnya, besarnya penyediaan dan pemintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah. Dalam ekonomi Neoklasik bahwa penyediaan atau penawaran tenagakerja akan bertambah bila tingkat upah bertambah. Ini dilukiskan dengan garis SS pada gambar 2.1. Sebaliknya permintaan terhadap tenagakerja akan berkurang bila tingkat upah meningkat. Ini dilukiskan dengan garis DD. Gambar 2.1. Penyediaan dan permintaan tenaga kerja E D S D Wi We S Tenagakerja, Penempatan, pengangguran Ld Le Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 12 Dengan asumsi bahwa semua pihak mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar kerja, maka teori neoklasik bahwa jumlah penyediaan tenaga kerja selalu sama dengan permintaan. Keadaan dimana penyediaan tenaga sama dengan permintaan dinamakan titik euilibrium titik E. Dalam hal penyediaan tenaga sama dengan permintaan, tidak terjadi pengangguran. Dalam kenyataan, titik ekuilibrium itu tidak pernah tercapai karena informasi memang tidak pernah sempurna dan hambatan-hambatan institusional selalu ada. Simanjuntak, 1999.

2.2. Upah Tenaga Kerja