PENDAHULUAN Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian integral dari negara kesatuan Republik Indonesia juga melaksanakan pembangunan daerah seperti Provinsi- Provinsi lainnya di Indonesia. Konteks pembangunan Sumatera Utara tentunya menentukan anggaran pembangunan yang tidak sedikit. Pemerintah daerah Sumatera Utara dalam menyediakan modal untuk keperluan mempercepat proses pembangunan membuka diri pada arus modal pihak swasta, baik swasta nasional maupun swasta asing untuk berinvestasi di daerah Sumatera Utara. Pembangunan ekonomi dalam jangka panjang yang diikuti pertumbuhan pendapatan, akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, yaitu pergeseran dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor nonprimer seperti sektor industri. Sektor Industri manufaktur merupakan sektor yang bergerak dibidang pengolah bahan baku atau pengolahan bahan mentah yang mempunyai daya serap tenaga kerja yang dapat menambah nilai tambah terhadap pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara. 1 Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 2 Di tinjau dari sumber daya alam yang dimiliki, daerah Sumatera Utara mempunyai peluang yang sangat besar untuk aktivitas penanaman modal, baik Penanaman Modal Asing PMA maupun Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Hal ini dikarenakan tersedianya berbagai bahan mentah dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang kesemuanya dapat dipergunakan untuk pengembangan sektor industri manufaktur. Dengan adanya penanaman modal yang dilakukan pihak swasta baik yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan akan menciptakan multiplier effect, dimana kegiatan tersebut akan merangsang kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya dan pada akhirnya akan memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kesempatan kerja tidak hanya menyangkut permasalahan bidang ekonomi, melainkan permasalahan di bidang sosial, terutama di masa-masa krisis ekonomi beberapa waktu yang lalu. Permasalahan kesempatan kerja sebenarnya bukan hanya menyangkut bagaimana ketersedian lapangan kerja bagi angkatan kerja, akan tetapi mempertanyakan apakah lapangan kerja yang ada cukup mampu memberi imbal jasa yang layak bagi pekerja. Melihat data statistika Sumatera Utara Dalam Angka 2004, jumlah penduduk Sumatera Utara yang merupakan angkatan kerja adalah sebanyak 5,51 juta jiwa yang terdiri dari 4,46 juta jiwa terkategori bekerja dan sebesar Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 3 758 ribu jiwa terkategori mencari kerja dan tidak bekerja pengangguran terbuka. Angkatan kerja yang telah bekerja tersebut tersebar di sektor-sektor ekonomi yang ada dan sebagian besar berada di sektor industri, perdagangan, dan keuangan. Kondisi ini sejalan dengan kontribusi sektor ekonomi terhadap PDRB Sumatera Utara. Ketersediaan lapangan kerja tidak terlepas dari kegiatan pembangunan sub sektor industri di Sumatera Utara. Perkembangan sektor industri ini dapat di lihat dari jumlah usaha dan kegiatan investasi yang dilakukan, baik dalam bentuk investasi domestik maupun Penanaman Modal Asing PMA dari tahun ke tahun terjadi peningkatan, baik dalam bentuk jumlah usaha maupun perluasan kapasitas usaha yang sudah ada. Peningkatan investasi akan meningkatkan kesempatan kerja dan peningkatan upah akan menurunkan kesempatan kerja. Klasifikasi industri besar dan menengah menghasilkan konstribusi terhadap PDRB yang lebih besar dibandingkan dengan klasifikasi industri kecil dan mikro. Akan tetapi klasifikasi industri kecil dan mikro menghasilkan daya serap tenaga kerja lebih besar dibandingkan dengan klasifikasi industri besar dan menengah. Tingkat bunga merupakan salah satu pedoman bagi investor yang digunakan sebagai pembanding apakah investasi yang ditanamkan menguntungkan atau tidak. Jika tingkat return dari suatu investasi lebih rendah dari tingkat suku bunga bank maka dapat dikatakan bahwa investasi tersebut tidak menguntungkan. Jika tingkat bunga kredit investasi mengalami Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 4 kenaikan, maka umumnya para pelaku bisnis akan menahan diri dalam melakukan investasi. Penurunan nilai investasi ini akan berdampak terhadap berkurangnya aktivitas usaha dari para pelaku bisnis. Berkurangnya aktivitas usaha ini sekaligus juga akan berdampak terhadap berkurangnya penggunaan tenaga kerja. Pada dasarnya jumlah lapangan kerja yang tersedia menggambarkan kemampuan unit-unit usaha dalam menyerap tenaga kerja sedangkan kesempatan kerja menggambarkan besarnya permintaan akan tenaga kerja dalam suatu perekonomian. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi akan menentukan daya serap kesempatan kerja. Faktor tingkat upah masuk ke dalam penelitian ini karena secara teoritis permintaan tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tingkat upah. Ditinjau dari faktor upah, selama ini masalah yang sering timbul dalam hal pengupahan adalah adanya perbedaan pengertian dan kepentingan mengenai upah antara pengusaha dan pekerja. Sehingga dalam hal ini diperlukan kebijaksanaan pemerintah untuk mengatasi perbedaan kepentingan tersebut. Perbaikan upah sangat penting untuk mendukung pembangunan. Perbaikan upah berarti peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat akan meningkatkan permintaan akan barang dan jasa yang kemudian pada gilirannya secara makro mendorong perusahaan untuk berkembang. Melalui pertumbuhan dunia usaha, perbaikan upah juga penting Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 5 untuk mendorong penciptaan lapangan kerja baru. Ini berarti bahwa perbaikan upah akan meningkatkan produktivitas. Bagi pengusaha upah dipandang sebagai beban sehingga mendorong pengusaha untuk bertindak rasional, yaitu dengan menetapkan upah sama dengan nilai marginal productivity of labor. Namun dengan adanya kebijaksanaan pemerintah yang menuntut pengusaha untuk memperhitungkan Kebutuhan fisik minimum pekerja dalam menetapkan upah Upah Minimum Provinsi telah menyebabkan tingkat upah rata-rata pekerja meningkat. Kebijakan Upah Minimum Provinsi UMP ini seringkali mendatangkan kritik dari kalangan pengusaha. Karena dalam kenyataannya tingkat produktivitas kebanyakan pekerja masih berada di bawah tingkat upah minimum, maka penetapan UMP lebih dipandang sebagai pertambahan biaya produksi. Jalan keluar yang ditempuh pengusaha untuk menjamin kelangsungan usahanya adalah menaikkan harga jual produk atau melakukan pengurangan jumlah penggunaan tenaga kerja. Kedua alternatif tersebut mempunyai konsekuensi terhadap tenaga kerja. Keputusan para pengusaha untuk menaikkan harga jual produk akan mengarah kepada inflasi, dan itu berarti bahwa sebenarnya upah riil yang diterima pekerja tidak naik. Di sisi lain, bila jalan keluar yang ditempuh pengusaha adalah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja PHK terhadap sebagian pekerja, maka itu berarti terjadi pengangguran. Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 6

1.2. Perumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang dan kenyataan di atas, maka permasalahan pokok yang ingin dibahas dalam studi ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh tingkat upah terhadap kesempatan kerja industri manufaktor skala menengah dan besar di Provinsi Sumatera Utara. 2. Bagaimana pengaruh tingkat bunga terhadap kesempatan kerja industri manufaktor skala menengah dan besar di Provinsi Sumatera Utara. 3. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap kesempatan kerja industri manufaktor skala menengah dan besar di Provinsi Sumatera Utara.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis faktor-faktor tingkat upah, tingkat bunga dan Produk Domestik Regional Bruto industri manufaktor skala menengah dan besar terhadap kesempatan kerja pada industri manufaktor besar dan menengah di Provinsi Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi terhadap kesempatan kerja sektor industri di Provinsi Sumatera Utara. Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 7

1.4. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian diatas hasil pemikiran ini akan bermanfaat sebagai: 1. Masukan kepada pihak pengambil keputusan, baik yang berhubungan dengan kesempatan kerja, tingkat upah, tingkat bunga dan PDRB. 2. Penyedia data dan informasi pengaruh tingkat upah, tingkat bunga dan PDRB industri manufaktor terhadap kesempatan kerja di Provinsi Sumatera Utara. Rimmar Siringo Ringo : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Industri Menengah dan Besar di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA