Komponen Pokok Sikap Tingkatan Sikap

reaksi respons terhadap sesuatu rangsangan atau stimulus, yang disertai dengan pendirian dan perasaan orang itu. Tiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu perangsang. Ini disebabkan oleh berbagai faktor yang ada pada individu masing-masing seperti adanya perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan dan juga situasi lingkungan. Demikian pula sikap pada diri seseorang terhadap sesuatu perangsang yang sama mungkin juga tidak selalu sama. Bagaimana sikap kita terhadap berbagai hal di dalam hidup kita, adalah termasuk ke dalam kepribadian kita. Di dalam kehidupan manusia, sikap selalu mengalami perubahan dan perkembangan Purwanto, 2003. Menurut Bogardus, et al 1931 dikutip oleh Azwar 1995 menyatakan bahwa sikap merupakan suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.

2.2.1. Komponen Pokok Sikap

Menurut Allport 1954 yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007 bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu: 1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Ketika komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan Rohani Panggabean : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Petugas Laboratorium Terhadap Kepatuhan Menerapkan Standar Operasional Prosedur Sop Di Puskesmas Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 emosi memegang peranan penting. Pengetahuan akan membawa seseorang akan berpikir dan berusaha supaya dirinya dan keluarga terhindar dari penyakit. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga seseorang berniat untuk mencegah terjadinya penyakit, misalnya dengan melakukan immunisasi, kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan.

2.2.2. Tingkatan Sikap

Menurut Sudjana 2006 ada beberapa jenis kategori atau tingkatan sikap. Kategorinya dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu: a. Recivingattending menerima kepekaan dalam menerima rangsangan stimulus yang datang dari luar. Dalam tingkatan ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala rangsangan dari luar. b. Responding merespon atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. c. Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam penilaian evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. Rohani Panggabean : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Petugas Laboratorium Terhadap Kepatuhan Menerapkan Standar Operasional Prosedur Sop Di Puskesmas Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 d. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dll. e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang dipengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalam ini termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek Notoatmodjo, 2007.

2.2.3 Praktek atau Tindakan