Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Basaria 2008 bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan dalam menerapkan standar operasional
prosedur, jika pengetahuan baik maka cenderung responden memiliki kepatuhan yang baik dan jika pengetahuan kurang maka kepatuhannya kurang dalam menerapkan
Standar Operasional Prosedur SOP. Sesuai dengan teori Notoadmojo 2005 bahwa tindakan dalam hal ini kepatuhan menerapkan Standar Operasional Prosedur
dipengaruhi berbagai faktor, termasuk didalamnya pengetahuan responden.
5.1.6 Sikap
Dari hasil
bivariat ditemukan sikap positif sebanyak sikap positif
sebanyak 16 orang dengan sikap positif 94,1 responden patuh dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur, 2 orang sikap positif 25,0 responden tidak patuh
dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur dan sebanyak 6 orang sikap negatif 75,0 tidak patuh menerapkan Standar Operasional Prosedur di puskesmas kota
Pekanbaru. Dan secara statistik nilai p = 0.003 nilai ini lebih kecil dari level of significance
g sebesar 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh atau hubungan sikap dengan kepatuhan menerapkan Standar Operasional Prosedur
laboratorium di puskesmas kota Pekanbaru. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian Jhon 2005 bahwa ada hubungan
sikap dengan kepatuhan dalam menerapkan standar operasional prosedur SOP di kota Bandung. Sementara menurut Taylor dalam Azwar 2007 kepatuhan dalam
menerapkan standar operasional prosedur diartikan sebagai usaha kemampuan
Rohani Panggabean : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Petugas Laboratorium Terhadap Kepatuhan Menerapkan Standar Operasional Prosedur Sop Di Puskesmas Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
responden untuk menerapkan SOP yang ada untuk meningkatkan pencegahan terhadap infeksi.
5.1.7 Kepatuhan Standar Operasional Prosedur SOP Laboratorium Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden patuh
terhadap standar operasional prosedur SOP laboratorium yaitu sebanyak 17 orang 68,0 dan tidak patuh menerapkan standar operasional prosedur SOP
laboratorium sebanyak 8 orang 32,0. Menurut Depkes RI 1995 standar operasional prosedur SOP adalah suatu protap yang merupakan tata atau tahapan
yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat
penampilan atau kondisi tertentu sehingga sesuatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas petugas laboratorium sudah mematuhi standar operasiona prosedur yang berlaku meskipun masih
ditemukan petugas laboratorium masih belum menerapkan Standar Operasional Prosedur SOP laboratorium dengan benar yang berkaitan dengan keselamatan dan
keamanan kerja di laboratorium Puskesmas yang merupakan bagian dari upaya pengendalian infeksi. Seperti yang dikemukakan Saifuddin,dkk 2002 bahwa salah
satu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan memprioritaskan pengendalian infeksi.
Rohani Panggabean : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Petugas Laboratorium Terhadap Kepatuhan Menerapkan Standar Operasional Prosedur Sop Di Puskesmas Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
Petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan sarana pelayanan kesehatan antara lain puskesmas sangat beresiko terhadap penularan penyakit bila tidak
mengindahkan petunjuk atau panduan kerja yang benar dalam pengendalian infeksi. Untuk itu petugas kesehatan harus selalu waspada, memiliki kesadaran dan kepatuhan
dalam menerapkan standar operasional prosedur kerja pengendalian infeksi.
5.2 Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Standar Operasional