Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Farmasi Di Medan

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN

TESIS

Oleh NURIL FITRI 097017021/Akt.

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2012


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

NURIL FITRI 097017021/Akt.

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2012


(3)

Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN

Nama : Nuril Fitri

Nomor Pokok : 097017021 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Drs. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak ) (Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak)

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof.Dr.AdeFatmaLubis,MAFIS,MBA,CPA)(Prof.Dr.Ir.A.RahimMatondang, MSIE)


(4)

Telah Diuji pada

Tanggal : 16 Januari 2012

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Drs. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak Anggota : 1. Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak

2. Prof. Dr. Ade FatmaLubis, MAFIS, MBA, CPA 3. Dra. Tapi Anda Sari, Lubis, M.Si., Ak.


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul:

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN” adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Januari 2012 Yang membuat pernyataan:


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu di fokuskan pada keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir pada perusahaan farmasi di Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang ada di Medan. Dari jumlah populasi ini yang menjadi sampel sebanyak 30 perusahaan. Teknik penentuan objek penelitian yang digunakan adalah survey. Data yang digunakan adalah data primer dan diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear dan berganda. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah validitas data dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t), dan adjusted R square.

Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja SIA, tetapi secara parsial : hanya keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Kata Kunci : kinerja sistem, keterlibatan pengguna kemampuan teknik personal, ukuran organisasi dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir


(7)

ABSTRACT

The objectives of the research was to examine some factors that affect the performance of accounting information system (AIS) which are focused on user involvement in AIS development, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction on the pharmaceutical companies in Medan.

The population in this study was the pharmaceutical companies in Medan and 30 companies were chosen as the sample. The Technical that being used in defined research object was survey. The data used are the primary and received from questionnaires. Analysis model that being used was linear and multiple regresions. Data quality was tested by using validity and reliability test. Classic assumption tests that being used were normality test, multicolinearity test, and heterocedastisity test. Hypothesis test that being used were simultan test (F- test), partial test (t – test), and adjusted R square.

The result of this research showed that user involvement in AIS development , technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction having a significant effect on the simultaneous performance of the AIS. But partially: only user involvement in AIS development, and end-user satisfaction significantly influence the performance of accounting information systems while, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, didn’t affect the performance of accounting information systems.

Key Word : performance of AIS, user involvement in AIS development technical capability of AIS personal, organization size management support, formalization of information system development user training and education program, end-user satisfaction


(8)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas peneliti menyampaikan Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT dengan rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Farmasi Di Medan”.

Dalam penelitian tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan moril, masukan serta saran sehingga penilis dapat menyelesaikan penelitian tesis ini, oleh karena itu dengan sepenuh hati peneliti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. dr Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM) Sp.A(K) selaku rector universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku direktur program pasca sarjana Universitas Sumatera Utara

3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak selaku ketua Program Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai salah satu dosen pembanding dalam penyusunan tesis ini.

4. Drs. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak, selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan juga memberikan saran kepada peneliti dalam penyusunan tesis ini.

5. Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini.

6. Dra. Sri Mulyani, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran-saran kepada peneliti dalam menyusun tesis.

7. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran-saran kepada peneliti dalam menyusun tesis.

8. Orang tua peneliti Hj. Salmah K.N. yang telah banyak memberikan dukungan moril kepada peneliti hingga selesainya tesis ini.


(9)

9. Kakak-kakak peneliti terutama Neng Imanti yang telah membatu memperoleh data penelitian.

10.Rekan-rekan mahasiswa angkatan XVII terutama Yani, dan Uswa untuk semua dukungan, perhatian dan saran bagi peneliti.

11.Pihak-pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dalam menyelesaikan tesis ini, sehingga sangat diperlukan masukan-masukan dan saran yang sifatnya membangun. Namun demikian besar harapan peneliti tesis yang telah diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 16 Januari 2012

Peneliti

Nuril Fitri


(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Nuril Fitri

Tempat/Tgl. Lahir : Medan/ 10 desember 1972 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Stasiun Gg. Famili No. 70 Marindal II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1979 – 1985 : SDN 060901 Medan

1985 – 1988 : SMP Tunas Kartika 1 Medan 1988 – 1991 : SMEAN 1 Medan

1991 – 1998 : Dharmawangsa

2000 – 2001 : Akta IV Universitas Muslim Nusantara

2009 – 2011 : S-2 Program Pascasarjana Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan III. LATAR BELAKANG PEKERJAAN

1994 – 1995 : Karyawan Marketing PT. Enseval

1996 – 2005 : Guru Ekonomi SMA Karya Utama Marindal 2006 – Sekarang : Guru Ekonomi SMAN-19 Medan


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah ... 4

1.3. Tujuan penelitian ... 5

1.4. Manfaat penelitian ... 6

1.5. Originalitas ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 9

2.1.1. Pengantar... 9

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.1.2.1. Tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi ... 16

2.1.2.2. Perkembangan sistem informasi Akuntansi ... 17

2.1.2.3. Tujuan perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi ... 18


(12)

2.1.2.4. Manfaat sistem informasi akuntansi bagi organisasi ... 20

. 2.1.2.5. Alasan perusahaan beralih ke sistem informasi akuntansi 22

2.1.2.6. Teori di dalam kinerja sistem informasi akuntansi ... 25

2.1.3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 30

2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi Akuntansi ... 30

2.1.5 Perusahaan Farmasi ... 37

2.2. Review Penelitian Terdahulu ... 37

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep ... 41

3.2. Hipotesis ... 42

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 51

4.2. Lokasi Penelitian ... 51

4.3. Populasi dan Sampel ... 52

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 52

4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 53

4.5.1. Defenisi operasional ... 53

4.5.1.1. Variabel dependen ... 54

4.5.1.1.1. Kinerja SIA ... 54

4.5.1.2. Variabel independen ... 54

4.5.1.2.1. Keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi ... 54

4.5.1.2.2 Kemampuan teknik personal sistem ... 54

4.5.1.2.3. Ukuran organisasi ... 55

4.5.1.2.4. Dukungan manajemen puncak ... 55


(13)

4.5.1.2.6. Program pelatihan dan pendidikan pengguna ... 55

4.5.1.2.7. Kepuasan pengguna akhir ... 56

4.5.2. Metode pengukuran variabel ... 56

4.5.2.1. Variabel dependen ... 56

4.5.2.1.1. Kinerja SIA ... 56

4.5.2.2. Variabel independen ... 56

4.5.2.2.1. Keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi ... 57

4.5.2.2.2 Kemampuan teknik personal sistem ... 57

4.5.2.2.3. Ukuran organisasi ... 57

4.5.2.2.4. Dukungan manajemen puncak ... 57

4.5.2.2.5. Formalisasi pengembangan SI ... 58

4.5.2.2.6. Program pelatihan dan pendidikan pengguna ... 58

4.5.2.2.7. Kepuasan pengguna akhir ... 58

4.6. Metode Analisis Data ... 60

4.6.1. Uji Kualitas Data ... 60

4.6.1.1. Uji Validitas ... 60

4.6.1.2. Uji Reliabilitas ... 61

4.6.2. Uji Asumsi Klasik ... 61

4.6.2.1 Uji Normalitas Data ... 62

4.6.2.2. Uji Multikolinearitas ... 62

4.6.2.3. Uji Heterokedastisitas ... 63

4.6.3. Uji Faktor ... 64

4.6.4. Uji Hipotesis ... 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 67


(14)

5.1.2. Uji kualitas data ... 74

5.1.2.1. Uji validitas ... 74

5.1.2.2. Uji realibilitas ... 74

5.1.3. Uji asumsi klasik ... 75

5.1.3.1. Normalitas ... 75

5.1.3.2. Heteroskedastisitas ... 76

5.1.3.3. Multikolinearitas ... 78

5.1.4 Uji faktor ... 79

5.1.5 Pengujian hipotesis ... 80

5.1.5.1. Analisa Regresi berganda ... 81

5.1.5.2 Analisa regresi parsial ... 82

5.2. Pembahasan ... 85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... . 91

6.2. Keterbatasan penelitian .. ... 93

6.3. Saran-saran .. ... 93


(15)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1 Peneliti terdahulu ... 39

4.1 Definisi operasional dan pengukuran variabel ... 58

5.1 Statistik deskriftif ... 68

5.2 Jenis kelamin responden ... 70

5.3 Pendidikan terakhir responden ... 71

5.4 Usia responden ... 72

5.5 Jabatan responden ... 73

5.6 Masa kerja responden ... 73

5.7 Uji Normalitas ... 76

5.8 Uji Heteroskedastisitas ... 78

5.9 Collenearity statistic ... 79

5.10 KMO dan barlet ... 80

5.11 Anti image matric ... 80

5.12 Test Of Goodness Of Fit ... 81

5.13 Uji F (Simultan) ... 81


(16)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2.1 Komponen Sistem Informasi ... 14

2.2 Transaksi yang diproses oleh sistem informasi ... 16

3.1 Kerangka konseptual ... 42

5.1 Histogram uji normalitas ... 75


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Permohonan untuk jadi responden ... 95

2. Kuesioner ... 96 3. Tabulasi data ... 100

4. Uji kualitas data ... 101

5. Rekap data ... 102


(18)

(19)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu di fokuskan pada keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir pada perusahaan farmasi di Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang ada di Medan. Dari jumlah populasi ini yang menjadi sampel sebanyak 30 perusahaan. Teknik penentuan objek penelitian yang digunakan adalah survey. Data yang digunakan adalah data primer dan diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear dan berganda. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah validitas data dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t), dan adjusted R square.

Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja SIA, tetapi secara parsial : hanya keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Kata Kunci : kinerja sistem, keterlibatan pengguna kemampuan teknik personal, ukuran organisasi dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir


(20)

ABSTRACT

The objectives of the research was to examine some factors that affect the performance of accounting information system (AIS) which are focused on user involvement in AIS development, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction on the pharmaceutical companies in Medan.

The population in this study was the pharmaceutical companies in Medan and 30 companies were chosen as the sample. The Technical that being used in defined research object was survey. The data used are the primary and received from questionnaires. Analysis model that being used was linear and multiple regresions. Data quality was tested by using validity and reliability test. Classic assumption tests that being used were normality test, multicolinearity test, and heterocedastisity test. Hypothesis test that being used were simultan test (F- test), partial test (t – test), and adjusted R square.

The result of this research showed that user involvement in AIS development , technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction having a significant effect on the simultaneous performance of the AIS. But partially: only user involvement in AIS development, and end-user satisfaction significantly influence the performance of accounting information systems while, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, didn’t affect the performance of accounting information systems.

Key Word : performance of AIS, user involvement in AIS development technical capability of AIS personal, organization size management support, formalization of information system development user training and education program, end-user satisfaction


(21)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Di dalam dunia usaha, peran teknologi informasi dan sistem informasi yang handal tdak lagi diragukan dalam menunjang kemampuan unit usaha untuk memenangkan persaingan usaha. Penggunaan teknologi informasi dan sistem informasi tersebut diharapkan mampu mendorong percepatan perputaran usaha dan operasional meningkatkan efisiensi kerja dan efektifitas kerja setiap bagian. Sistem informasi yang berbasis komputer tersebut merupakan sistem informasi yang terintegrasi untuk melayani kebutuhan perencanaan sumber daya seluruh departemen terkait, sistem tersebut bermuara pada sistem informasi akuntansi/SIA.

Sedemikian penting peran sistem informasi yang tepat bagi kepentingan bisnis dan usaha mengakibatkan pengambilan keputusan untuk memilih sistem informasi yang akan digunakan juga merupakan keputusan yang sangat penting bagi badan usaha. Tambunan (2001) Hal ini didasari pada kenyataan bahwa kesalahan dalam pemilihan sistem informasi dapat mengakibatkan proses bisnis yang ada menjadi terhambat, sehingga terjadi kerugian dalam berbagai bentuk bagi badan usaha tersebut, misalnya kehilangan waktu dan kehilangan peluang pendapatan di masa yang akan datang.

Dengan terciptanya kesadaran masyarakat akan kebutuhan terhadap kesehatan, ini berarti harus tersedia produk kesehatan yang cukup di pasar, dalam


(22)

hal ini yaitu obat-obatan. Segala hal yang berhubungan dengan obat-obatan, tentunya tidak akan terlepas dari industri farmasi. Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan bagian dari tujuan Indonesia sehat. Salah satunya dengan ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk masyarakat. Peran obat di mulai dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan serta pemulihan. Sebagai produk dari industri farmasi, obat tentunya tidak lepas dari aspek ekonomi dan teknologi. Maka diperlukan suatu inovasi produk melalui pengembangan –pengembangan based on research yang dilakukan oleh industri farmasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya industri farmasi di Indonesia sudah dapat melakukan e Procurement dalam tahap yang relatif awal yaitu tidak seratus persen secara online karena masih ada beberapa proses transaksi yang dilakukan secara offline. Pemerintah juga sudah terlihat menunjukkan komitmen untuk turut mendukung presedur bisnis ini, akan tetapi masih perlu dilakukan percepatan untuk dapat mengejar ketinggalan dalam hal kesiapannya.

Perusahaan farmasi harus lebih menyiapkan diri ke arah pengintegrasian masing-masing kegiatan dan tidak menganggap Teknologi dan Informasi sebagai bagian yang terpisah dari perusahaan yang hanya menangani aspek teknologi saja melainkan mengintegrasikannya keseluruh strategi bisnis perusahaan. Pengambilan keputusan implementasi sistem informasi oleh badan usaha umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat terkait langsung


(23)

terhadap operasional usaha maupun dapat pula merupakan faktor yang tidak terkait langsung.

Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang pesat dibanding waktu dulu, misalnya yang terdapat pada bidang komunikasi. Perkembangan pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari teknologi komunikasi tersebut. Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi dan penggunaan dari Sistem Informasi Akuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001) dan Jen (2002) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja Sistem Informasi Akuntansi, antara lain: keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal SI, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, program pelatihan dan pendidikan pengguna, keberadaan dewan pengarah SI dan lokasi departemen SI. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001). Walaupun mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001), penelitian ini tidak diupayakan untuk meneliti semua faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan faktor keberadaan dewan pengarah SI dan lokasi departemen SI karena tidak adanya variabel tersebut pada perusahaan yang peneliti teliti, dan peneliti menambahkan 1 (satu) varibel lagi yaitu kepuasan pengguna akhir.

Penelitian ini untuk mengetahui bukti empiris tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi di perusahaan


(24)

farmasi. Dengan adanya uraian-uraian di atas, maka mendasari peneliti untuk melakukan penelitian pada perusahaan farmasi yang ada di Medan tentang kinerja sistem informasi akuntansi. Adanya perkembangan teknologi berdampak pada perusahaan farmasi yang juga menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menjalankan usahanya. Selain memerlukan informasi yang akurat dalam pengolahan datanya, sistem informasi yang ada juga digunakan untuk memudahkan para karyawan dalam pengecekan obat-obatan dan barang lainnya, mempermudah pembuatan laporan keuangan, pengambilan keputusan dan lain-lain. Dari sistem informasi yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa manajemen dari organisasi tersebut bagus atau tidak. Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)?

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

2. Apakah faktor keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

3. Apakah faktor ukuran organisasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?


(25)

4. Apakah faktor dukungan manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

5. Apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

6. Apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pengguna mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

7. Apakah faktor kepuasan pengguna akhir mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

8. Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara simultan mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

2. Menganalisis apakah faktor keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

3. Menganalisis apakah faktor ukuran organisasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi


(26)

4. Menganalisis apakah faktor dukungan manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

5. Menganalisis apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

6. Menganalisis apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pengguna mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

7. Menganalisis apakah faktor kepuasan pengguna akhir mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

8. Menganalisis apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara simultan mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan rekomendasi atas berbagai alternatif pilihan yang tersedia bagi manajemen perusahaan dalam memilih sistem informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan. Sehingga diharapkan dengan memberikan rekomendasi keputusan yang terbaik bagi manajemen puncak perusahaan, maka sistem informasi dan teknologi informasi yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal oleh perusahaan.


(27)

2. Memberikan gambaran seberapa besar pengaruh informasi akuntansi dalam kinerja SIA.

3. Bagi lembaga pendidikan dapat bermanfaat untuk memberikan bahan dan perbandingan dalam kegiatan penelitian selanjutnya,serta pengembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dalam Ilmu Akuntansi.

1.5. Originalitas

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) yang berjudul Influence factors affecting the performance of accounting information systems. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian tersebut adalah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem (X1), kemampuan teknik personal sistem informasi (X2), ukuran organisasi (X3), dukungan manajemen puncak (X4), formalisasi pengembangan sistem informasi (X5), program pelatihan dan pendidikan pengguna (X6), Keberadaan dewan pengarah SI (X7), Lokasi departemen SI (X8) dan kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Penelitian Soegiharto (2001) mendapati hasil bahwa satu-satunya hubungan yang positif signifikan adalah Keterlibatan Pengguna dalam proses pengembangan Sistem. Variabel-variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan dengan kinerja SIA. Selain itu didapatkan juga hubungan signifikan negatif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA. Peneliti merasa perlu melakukan replikasi terhadap penelitian ini mengingat kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan farmasi belum ada yang meneliti dan waktu penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu 2001


(28)

dan peneliti juga merasa perlu menambahkan satu variabel lagi yaitu kepuasan pengguna, hal ini dikarenakan kepuasan pengguna merupakan salah satu penentu dalam penggunaan sistem informasi akuntansi. Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang dalam disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end-user computing, sejumlah studi telah dilakukan untuk meng-capture keseluruhan evaluasi dimana pengguna akhir telah menganggap penggunaan dari suatu sistem informasi (misalnya kepuasan) membentuk kepuasan terhadap penggunaan sistem informasi yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja dari sistem informasi itu sendiri. Chin et al (2000).


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengantar

Pengguna sistem (system users) merupakan mayoritas terbesar dari information workers dalam suatu sistem informasi manapun mereka adalah orang yang menggunakan dan mengoperasikan sistem informasi.

SIA bertindak sebagai pemasok informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh semua level dalam organisasi. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat dan dikomunikasikan kepada para pengguna. SIA juga melakukan kegiatan identifikasi berbagai kelompok pengguna dari informasi yang mereka butuhkan (Caillouet and Lapeyre, 1992). Ada tiga kategori pengguna informasi akuntansi, yaitu: (a) internal users, (b) external users withdirect financial interest dan (c) external users with indirect financial interest.Pengguna kategori internal users meliputi pemilik, manajemen, dan semua level dalam organisasi. Pengguna kategori internal users akan memanfaatkan informasi akuntansi untuk pertanggungjawaban dan membuat keputusan. Pengguna kategori external users with directfinancial interest, meliputi investor dan kreditor atau investor dan kreditor potensial, akan menggunakan informasi akuntansi untuk menilai prestasi keuangan perusahaan dan pembuatan keputusan investasi dan kredit. Pengguna


(30)

kategori external users with indirectfinancial interest meliputi agen pemerintah, organisasi buruh, perencana ekonomi, konsultan, pelanggan, dan masyarakat. Informasi akuntansi digunakan untuk menilai pertanggungjawaban entitas bisnis terhadap lingkungannya Calliueot and Lapayre (1992) menyatakan bahwa penciptaan suatu informasi efektif membutuhkan suatu pengorganisasian untuk mengembangkan sejumlah sistem-sistem pendukung. Penarikan staf yang kompeten dan layak adalah suatu tindakan yang sangat penting. Investasi yang besar dalam perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung sistemyang lain adalah sesuatu yang penting, namun tanpa manusia bersumber daya yang kompeten untuk mengkoordinasikan sistem akan menghasilkan informasi yang tidak layak, tidak tepat waktu atau tidak akurat.

2.1.2. Sistem Informasi Akuntansi

Istilah sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga elemen, yaitu: sistem, informasi dan akuntansi. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut

A. Definisi Sistem

Ada beberapa definisi tentang system yang dikemukakan oleh banyak pakar. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, Mascove dan Simkin (1994) mendefinisikan sistem yaitu seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan dan bersama-sama mencapai sistem yang spesifik dan objektif,sebuah sistem harus memiliki keterkaitan,integrasi dan sentral objektif dalam organisasi.


(31)

sebuah sistem adalah entitas kompleks atau kerangka yang tunduk pada satu atau lebih tujuan, kendala, dan kontrol; yang dikelilingi oleh lingkungan, yang terdiri subsistem ofinterdependeent;. Dan yang mengalami proses dengan input dan output.

Chusing dalam Susanto (2004) mendefinisikan sistem

Sehingga menurut ketiga definisi di atas, pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.

adalah suatu entitas yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

B. Definisi Informasi

Ada perbedaan antara data dan informasi. Data adalah fakta statistik dalam bentuk kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu. Informasi adalah data yang telah tersaring,terorganisir, terealisasi, dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi. Nash dalam Jogiyanto (2005) memberikan pengertian data dan informasi sebagai berikut yaitu data memiliki nilai informasi baik langsung maupun tidak langsung.Data dapat diidentifikasi dan memiliki beberapa tujuan informasi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan.

Davis dalam Khadir (2003) mendefinisikan data dan informasi sebagai berikut:data merupakan fakta mentah,seperti rincian transaksi dari faktur penjualan,pengetahuan informasi komunikasi yang dikembangkan disesuaikan


(32)

dan ditransformasi sehingga outputnya menjadi sesuatu yang berguna bagi penerima.

Menurut definisi-definisi di atas, informasi adalah hasil pengolahan dari data yang digunakan untuk membantu pengambil keputusan. Agar informasi berguna dalam pengambilan keputusan, harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi.

3. Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat dibutuhkan.

4. Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan. 5. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.

6. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka. 7. Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.

C. Definisi Sistem Informasi

Cusing dalam Susanto (2004) mendefiniskan sistem informasi sebagai data yang terorganisisr yaitu mengumpulkan,memasukkan,menyimpan, mengelola, mengendalikan serta pelaporan informasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Gelinas, Oram dan Wiggins (2004) mendefinisikan sistem informasi sebagai:


(33)

Sistem informasi, dari dua definisi di atas dapat ditarik garis besar sebagai integrasi suatu cara terorganisir (mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, mengendalikan,dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Sebuah sistem buatan manusia yang umumnya terdiri dari serangkaian komponen terpadu berbasis komputer dan manual menetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data, informasi sehingga menjadi output yang berguna. kepada pengguna.

Sistem informasi mempunyai sebelas komponen yaitu: (1) komponen sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem, (2) komponen input (data), (3) komponen output, informasi untuk pengambilan keputusan, (4) penyimpanan data, (5) pemroses, (6) instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi, (7) batas sistem, (8) kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern, (9) komponen pengaman yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akurat, (10) komponen interface informasi, berfungsi sebagai penghubung antar pengguna, antara mesin dengan pengguna, antar subsistem dalam sistem informasi, (11) subsistem, merupakan bagian sistem informasi.


(34)

Lingkungan Ineterfase informasi

Pengguna Instruktur dan prosedur

Input Pemroses Output Sasaran dan tujuan

Pengendalian Penyimpanan

dan Sekuriti data Kendala

Bisnis sistem

Sumber :”Report of the Commitee on Accounting and Information System Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi.

D. Definisi Akuntansi

AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), mendefinisikan akuntansi adalah sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif terutama keuangan, kegiatan ekonomi yang dimaksudkan agar menjadi berguna untuk membuat keputusan dalam menentukan pilihan.

Dari definisi di atas disimpulkan bahwa akuntansi bertujuan menghasilkan informasi yang digunakan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan (manajemen) dan berbagai pihak diluar perusahaan (pemegang saham, pemeriksa pajak, investor, kreditor) yang mempunyai kepentingan terhadap kegiatan usaha tersebut.


(35)

E. Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 2004).

Gelinas, Oram dan Wiggins (2004) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:A specialized subsystem of the management information system whose purpose its to collect, process and report information related to financial transaction.

Instruktur dan prosedur input pemroses output penyimpanan data pengguna sasaran dan tujuan pengendalian dan sekuriti lingkungan interface informasi kendala bisnis sistem. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem informasi akuntansi merupakan proses mengumpulkan, menggolongkan,

2. mengolah data transaksi, lalu menganalisis, dan dikomunikasikan hasilnya dalambentuk laporan keuangan perusahaan.

3. Pengguna informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi adalah pihak dalam perusahaan, terutama manajemen dan pihak luar yang berkepentingan terhadap perusahaan


(36)

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Transaksi

Sistem Informasi Keputusan Informasi Pengguna

Transaksi Nonkeuangan

Sumber: Report of the Committee on Accounting and Information System

Gambar 2.1Transaksi Yang Diproses oleh Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi akuntansi menambah nilai dengan cara :

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

3. Meningkatkan efisiensi

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan 5. Meningkatkan sharing knowledge


(37)

2.1.2.1. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Wilkinson (2000) mengemukakan berdasarkan definisi sistem informasi akuntansi maka tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi tersebut adalah sebagai pengolah transaksi (transaction processing) dan pengolah informasi (information processing).

Romney (2005). mengatakan bahwa tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi adalah :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data atas aktivitas dan transaksi yang dibuat oleh perusahaan,sehingga organisasi,manajemen,karyawan,pihak lain dapat melihat kembali aktivitas yang telah terjadi pada masa lalu.

2. Pemrosesan data menjadi informasi berguna dalam pembuatan keputusan,sehingga memungkinkan manajemen untuk merencanakan,melaksanakan dan mengontrol aktivitas.

3. Menyediakan keamanan atas action organisasi termasuk data. Kontrol ini memastikan bahwa data yang diperlukan akurat,valid,dan dapat dipercaya.

2.1.2.2. Perkembangan Sistem Informasi Akuntansi

Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hasil pengembangan perangkat keras maupun lunak Oleh karena itu perkembangan teknologi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.


(38)

Pengembangan SIA adalah proses memodifikasi atau mengubah bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu dan sumberdaya dan merupakan aktivitas yang berkesinambungan.Menurut Burch,dkk (2001), hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan sistem informasi akuntansi adalah manusia. Pernyataan ini diperkuat oleh Baronas,dkk (2007), bahwa apabila suatu sistem mengalami kegagalan, salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan sistem informasi itu memenuhi harapan stakeholder yang meliputi : analis sistem, pengguna akhir, sponsor dan pelanggan. Dengan demikian untuk mengurangi resiko kegagalan sistem informasi, dibutuhkan kemampuan memprediksi outcome dari upaya yang telah dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hidup pengembangan sistem SDLC (Sistem Development Life Cycle). Pendekatan dengan SDLC ini biasanya digunakan oleh divisi sistem informasi untuk memberikan pengertian yang jelas tentang apa yang seharusnya disertakan dalam pengembangan suatu sistem. Keuntungan dengan merencanakan pengembangan sistem ini adalah dapat menghasilkan suatu lingkup proyek yang jelas, mengenali berbagai area permasalahan potensial, dapat mengatur urutan tugas yang jelas, serta memberikan dasar untuk pengendalian.

Salah satu tujuan dari pengembangan SIA adalah menambah nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah dengan :


(39)

2. Penerapan SIA meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dalam mengumpulkan informasi

3. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen.

4. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing)

2.1.2.3. Tujuan Perusahaan Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi

Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik. Tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2004). Pendekatan manual praktik dan penyusunan metode dan prosedur adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas informasi, yaitu informasi yang tepat guna (relevance) lengkap dan terpercaya (akurat). Dengan kata lain sistem akuntansi harus dengan cepat, tepat dan mampu memberikan informasi yang diperlukan. 2. Untuk meningkatkan kualitas internal cek atau sistem pengendalian intern,

yaitu sistem pengendalian yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan perusahaan.Ini berarti bahwa sistem alat yang disusun harus juga mengandung kegiatan pengendalian intern.

3. Untuk dapat menekankan biaya-biaya tata usaha, ini berarti bahwa biaya tata usaha untuk sistem akuntansi harus lebih efisien dan harus jauh lebih murah dari manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan sistem akuntansi


(40)

Berdasarkan pernyataan di atas, nampak bahwa tujuan utama sistem informasi akuntansi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas informasi, untuk meningkatkan pengendalian, internal dan untuk meminimalkan biaya yang sesuai.

Dalam melakukan pengelolaan perusahaan pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. Pengelolaan perusahaan oleh manajer dipengaruhi oleh gaya manajemen yang berbeda-beda, juga dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha dalam industri itu maupun keadaan ekonomi dimana perusahaan berada, serta kompleksitas usaha perusahaan. Manajemen mempunyai keinginan untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat. Untuk pemecahan masalah yang dihadapinya. Kebutuhan informasi akuntansi yang digunakan manajemen akan terasa apabila manajer membutuhkan informasi lebih banyak. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Peran penting lainnya termasuk membuat tujuan serta sasaran sistem, meninjau kinerja serta kepemimpinan departemen sistem informasi, membuat pemilihan proyek serta kebijakan struktur organisasi. (Romney, 2005)

2.1.2.4. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Bagi Organisasi

Sistem Informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu agar aktivits dalam rantai nilai dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien (Romney,2005).


(41)

Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara

1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa

Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan informasi apabila terdapat proses produksi yang kurang baik atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapakan, sehingga dapat segera diperbaiki. Hal ini tentu akan mengurangi biaya untuk perbaikan dalam jumlah yang lebih besar.

2. Memperbaiki efisiensi

Sistem informsi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.

3. Memperbaiki pengambilan keputusan

Sistem informasi akuntansi dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.

4. Berbagai pengetahuan

Sistem informasi akuntasi yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagai pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi perusahaan dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif

Dari uraian di atas dapat dijelaskan secara ringkas bahwa informasi sangat bermanfaat bagi kelancaran pelaksanaan aktifitas perusahaan, karena informasi


(42)

mengurangi ketidakpastian terhadap tindakan yang telah dilakukan, informasi dapat berfungi menyadarkan, artinya bahwa informasi merupakan alat yang mampu memberikan gambaran mengenai kemungkinan atau peluang yang dimiliki perusahaan, informasi berperan sebagai fungsi evaluasi (fungsi pengendalian) yaitu mengevaluasi sampai sejauh mana tindakan yang dilakukan dan hasil yang dicapai sesuai dengan yang direncanakan.

Adalah sesuatu yang wajar bilamana suatu perusahaan menjalani perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman yang ada. Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka permasalahan yang timbul semakin kompleks.Semakin besar perusahaan, maka semakin kompleks pula kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya.Sistem informasi akuntansi yang baik akan membantu manajemen menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul.

2.1.2.5. Alasan Perusahaan Beralih ke Sistem Informasi Akuntansi

Beberapa situasi yang pada umumnya memerlukan perubahan sistem untuk menghindari resiko ketinggalan zaman akibat persaingan yang semakin ketat,antara lain :

Akibat peningkatan persaingan, sistem informasi akuntansi juga harus berubah seiring dengan perubahan kebutuhan pengguna, agar tetap selaras dan mampu menjawab setiap tantangan perusahaan. Perubahan teknologi penyempurnaan dalam proses bisnis, keunggulan kompetitif, meningkatnya


(43)

kualitas, kuantitas dan kecepatan informasi akan dapat meningkatkan nilai produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan dan bias menurunkan daya saing.

Keuntungan produktivitas pertumbuhan usaha, perusahaan yang mengalami perkembangan pesat akan mengalami peningkatan kesibukan sehingga perlu perubahan sistem. Penciutan usaha, untuk meningkatkan efisiensi, kadangkala perusahaan perlu menciutkan usahanya sehingga skala ekonominya cukup efisien. Apabila terjadi perubahan dalam organisasi perusahaan, para manajer di semua lini akan menghadapi bentuk-bentuk persoalan baru dan pola baru dalam pengambilan keputusan sesuai dengan perubahan tadi. Sistem organisasi akuntansi juga harus mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Pola perkembangan sistem akuntansi pada umumnya memiliki suatu pola yang lazim disebut daur pengembangan sistem.

Daur pengembangan sistem adalah daur dari suatu perkembangan sistem informasi mulai dari konsepsi yang berwujud gagasan, proses pengembangannya, hingga implementasi dan pengoperasiannya. Upaya peningkatan kemampuan sistem dapat dilakukan oleh tim atau pihak manajemen manapun dalam perusahaan.

SIA dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan SIA. Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah pemrosesan data akuntansi dari secara manual menjadi secara


(44)

otomatis. Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah.

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and benefit. Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi. Bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit. Cost bukan hanya berarti biaya yang dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber daya yang lain haruslah diperhitungkan dalam penggunaan komputer. Permasalahan timbul ketika cost yang berbentuk selain biaya tersebut sukar untuk diukur dalam ukuran kuantitatif. Tentu hal ini membutuhkan alat untuk mengalokasikan dan menentukan ukuran yang tepat untuk mengkuantifikasikannya. Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam hal kecepatan (speed), ketelitian(accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan. Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond). Perkembangan chip terakhir telah memungkinkan kecepatan dalam seperbilliun detik (nanosecond) atau bahkan dalam sepertrilliun detik (picosecond). Dengan kecepatan ini suatu transaksi dapat diproses dalam seketika.Ketelitian jelas dapat diandalkan karena setelah data disiapkan dengan benar, komputer akan memroses tanpa campur tangan manusia lagi dan kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan perhitungan dan klasifikasi menjadi kecil.Itulah sebabnya


(45)

sebelum suatu komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trialrun) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi program. Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar. Akan tetapi penerapan dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan. Menurut Delone dan Raymond dalam Komara (2000) penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Untuk menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu sitem informasi.

2.1.2.6. Teori di Dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai teori, antara lain teori kontijensi, behavior dan difusi inovasi dimana teori tersebut relevan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.

1. Teori Behavior

Teori behaviorisme, (behavioural concept) pada awalnya merupakan kajian bidang utama dalam psikologi dan sosial psikologi, tetapi faktor-faktor psikologi dan sosial psikologi seperti motivasi, persepsi, sikap dan personalitas sangat relevan dengan bidang akuntansi (Siegel dan Marconi, 1986).

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah sistem informasi


(46)

teknologi pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung,motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain.

Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya Ikhsan (2005) menyatakan bahwa tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia. Perilaku manusia yang didukung oleh empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka, baik untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi keperilakuan bertujuan (1) untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis dan (2) untuk mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.

2.Teori Kontijensi

Teori kontijensi berkembang tahun 1962 dalam (Outley, 2000), menyatakan bahwa tidak ada satu sistem manajemen yang optimum,sistem tergantung pada tingkat perubahan lingkungannya,pada sistem ini mempunyai beberapa ciri :

1. Substansinya adalah manusia bukan tugas. 2. Kurang menekankan hirarki

3. Struktur saling berhubungan,fleksibel,dalam bentuk kelompok 4. Kebersamaan dalam nilai,kepercayaan dan norma


(47)

Teori kontijensi, disebut juga teori kepentingan, teori lingkungan atau teori situasi. Kekuatan pendekatan kontijensi adalah bahwa ia mendorong analisis situasi sebelum diambil tindakan dan pada saat yang sama berusaha menghilangkan praktik kebiasaan yang didasarkan atas asumsi universal tentang orang. Pendekatan kontijensi juga lebih bersifat antar disiplin, lebih berorientasi penelitian dibandingkan pendekatan tradisional. Dengan demikian, pendekatan ini membantu untuk menggunakan semua pengetahuan mutakhir tentang organisasi dengan cara yang paling tepat,

Teori kontijensi muncul sebagai jawaban atas pendekatan “universalistik” bahwa desain pengendalian yang optimal dapat diterapkan dalam perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan pengendalian yang universalistik adalah perluasan teori manajemen ilmiah yang alami. Prinsip manajemen ilmiah menyiratkan satu cara terbaik untuk mendesain proses operasional dalam rangka memaksimalkan efisiensi.

Secara nyata Copley dalam Josept (1998), menyatakan bahwa pengendalian adalah yang pusat gagasan dari manajemen ilmiah. Perkembangan prinsip operasional ini ke sistem pengendalian manajemen menyiratkan bahwa harus ada satu sistem pengendalian terbaik yang memaksimalkan efektivitas manajemen dan hanya satu setting kontijensi.Mengembangkan model kontijensi memerlukan suatu basis yang membagi setting kompetitif ke dalam kelas terpisah dan ada pekerjaan kecil untuk mengindetifikasi variabel kontijensi yang relevan


(48)

3.Teori Difusi Inovasi

Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers dalam Hamid dkk (2006) melalui bukunya yang berjudul Diffusio Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.

Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:

(1) Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.

(2) Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling tidakperlu memperhatikan (a) tujuan diadakannya komunikasi dan (b) karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima


(49)

secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

(3) Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

(4) Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama

Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi. Variabel yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi tersebut mencakup (1) atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion), (2) jenis keputusan inovasi (type of innovation decisions), (3) saluran komunikasi (communication channels), (4) kondisi sistem sosial (nature of social system), dan (5) peran agen perubah (change agents)


(50)

2.1.3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Khalil (1997) dalam Jen (2002) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA. Penelitian ini mengacu pada penelitian Choe (2000) dan Soegiharto (2001) dalam Jen (2002).

Pada penelitian ini peneliti mengukur kinerja SIA dari penggunaan SIA itu sendiri oleh para karyawan pada Departemen Akuntansi Keuangan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka untuk mengolah data-data keuangan menjadi informasi Akuntansi.

Penelitian yang dilakukan oleh Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian yang dilakukan Jahangir et al (2000) dalam Jen (2002) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi.

2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) mengemukakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah:


(51)

1. Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi (user involvement in AIS development)

2. Kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi (technical capability of AIS personal)

3. Ukuran organisasi (organization size)

4. Dukungan manajemen puncak (management support)

5. Formalisasi pengembangan sistem informasi (formalization of information system development)

6. Program pelatihan dan pendidikan pemakai (user trainning and education program)

7. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system steering committee)

8. Lokasi departemen sistem informasi (location of information sustem departement)

Dalam penelitian ini peneliti tidak mengikutsertakan variabel independen Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system steering committee) dan Lokasi departemen sistem informasi (location of information system departement) karena perusahaan farmasi yang ada di Medan merupakan perusahaan cabang yang tidak mempunyai kedua variabel diatas. . Peneliti menambahkan satu variabel lagi yaitu kepuasan pengguna akhir. Maka faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA adalah


(52)

Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem diperkirakan untuk memperbaiki kualitas sistem dengan cara (l) menyediakan penilaian yang lebih akurat dan lengkap persyaratan system informasi MeFarlan dan MeKenney 1983; Robey 1979 dalam Soegiharto (2001) (2) menyediakan keahlian tentang sistem organisasi ini adalah untuk mendukung penggunaan pemakai sistem, karena keahlian biasanya tidak tersedia dalam sistem informasi kelompok Lucas l978; Robey 1979 dalam Soegiharto(2001), (3) pengembangan fitur untuk menghindari fitur yang tidak dapat diterima atau tidak penting Robey 1979 dalam Soegiharto (2001), (4) meningkatkan pemahaman pengguna sistem Lucas 1978 dalam Soegiharto (2001). Keterlibatan dapat meningkatkan penerimaan pengguna dengan mengembangkan harapan yang realistis tentang kemampuan sistem Gibson dan Nolan 1974 dalam Soegiharto (2001) yaitu menyediakan sebuah arena untuk tawar-menawar dan resolusi konflik tentang masalah-masalah desain Maish 1979 dalam Soegiharto (2001), mengarahkan ke sistem kepemilikan oleh pengguna Robey 1979 dalam Soegiharto (2001), menurunkan resistensi pengguna untuk mengubah data Lucas 1978 dalam Soegiharto (2001), dan melatih pengguna untuk menggunakan sistem Lucas1978 dalam Soegiharto (2001). Keterlibatan pengguna merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target (Olson & Ives, 1981 dalam Choe, 1996). Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.


(53)

2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi.

Anderson dalam Soegiharto (2001) mengusulkan potensi kontribusi pengguna haruslah lebih tinggi selama tahap perencanaan dan implementasi pengembangan sistem. Para pengguna lebih memahami teknologi, tugas dan keputusan yang terlibat, dan lingkungan sosial-politik di mana sistem akan digunakan, semakin besar kemungkinan mereka dapat berkontribusi untuk pengembangan sistem. Pendidikan rata-rata atau tingkat pengalaman kelompok pengguna sistem informasi dapat digunakan untuk mengukur kemampuan personil sistem informasi Ives et al. Dalam Sularso (2003). Kemampuan teknis personel SI memiliki pengaruh besar pada analisis informasi persyaratan dan desain sistem informasi. Sebagai contoh, analis sistem yang kompeten memiliki efek positif pada penilaian kebutuhan informasi Huff dan Munro, 1985; McFarlan dan McKenncy 1983, dalam Soegiharto (2001). Bruwer 1984 dalam Soegiharto juga menyarankan bahwa kinerja SI terkait dengan kualitas teknis atau kualitas desain dari sistem, yang merupakan tanggung jawab personil sistem. Kemampuan teknik personal SI dibedakan kedalam kemampuan spesialis dan kemampuan generalis. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA.

3. Ukuran Organisasi.

Jumlah karyawan adalah kriteria ukuran organisasi yang paling umum digunakan oleh peneliti DeLone, dalam Soegiharto, 2001. Dalam penelitian ini, ukuran organisasi diukur dengan jumlah karyawan Soegiharto, 2001. Jen (2002)


(54)

berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA. Meskipun Raymond dalam Soegiharto (2001) tidak menemukan hubungan signifikan antara ukuran organisasi (yaitu, jumlah karyawan) dan pengguna akhir kepuasan atau pemanfaatan sistem, tampaknya ada beberapa asosiasi antara variabel konteks organisasi dan lingkungan. Franz dan Robey dalam Soegiharto (2001) menemukan keterkaitan hubungan antara ukuran organisasi dan usia dan kegunaan dari sistem berbasis komputer. Berbeda dengan Lehman dalam Soegiharto (2001) telah menemukan hubungan antara ukuran organisasi dan penggunaan sistem canggih berbasis komputer

4. Dukungan Manajemen Puncak.

.

Menurut Handoko (2000) Manajemen puncak adalah manajemen tertinggi yang terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Sering disebut dengan sebutan Presiden Direktur, Wakil Direktur, Wakil Presiden Senior, Kepala Divisi dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Doll (1985) yang dikutip dalam penelitian Komara (2005) dukungan manajemen puncak meliputi jaminan pendanaan dan menentukan prioritas pengembangan. Dukungan dan keterlibatan manajemen puncak memegang penggunaan penting dalam keberhasilan implementasi sistem informasi. Dukungan manajemen puncak tidak hanya penting untuk alokasi sumberdaya yang diperlukan, melainkan memberikan sinyal yang kuat bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan suatu yang penting. Manajemen puncak juga memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem


(55)

informasi yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem dan akan berpengaruh pula pada kepuasan pengguna. Dukungan yang diberikan manajemen puncak kepada sistem informasi akuntansi merupakan faktor yang penting dalam mencapai kesuksesan sistem informasi yang berkaitan dengan aktivitas. Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pengguna informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pengguna informasi tersebut. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA.

5. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi.

Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesuksesan harapan antara sistem analis, pengguna, sponsor dan customer. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional. Kegagalan pengembangan sistem informasi baru diakibatkan tidak memperhatikan aspek organisasional. Perubahan perilaku dan organisasional ini dapat berupa pengembangan sistem Davis (1998).Oleh karena itu pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan


(56)

terhadap sistem yang dikembangkan. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA.

6. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna.

Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. Sedangkan Brady dalam Soegiharto (2001) menyarankan bahwa kurangnya pendidikan merupakan alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem informasi. Sebuah penelitian tentang keutamaan dari sistem informasi yang dikemukakan oleh Forthe dalam Soegiharto (2001) yaitu "pendidikan pengguna"

7.

sangat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.

Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Conrath dan Mignen (1990) dalam Jen (2002) mengatakan kepuasan pengguna sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) seperti yang dikutip oleh Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pengguna akhir.


(57)

2.1.5. Perusahaan Farmasi

Kata farmasi berasal dari kata pharmachon yang berarti obat atau racun. Jadi pengertian farmasi suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan,pengembangan,produksi,pengolahan,peracikan dan distribusi obat.

Farmasi identik dengan obat karena awal lahirnya ilmu ini adalah untuk membuat obat dalam rangka penyembuhan penyakit. Farmasi sangat penting karena kita (manusia) sangat membutuhkan produk farmasi (baik obat ataupun lainnya) dalam kehidupan sehari-hari,baik itu yang berhubungan dengan masalah kesehatan ataupun dengan masalah kelangsungan hidup. Contoh-contoh produk ilmu farmasi yaitu diantaranya ada obat-obatan,kosmetik, sabun, shampoo, pasta gigi,produk makanan,dan vaksin. Sadar atau tidak sadar kita tiap hari menggunakan produk farmasi. Ilmu farmasi digunakan oleh banyak orang,terutama untuk menjaga kesehatan.karena farmasi membutuhkan ilmu keterampilan,inisiatif,dan tanggungjawab khusus yang berbeda dengan kedokteran. Ilmu farmasi dan kedokteran behubungan sebagai partner. Contohnya, ketika seseorang sakit.maka ilmu kedokteran mendiagnosis penyakit kita, sedangkan ilmu farmasi memberikan solusi (obat) untuk penyembuhan penyakit tersebut.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


(58)

kinerja SIA. Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk atau Australia Busiess Who’s Who Disk di Australia dengan responden yang dipilih untuk menyampaikan persepsinya terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan. Hasil penelitian Soegiharto (2001) menunjukkan hanya faktor keterlibatan pengguna yang secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi juga berhubungan secara signifikan tetapi hubungan tersebut berkorelasi negatif, sedangkan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja SIA. Keberadaan dewan pengarah juga memberikan perbedaan atas kinerja SIA pada perusahaan yang memilikinya atau tidak. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Jen (2002) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja SIA. Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian Soegiharto (2001). Hasil penelitian Jen (2002) menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, kepuasan pengguna akan semakin tinggi, tetapi pemakaian sistem akan menurun. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan pengguna pada perusahaan yang departemen sistem informasinya berada di departemen lainnya, akan lebih tinggi daripada perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah dan berdiri sendiri.


(59)

Disamping kedua penelitian diatas, penelitian sekarang ini juga mengacu pada penelitian Almilia dan briliantien (2007) yang bertujuan untuk mencari bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Hasil penelitian Almilia dan briliantien (2007) menunjukkan bahwa dari ke delapan faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, yaitu pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah sistem informasi. Hasil penelitian yang dilakukan Komara (2005) menyatakan variabel keterlibatan, ukuran organisasi, manajemen puncak dukungan, dan formalisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Tabel 2.1.

Peneliti Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil

1. Soegiharto (2001) Influence Factors Affecting The Performance Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen SI

Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem berpengaruh ssignifikan dan positif terhadap kinerja SIA, sedangkan variabel lain tidak berpengaruh

2. Asep Komara (2005) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen SI

keterlibatan, ukuran organisasi, manajemen puncak dukungan, dan formalisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.


(60)

3. Tjhai Fung Jen. (2002) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen SI

Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem berpengaruh positif terhadap kinerja SIA, sedangkan variabel lain tidak berpengaruh

4. Luciana Spica Almilia dan Irmaya briliantien (2003) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank-Bank Umum Di Wilayah Surabaya Dan Siduarjo Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen SI

Hanya 2 (dua) faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, yaitu pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah sistem informasi.


(61)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

1.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan rumusan masalah penelitian peneliti mengidentifikasi 7 (tujuh) independen variabel (X) yaitu Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem (X1), Kemampuan teknik personel (X2) Ukuran organisasi (X3), Dukungan manajemen puncak (X4), Formalisasi pengembangan SI (X5), Program pelatihan dan pendidikan pengguna (X6), dan Kepuasan pengguna akhir (X7) yang diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Model penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :


(62)

Gambar - 3.1 Kerangka Konseptual

3.2. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dikembangkan dari telaahan teoritis dan peneliti terdahulu sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan yang memerlukan pengujian secara empiris. Dengan demikian dikemukakan hipotesis yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

Pengguna SIA berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan yang akurat. Oleh

Kinerja sistem informasi akuntansi (Y) Keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem (x1)

Kemampuan teknik personal SI (x2)

Ukuran organisasi (x3)

Dukungan manajemen puncak (x4)

Formalisasi pengembangan SI (x5)

Program pelatihan dan pendidikan pengguna (x6)

Kepuasan pengguna akhir (x7)

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8


(63)

karena itu, setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegritas, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik, menghasilkan laporan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat menjadi alat bantu keputusan . Banyak peneliti telah menyelidiki keterlibatan kinerja. Mereka percaya bahwa.

keterlibatan pengguna merupakan perilaku pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi (Barki dan Hartwick, 1994).Hal ini sejalan dengan teori behavior, keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan atas computerize Based Information System (CBIS). McKeen dan Guimaraes (1994); Restuningdiah dan Indriantoro (2000) menyatakan kinerja memiliki hubungan langsung dengan kepuasan pengguna. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H1: Keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan SIA berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SIA.

Para peneliti mengasumsikan bahwa tingkat pengetahuan komputer pengguna akhir secara langsung mempengaruhi kepuasan dengan suatu CBIS (Bruwer 1984; Hirschheim 1985; Nelson dan Cheney 1987) dalam Soegiharto (2001). Sejalan dengan asumsi tersebut, Choe (2000) menemukan hubungan positif antara kapabilitas personil SIA dan penggunaan sistem. Dalam penelitian yang lainnya, Montazemi (1988) dalam Soegiharto (2001) menemukan bahwa


(64)

tingkat pengetahuan komputer pengguna akhir mempengaruhi kepuasan dan apresiasi (penghargaan) terhadap CBIS. Pengamatan tersebut memperkuat persepsi Hirschheim (1985), Nelson dan Cheney (1987). Huff dan Munro (1985) dalam Soegiharto (2001) juga menemukan bahwa kapabilitas personil SI berpengaruh kepada kualitas desain dan kinerja SI. Hal ini sejalan dengan teori behavior. Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi keprilakuan disusun berdasarkan teknik yang bertujuan untuk memahami dan sampai pada generalisasi yang ditetapkan mengenai mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H2 : Kemampuan teknik personal SI berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SIA

Para peneliti berpendapat bahwa ukuran organisasi secara positif berhubungan dengan keberhasilan SI, karena dana atau dukungan sumber daya lebih memadai dalam organisasi yang lebih besar (Ein-Dor dan Segev 1978; Raymond 1990) dalam Choe (2000). Jika sumber daya tidak memadai, akan memungkinkan perancang sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai, dengan demikian meningkatkan resiko kegagalan sistem Pada variabel ini peneliti menggunakan teori kontijensi. Copley dalam Joseph (1998) menyatakan bahwa tidak ada sistem akuntansi yang tepat secara universal yang dapat digunakan oleh semua organisasi dalam berbagai keadaan.Sistem akuntansi yang tepat tergantung pada keadaan khusus dimana organisasi tersebut


(65)

berada.Teori kontijensi mengidentifikasi aspek khusus dari sistem akuntansi perusahaan dimana keadaan dapat didefinisikan dengan pasti dan sistem dapat dicobakan dengan tepat..Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:

H3 : Ukuran organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SIA.

DeLone (1988) dalam Choe (2000) telah mengajukan dan secara empiris menguji bahwa dukungan top manajemen mempunyai pengaruh positif terhadap kenerja SIA melalui berbagai macam kegiatan. Top manajemen bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh top manajemen bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi Raghunathan dan Raghunathan, (1988) dalam Choe (2000). Untuk mempelajari pengaruh dukungan top manajemen terhadap kinerja SIA Igbaria (1994, 1997) menemukan bahwa dukungan manajemen secara signifikan mempengaruhi diterimanya penggunaan sistem informasi (PC/ Mikro Komputer). Iqbaria (1994) dalam studinya menguji apakah penerimaan penggunaan mikro komputer (sistem informasi) dipengaruhi oleh kemanfaatan yang diharapkan oleh sipengguna atau karena tekanan sosial. Tekanan sosial yang dimaksudkan seperti tekanan dari seorang supervisor kepada bawahannya untuk menggunakan TI. Cerullo (1990) dalam Choe (2000) menjelaskan bahwa manajemen perusahaan dalam hal ini dukungan manajemen puncak meliputi penyusunan sasaran atau penilaian tujuan, mengevaluasi usulan


(1)

LAMPIRAN 4

UJI KUALITAS DATA (VALIDITAS DAN REALIBILITAS)

Item-Total Statistics Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Varianc e if Item Deleted Correct ed Item-Total Correla tion Cronba ch's Alpha if Item Deleted Scale Mean if Item Delete d Scale Variance if Item Deleted Correcte d Item-Total Correlati on Cronbach 's Alpha if

Item Deleted

VAR00001 113.867 327.154 0.691 0.907 VAR00001 82.100 287.748 0.740 0.941 VAR00002 114.600 347.490 0.257 0.913 VAR00003 82.667 297.471 0.462 0.945 VAR00003 114.433 338.461 0.397 0.911 VAR00005 82.533 288.671 0.842 0.939 VAR00004 115.000 355.310 0.034 0.918 VAR00006 82.200 290.441 0.694 0.941 VAR00005 114.300 326.493 0.829 0.905 VAR00007 82.300 290.493 0.823 0.940 VAR00006 113.967 326.171 0.737 0.906 VAR00008 82.133 296.671 0.587 0.943 VAR00007 114.067 329.237 0.787 0.906 VAR00010 82.600 300.317 0.501 0.944 VAR00008 113.900 335.541 0.562 0.909 VAR00011 82.833 301.316 0.637 0.942 VAR00009 114.233 348.116 0.158 0.916 VAR00012 82.700 288.355 0.809 0.940 VAR00010 114.367 337.964 0.514 0.910 VAR00013 82.700 296.355 0.628 0.942 VAR00011 114.600 339.972 0.620 0.909 VAR00014 83.067 305.651 0.527 0.943 VAR00012 114.467 326.533 0.788 0.906 VAR00017 82.867 298.257 0.715 0.941 VAR00013 114.467 334.602 0.618 0.908 VAR00018 83.133 293.913 0.709 0.941 VAR00014 114.833 344.213 0.522 0.910 VAR00020 83.200 300.855 0.567 0.943 VAR00015 114.133 350.671 0.154 0.915 VAR00021 83.567 298.116 0.412 0.946 VAR00016 113.533 365.499 -0.231 0.917 VAR00022 82.900 284.852 0.748 0.940 VAR00017 114.633 337.413 0.676 0.908 VAR00024 82.700 291.252 0.635 0.942 VAR00018 114.900 331.197 0.721 0.907 VAR00025 82.667 289.609 0.550 0.944 VAR00019 113.867 365.223 -0.222 0.917 VAR00026 82.733 285.789 0.832 0.939 VAR00020 114.967 338.792 0.573 0.909 VAR00027 82.333 282.161 0.812 0.939 VAR00021 115.333 338.506 0.365 0.912 VAR00028 82.800 297.338 0.780 0.941 VAR00022 114.667 320.161 0.789 0.905 VAR00029 83.233 303.771 0.445 0.944 VAR00023 114.267 359.030 -0.024 0.917 VAR00030 83.233 305.702 0.468 0.944 VAR00024 114.467 327.844 0.658 0.907 VAR00031 83.500 309.776 0.435 0.944 VAR00025 114.433 327.978 0.533 0.909 VAR00034 82.900 304.507 0.362 0.945 VAR00026 114.500 323.500 0.819 0.905

VAR00027 114.100 322.231 0.743 0.906 VAR00028 114.567 335.357 0.776 0.907 VAR00029 115.000 342.483 0.434 0.911 VAR00030 115.000 343.172 0.500 0.910 VAR00031 115.267 349.513 0.390 0.911 VAR00032 115.167 352.144 0.183 0.914


(2)

VAR00033 115.433 347.909 0.314 0.912 VAR00034 114.667 340.851 0.412 0.911


(3)

LAMPIRAN 5

REKAPITULASI DATA

Y

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

10

15

13

9

8

8

13

10

9

12

9

4

8

6

10

8

8

16

13

8

14

11

19

12

10

20

11

6

9

9

12

13

9

15

13

8

12

11

19

12

9

12

10

5

10

8

9

9

4

12

7

7

8

6

9

13

7

16

13

8

8

11

18

12

7

19

11

6

9

9

9

14

6

17

11

7

9

8

16

13

7

18

12

5

10

9

15

15

8

20

13

8

11

11

18

14

4

9

6

5

6

5

9

13

7

17

9

7

7

8

18

11

9

19

11

6

10

11

15

13

9

20

12

8

10

14

20

13

10

16

10

7

8

10

14

12

4

10

6

5

6

6

7

8

4

11

6

5

7

7

10

8

10

20

14

10

12

15

19

16

10

20

11

7

12

15

18

14

9

19

12

6

11

12

18

13

7

12

8

5

8

7

12

11

4

8

10

6

6

7

13

8

10

20

11

7

13

13

19

14

6

13

8

6

9

6

8

11

7

14

12

7

8

10

15

15

10

20

14

10

15

13

20

16

7

16

10

6

9

11

12

12

10

17

11

7

12

9

18

9


(4)

lampiran 6


(5)

(6)

Tabel 5.10. KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of

Sampling Adequacy.

0.869

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx.

Chi-Square

176.077

Df

28

Sig.


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

0 4 69

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 5 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 4 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 2 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada PD.BPR BKK PURWODADI).

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada PD.BPR BKK PURWODADI).

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survei pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Boyolali).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survei pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Boyolali).

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA

0 0 86