Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kota Medan dengan populasi 64 perusahaan. Dalam penelitian ini telah disebarkan sebanyak 64 kuesioner kepada karyawan bagian akuntansi di seluruh perusahaan farmasi cabang Medan. Dari 64 kuesioner yang disebarkan, hanya 30 kuesioner 47 yang dikembalikan. Seluruh kuesioner yang dikembalikan dapat diolah karena kuesioner diisi dengan lengkap oleh responden. Hasil penelitian ini akan dijabarkan berupa statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, serta uji hipotesis penelitian.

5.1.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berhubungan dengan metode pengelompokan, peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif Santosa, 2005. Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur sebagai dasar pengambilan keputusan. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Sumber: data diolah menggunakan SPSS 17 Pada tabel di atas diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel kinerja sistem informasi akuntansi adalah 4 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 10, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban kinerja sistem informasi akuntansi daerah adalah 7.7, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden telah memahami tentang kinerja sistem informasi akuntansi . Pada tabel di atas diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah 8 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 20, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah 15.7667, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa karyawan belum sepenuhnya terlibat dalam pengembangan sistem informasi akuntansi. Universitas Sumatera Utara Pada tabel di atas diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi adalah 6 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 14, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi adalah 10.5667, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden pada kemampuan teknik personal sistem informasi belum maksimal. Pada tabel diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel ukuran organisasi adalah 4 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 10, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban ukuran organisasi adalah 6.7, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa perusahaan farmasi di Medan yang peneliti teliti sudah memenuhi standar. Pada tabel diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk dukungan manajemen puncak adalah 6 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 15, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban kinerja manajerial adalah 9.5, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak belum mendapatkan perhatian yang maksimal dikarenakan perusahaan farmasi di Medan adalah perusahaan cabang. Pada tabel diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel formalisasi pengembangan sistem informasi adalah 5 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 15, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban formalisasi pengembangan sistem informasi adalah 9.5, hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan formalisasi pengembangan sistem informasi belum terlaksana dengan baik Pada tabel diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna adalah 7 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 20, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban program pelatihan dan pendidikan pengguna adalah 14.4, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan program pelatihan dan pendidikan pengguna belum maksimal. Pada tabel diketahui bahwa skor terendah dari jawaban responden untuk variabel kepuasan pengguna akhir adalah 8 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 16, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban kinerja manajerial adalah 12.0667, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan rasa puas dalam menggunakan sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dapat disebutkan bahwa data dari jenis kelamin responden adalah sebagai berikut : Tabel : 5.2. Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Jumlah Persen 1 Laki-laki 17 57 2 Perempuan 13 43 Total 30 100 Sumber: data diolah menggunakan SPSS 17 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jumlah pekerja Laki-laki dan Perempuan ternyata tidak jauh berbeda. Berdasarkan data ini dapat disebutkan bahwa perusahaan farmasi dalam perekrutan pegawai tidak terlalu membedakan pekerja Laki-laki ataupun Perempuan. Sedangkan dari pendidikan terakhir responden adalah sebagai berikut : Tabel : 5.3. Pendidikan Terakhir Responden No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persen 1 SD 2 SMP 3 SMA 4 D-3 13 43 5 S1 17 57 6 S2 7 S3 8 Lain-lain Total 30 100 Sumber: data diolah menggunakan SPSS 17 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir responden yang paling dominan adalah Pendidikan D-3 dan S-1. Dari antara kedua jenjang pendidikan ini ternyata baik Pendidikan D-3 dan S-1 ternyata jumlahnya tidak jauh berbeda. Berdasarkan data ini dapat disebutkan bahwa perusahaan farmasi dalam perekrutan pegawai tidak terlalu membedakan jenjang pendidikan baik dari D-3 maupun dari S-1. Universitas Sumatera Utara Jika dilihat data dari usia responden adalah sebagai berikut : Tabel : 5.4. Usia Responden No. Usia Jumlah Persen 1 20 2 20 – 29 14 47 3 30 – 39 16 53 4 40 – 49 5 50 Total 30 100 Sumber: data diolah menggunakan SPSS 17 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa usia pekerja responden yang paling dominan adalah usia 20-29 dan 30-39. Dari antara kedua usia ini ternyata usia 30- 39 lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan usia 20-29. Berdasarkan data ini dapat disebutkan bahwa perusahaan farmasi dalam formasi pegawai lebih banyak menempatkan orang yang mempunyai usia 30-39 tahun, yaitu mereka yang masih termasuk pada usia produktif. Data berdasarkan jabatan hasil dari responden adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel : 5.5. Jabatan Responden No. Jabatan Jumlah Persen 1 Bagian akuntansi 30 100 2 Fungsional 3 Manajer 4 Disrict Total 30 100 Sumber: data diolah menggunakan SPSS 17 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jabatan responden yang paling dominan dipilih dalam penelitian ini adalah seluruhnya berada pada jabatan bagian akuntansi. Dari bidang jabatan yang dipilih bagian akuntansi dinilai paling relevan sebagai responden dalam mengisi kuesioner. Hal ini disebabkan karena bagian akuntansi terlibat langsung dalam proses awal sistem informasi dimulai dan juga terlibat langsung ketika keputusan dari sistem informasi dilaksanakan. Sedangkan data dari masa kerja responden adalah sebagai berikut : Tabel : 5.6. Masa Kerja Responden No. Masa Kerja Jumlah Persen 1 10 20 67 2 10 – 19 10 33 3 20 – 29 4 30 Total 30 100 Sumber: data diolah menggunakan SPSS 17 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa masa kerja pekerja yang paling dominan bekerja dan ditempatkan di perusahaan farmasi adalah masa kerja 10 dan 10-19 tahun. Dari antara kedua usia ini ternyata masa kerja 10 tahun lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan masa kerja 10-19 tahun.

5.1.2. Uji Kualitas Data

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

0 4 69

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 5 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 4 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 2 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada PD.BPR BKK PURWODADI).

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada PD.BPR BKK PURWODADI).

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survei pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Boyolali).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survei pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Boyolali).

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA

0 0 86